Potensi Ekowisata di Era Pandemi COVID-19

Faisal Yusni Nuralamsyah
Mahasiswa Magister Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia, Travel Addict
Konten dari Pengguna
4 Mei 2021 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faisal Yusni Nuralamsyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kegiatan Ekowisata
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kegiatan Ekowisata
ADVERTISEMENT
Pandemi virus Covid-19 yang saat ini sedang terjadi, cukup berpengaruh terhadap setiap sektor kehidupan, salah satunya sektor pariwisata. Di mana sektor ini sangat mengandalkan interaksi wisatawan dan kunjungan.
ADVERTISEMENT
Namun karena adanya pandemi banyak pemerintahan di dunia, khususnya di Indonesia menerapkan aturan pembatasan interaksi sosial secara fisik. Bahkan menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara akibat pandemi ini pada tahun 2020 mengalami penurunan sekitar 74,84% jika dibandingkan tahun 2019.
Tentunya hal ini cukup berpengaruh terhadap pendapatan negara pula, karena sektor pariwisata merupakan sektor prioritas dan sektor yang menyumbang devisa serta pemberi Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar bagi negara.
Pada situasi pandemi seperti ini sudah berdampak dari bergesernya pandangan tentang safety first menjadi healthy first. Sehingga pengelola perlu mempertimbangkan keamanan, kesehatan, dan kebersihan di daerah destinasi wisata, agar dapat memberikan rasa aman, nyaman dan kepercayaan dari wisatawan.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi ini adalah dengan mengembangkan potensi daerah untuk dijadikan destinasi ekowisata. Dengan bentang alam dan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia, sebetulnya sudah menjadi potensi tersendiri untuk ekowisata ini dikembangkan.
Ekowisata dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan perjalanan wisata baik alam maupun buatan, yang di dalamnya berisi informatif dan partisipatif wisatawan untuk melestarikan alam, sosial dan budaya.
Apalagi di masa pandemi seperti ini wisatawan pastinya merindukan akan melakukan kegiatan wisata, dan ekowisata ini dapat dijadikan alternatif untuk berwisata. Dengan adanya pembatasan kunjungan wisatawan mancanegara, pemerintah dapat memaksimalkan kunjungan wisata dalam negeri untuk setidaknya menghidupkan kembali roda perekonomian di sektor pariwisata melalui kegiatan ekowisata.
Bahkan menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Rizky Handayani Mustafa dalam acara Indonesia Ecofest 2020, ekowisata diharapkan dapat menarik wisatawan dan secara bertahap dapat memutar kembali roda perekonomian negara.
ADVERTISEMENT
Dengan bentang alam Indonesia yang sangat luas, keragaman hayati dan keragaman budaya Indonesia tentunya hal ini merupakan potensi bagi pembentukan ekowisata di Indonesia.
Dengan adanya potensi ekowisata ini tentunya pemerintah dapat mulai mengembangkan ekowisata, apalagi dalam beberapa literatur disebutkan bahwa ekowisata ini adalah kegiatan wisata yang di rindukan saat masa pandemi dan pasca pandemi.
Ekowisata pada saat pandemi COVID-19 ini adalah alternatif untuk wisatawan berwisata, karena ekowisata lebih banyak menyajikan petualangan ke alam bebas, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir dalam sirkulasi udara tertutup yang dipercaya dapat menyebarkan virus corona secara cepat.
Selain itu dengan pembatasan kunjungan wisatawan pada ekowisata yang selama ini sudah dijalankan adalah salah satu bentuk penerapan protokol kesehatan, hanya saja perlu ditambahkan penyesuaian seperti penggunaan masker dan tersedianya fasilitas mencuci tangan.
ADVERTISEMENT
Dari sisi konservasi dan pelestarian lingkungan tentunya ekowisata ini dapat sangat baik diterapkan agar sasaran pariwisata berkelanjutan dan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai. Meminimalisir dampak negatif dari mass tourism yang saat ini menjadi sisi lain dari kegiatan wisata seperti kerusakan lingkungan dan mencegah penyebaran virus covid akibat kerumunan.
Walaupun ekowisata pada umumnya terdapat di daerah terpencil, tetap saja penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan karena tidak menutup kemungkinan wisatawan yang berkunjung tertular virus corona saat sebelum mengunjungi destinasi ekowisata.
Daerah-daerah yang ingin mengembangkan potensi ekowisata lebih baik dapat memaksimalkan wisata alam daripada menciptakan wisata buatan. Sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Karena jika daerah lebih memaksimalkan wisata buatan melalui atraksi-atraksi buatan justru dapat merusak lingkungan dan tidak sesuai dengan esensi dari ekowisata.
ADVERTISEMENT
Dalam mengembangkan ekowisata selain dari faktor alam diperlukan pula persiapan SDM yang mengerti konsep dan nilai ekowisata. Persiapan SDM ini dapat di persiapkan dengan memberdayakan masyarakat sekitar agar mereka dapat ikut serta dalam pengembangan ekowisata di daerahnya. Sehingga permasalahan sosial dan ekonomi setidaknya dapat diatasi karena ekowisata ini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Salah satu yang dapat dilakukan dalam memberdayakan masyarakat sekitar dalam ekowisata ini adalah dengan menjadikan mereka sebagai local guide. Masyarakat sekitar pastinya lebih mengerti daerahnya dan dianggap lebih kompeten dalam menjelaskan daerahnya. Dengan adanya pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut.
Tentunya semua potensi pada ekowisata yang sudah di jelaskan tidak akan menjadi berkembang jika tidak adanya dukungan dari setiap element masyarakat baik stake holder dan pengelola. Selain itu untuk mempermudah pemasaran produk paket ekowisata dapat digunakan media sosial dan layanan e-commerce yang ada, dan perlu adanya rancangan ekowisata yang menarik wisatawan untuk datang. Semoga dengan ini perekonomian Indonesia dapat kembali membaik, pandemi dapat segera selesai dan kehidupan manusia dapat kembali normal seperti biasanya, sehingga geliat kegiatan wisata khususnya di Indonesia dapat meningkat kembali.
ADVERTISEMENT