Mahasiswa UM Mengajar dengan Pembelajaran Eksperimen Sains yang Menyenangkan

Ilustrasi "Pengabdian Masyarakat". Kredit Foto: Munda Rahma Dana

Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) baru saja melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai salah satu bentuk upaya untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Tema dari kegiatan ini adalah "Menumbuhkan Jiwa Kreaktivitas Terhadap Anak Melalui Pembelajaran Berbasis Kreasi dan Terampil". Kegiatan ini dilaksanakan di RA Al-Kautsar Kepanjen yang berlokasi di Jl. Sultan Agung No.74, Cokoleo, Cokolio, Kec. Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (18/03/2023).

Tujuan kegiatan ini yaitu untuk menumbuhkan jiwa kreatif anak dan dapat mengembangkan ide kemampuan anak usia dini di RA. Al-Kautsar Kepanjen dalam penggunaan media pembelajaran yang berbasis mendorong keingintahuan dan keterampilan, yaitu melalui pembuatan media pembelajaran melalui eksperimen warna. Sehingga tujuan dan manfaat yang Anak juga dapat mengungkapkan ide dan gagasan tentang suatu hal melalui kegiatan seni.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan awal sebagai pondasi untuk tumbuh dan berkembangnya anak, yang dimana pada saat itu anak dilatih untuk mengembangkan berbagai bakat dan potensinya sedini mungkin guna persiapan di masa akan datang dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami terdiri dari 5 anggota kelompok dan 2 volunteer yang turut serta dalam pengabdian masyarakat kali ini. Ada dua kegiatan yang dilakukan, yaitu:

Ilustrasi "Pengabdian Masyarakat-Eksperimen Sains Sederhana". Kredit Foto: Munda Rahma Dana

Pada eksperimen sains sederhana ini, kami melakukan kegiatan dengan menggunakan warna. Media permainan sains ini difokuskan pada kemampuan sosial emosional anak. Media permainan yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah media permainan sains lampu lava berbasis SEL (social and emotional learning). Dimana melatih kemampuan anak untuk mengenal berbagai gejala benda dan gejala peristiwa. Anak dilatih untuk melihat, meraba, membau, merasakan, mendengar dan mengecap. Semakin banyak keterlibatan indra dalam belajar, anak semakin memahami apa yang dipelajari. Anak memperoleh pengetahuan baru dari hasil pengindraannya dengan berbagai benda yang ada di sekitarnya.

Ilustrasi "Pengabdian Masyarakat-Play Games". Kredit Foto: Munda Rahma Dana

Permainan yang dilakukan menurut aturan tertentu dan bersifat kompetisi/ persaingan. Model permainan yang kelompok kami gunakan melibatkan para siswa untuk menebak gambar suatu objek yang telah ditentukan. Objek yang kelompok kami gunakan yaitu transportasi. Dalam permainan tebak gambar, siswa harus menggunakan pengetahuan, kreativitas dan imajinasi mereka untuk menebak jawaban,dan ini untuk melatih anak agar cepat tanggap dalam menghadapi sesuatu.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini kami lakukan guna kepedulian kami terhadap pentingnya pendidikan berbasis kreatifitas serta kami sebagai mahasiswa bisa mengasah keterampilan yang telah diperoleh dalam perkuliahan. Dengan adanya interaksi langsung dengan masyarakat ini, maka kepedulian sosial pada diri kita khususnya mahasiswa akan meningkat. Sehingga, individu yang awalnya hanya terus mementingkan kebutuhannya sendiri, perlahan akan lebih berempati terhadap orang lain.

Dengan terciptanya kepekaan antar masyarakat ataupun individu harapan kami untuk kedepannya yakni, meningkatnya kepedulian sosial yang akan memberi pengaruh positif pada banyak aspek kehidupan bernegara. Sehingga dengan pondasi yang sudah terbilang baik seluruh masyarakat dapat memberikan hal-hal yang baik pula untuk kepentingan sesama masyarakat sampai tercipta tujuan serta keharmonisan yang diharapkan.