Konten dari Pengguna

Berita Saham Makanin Ritel

Mohammad Faiz Wibowo
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan seorang investor bursa efek indonesisa
21 Mei 2021 10:25 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohammad Faiz Wibowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: galeri pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: galeri pribadi
ADVERTISEMENT
Dalam dunia saham ada satu indikator yang bisa menggerakkan harga saham secara cepat yaitu berita. Berita ini adalah senjata paling mengerikan di dunia saham. Mengapa? karena biasanya berita di dunia saham diawali dengan sebuah rumor. Rumor inilah sebetulnya yang sangat berbahaya.
ADVERTISEMENT
Rumor yang berkembang di masyarakat pun biasanya belum tentu benar. Inilah yang membuat kita harus berhati-hati, saya sendiri merupakan pengamat bursa saham. Banyak sekali rumor yang memakan korban para ritel. Nah, kalau ada korban berarti harus ada pelaku yang diuntungkan. Dia adalah bandar saham atau seseorang yang memiliki dana besar yang berteman dengan seorang media.
Pernah ada satu berita dengan penulis anonymous yaitu CENT mengakuisisi tower milik TBIG. Dampak dari berita ini adalah saham CENT naik drastis karena dengan adanya aksi akuisisi dari CENT menandakan Cent memiliki dana cadangan dan berniat untuk meningkatkan usahanya. Kebetulan berita itu terbit pada pagi hari dan akhirnya saham CENT melonjak tinggi hingga ARA yaitu 35 persen. Malam harinya pihak TBIG membantah adanya aksi akuisisi oleh CENT, karena berita ini akhirnya besok hari saham CENT mengalami ARB atau turun 7 persen.
ADVERTISEMENT
Dari cerita di atas kita sudah tahu siapa yang untung dan yang buntung. Yang untung jelas pemilik saham yang sudah punya di hari sebelum berita akuisisi muncul. Mengapa orang itu bisa beli saham CENT padahal masih banyak saham lain yang layak untuk diinvestasikan. Bisa jadi, hal itu karena dia sudah tau akan ada berita akuisisi tower milik TBIG. Trader yang mengalami kesialan adalah yang baru masuk ketika berita itu terbit karena ternyata berita akuisisi tersebut hilang.
Ilustrasi tabungan saham. Foto: Pixabay
Selain CENT, ada saham IPCM yang merupakan anak perusahaan PELINDO 2. Saya salah satu korban di saham ini. Berita ini diawali dengan adanya niat Erick Thohir atau yang biasa dipanggil ET di dunia saham ingin menyatukan PELINDO. Karena rumor ini akhirnya saham IPCM dan IPCC naik tinggi selama 3 hari berturut-turut. Hal ini terjadi karena peristiwa merger BRIS yang menyebabkan harga saham BRIS naik dari 100 menjadi 4.000.
ADVERTISEMENT
Besok harinya ada berita bahwa perusahaan IPCM maupun IPCC tidak mengetahui akan adanya aksi korporasi yaitu merger selama 3 bulan ke depan. Hal ini menyebabkan saham IPCM turun dari harga tertingginya hingga 50 persen.
Dari cerita saya tadi, menurut saya bursa saham adalah tempat yang mengerikan karena masih adanya berita ataupun rumor yang tidak sesuai dengan kejadian nyata. Bahayanya adalah pergerakan harga yang meningkat karena rumor itu hanya sesaat. Terbukti saham IPCM dan CENT yang sempat naik tinggi bisa turun 50 persen dalam waktu seminggu dengan posisi ARB.
Semoga cerita di atas dapat membantu anda dalam menganalisa berita-berita yang masih merupakan rumor agar tidak menjadi ritel yang terjebak oleh kata-kata bandar.
ADVERTISEMENT