Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Hangatnya Tradisi Lebaran: Momen Salam-Salaman Pererat Silaturahmi
7 April 2025 7:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari faiz akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Watumas, 31 Maret 2025 – Hari Raya Idulfitri 1446 H menjadi momen yang istimewa bagi semua umat muslim di seluruh dunia. Setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan, warga desa merayakan hari kemenangan ini dengan penuh suka cita, menjadikannya sebagai kesempatan untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi.
ADVERTISEMENT
Tradisi Salam-Salaman Tanpa Membeda-bedakan
Setelah rangkaian ibadah selesai, masyarakat desa secara serentak melaksanakan tradisi bersalaman dan bermaaf-maafan di sepanjang jalan depan Pondok Pesantren Darul Abror. Momen ini menjadi wujud nyata dari nilai-nilai kebersamaan yang telah terjalin selama ini. Tidak ada perbedaan antara tua dan muda, kaya dan miskin, semua saling berjabat tangan dengan penuh keikhlasan. Kebiasaan yang telah diwariskan secara turun-temurun ini kemudian berlanjut di lingkungan keluarga.
Tradisi ini bukan hanya sekedar kebiasaan tahunan, melainkan telah menjadi bagian dari identitas sosial Masyarakat. Dengan penuh ketulusan, setiap individu saling mengucapkan permohonan maaf, memperkuat hubungan sosial yang harmonis. Momen ini juga menjadi ajang untuk bertemu dan berinteraksi setelah selama satu tahun sibuk dengan aktivitas masing-masing.
ADVERTISEMENT
Sungkeman Bersama Keluarga dan Hangatnya Momen Kebersamaan
Setelah bersalaman di lingkungan Masyarakat, tradisi berlanjut di dalam keluarga. Para anggota keluarga berkumpul di rumah orang tua untuk melaksanakan sungkeman sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang lebih tua. Momen ini menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan keluarga, terutama bagi mereka yang selama setahun terakhir jarang bertemu karena merantau ke kota untuk bekerja atau menempuh pendidikan.
“Saya sangat bahagia bisa kembali ke rumah dan berkumpul dengan keluarga besar. Momen seperti ini jarang saya alami karena kesibukan pekerjaan di luar kota,” ujar Mas Tulus, salah satu anggota keluarga yang mudik untuk merayakan Lebaran bersama keluarga.
Mengunjungi Makam dan Memanjatkan Doa untuk Leluhur
Tidak hanya berkumpul dan berbagi momen dengan canda tawa serta menikmati hidangan lebaran, Kami juga tidak lupa untuk mengunjungi dan membersihkan makam dari kerabat keluarga yang telah pergi mendahului kami. Selain memanjatkan doa-doa, bunga pun tidak lupa kami taburkan. Mengunjungi makam menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idulfitri sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan keluarga yang telah tiada. Kegiatan ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga hubungan baik tidak hanya dengan keraabat yang hadir, tetapi juga dengan mereka yang telah berpulang.
ADVERTISEMENT
Perayaan Idulfitri kami berlangsung dengan penuh kedamaian dan kebersamaan. Tradisi yang terus dijaga dan diwariskan ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai silaturahmi dan kekeluargaan tetap melekat dalam kehidupan masyarakat. Semangat kebersamaan ini tidak hanya dirasakan oleh keluarga inti, tetapi juga oleh seluruh warga desa yang saling mengunjungi dan berbagi kebahagiaan. Harapannya, semangat kebersamaan ini terus terjaga di tahun-tahun mendatang, menjadikan Idulfitri sebagai momentum untuk semakin mempererat tali silaturahmi dan memperkuat ikatan persaudaraan.