Konten dari Pengguna

Pahami Permasalahan, Tingkatkan Literasi Kesehatan Mental!

Faizah Mufiddina Ahmad
Saya saat ini seorang mahasiswa Psikologi yang sedang menempuh studi di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Saya lulusan dari SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.
25 Desember 2023 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faizah Mufiddina Ahmad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ditulis oleh: Lena Anggraeni W, Faizah Mufiddina A, Shinta Rahajeng W. Mahasiswa Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
ADVERTISEMENT
Angka penderita masalah kesehatan mental di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Masyarakat kita masih menganggap atau memberikan stigma pada kesehatan mental bagian dari faktor mistis. Ini disebabkan kurangnya literasi dan stigma yang masih melekat di masyarakat. Tak jarang banyak orang tidak ingin mencari pertolongan ke profesional seperti psikolog atau psikiater. Pengguna media sosial memberikan stigma bahkan label "stres", "gila", "berperilaku aneh", "kelainan yang gak bisa disembuhkan" terhadap orang yang mengalami masalah kesehatan mental. Hal ini menunjukkan adanya stigma negatif yang masih melekat di budaya kita. Stigma yang melekat akan membuat cara pandang kita mengenai kesehatan mental menjadi sesuatu hal yang buruk dan menakutkan. Sehingga ini lah yang menyebabkan seseorang enggan untuk mencari pertolongan ke profesional. Terjadinya penundaan mencari pertolongan profesional karena kurangnya kesadaran diri dan alasan seseorang rutin untuk berobat karena merasa dirinya "telah sehat." Jika hal dibiarkan begitu saja secara terus menerus atau tidak tertangani dengan tepat, maka menyebabkan gangguan jiwa yang sedang diderita akan berkembang menjadi lebih buruk sehingga seseorang sulit untuk menjalani aktivitasnya dengan baik.
foto: ilustrasi karya sendiri.
Dampak dari kurangnya literasi, antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
foto: ilustrasi karya sendiri.
Bagaimana cara mengatasinya?
ADVERTISEMENT
Kita tahu bahwa literasi kesehatan mental sangatlah penting dan perlu adanya program literasi untuk menyadari pentingnya memperhatikan kesehatan mental bagi kita semua. Literasi kesehatan mental mencakup pengetahuan untuk mencegah gangguan jiwa, mengamati perkembangan gejala gangguan jiwa, kemampuan yang efektif untuk gejala gangguan-gangguan jiwa dari level ringan hingga level sedang serta memberikan pertolongan pertama yang tepat kepada orang lain yang mengalami gangguan jiwa.
Daftar Pustaka:
Farisandy, E. D., Asihputri, A., & Pontoh, J. S. (2023). Peningkatan Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan Mental. Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 5(1), 81-90. DOI: https://doi.org/10.33830/diseminasiabdimas.v5i1.5037
Grace, S. B., Tandra, A. G. K., & Mary, M. (2020). Komunikasi efektif dalam meningkatkan literasi kesehatan mental. Jurnal Komunikasi, 12(2), 191-210. DOI: https://doi.org/10.24912/JK.V12I2.5948
ADVERTISEMENT
Maya, N. (2021). Kontribusi literasi kesehatan mental dan persepsi stigma publik terhadap sikap mencari bantuan profesional psikologi. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 7(1), 22-32. DOI: https://doi.org/10.22146/GAMAJOP.58470
Pratiwi, N., & Pritanova, N. (2017). Pengaruh literasi digital terhadap psikologis anak dan remaja. Semantik, 6(1), 11-24. DOI: https://doi.org/10.22460/semantik.v6i1.p11-24