Keteguhan dan Kesabaran Menjadikan Kesuksesan

Faizal Ahmad Renaldi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
28 Oktober 2020 9:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faizal Ahmad Renaldi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semangat Rifai dalam mewujudkan cita-citanya sangatlah besar. Meski pernah mengalami kesulitan ekonomi dalam membayar biaya kuliah, namun tidak menyurutkan semangatnya dalam menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) di Bekasi. Rifai berhasil lulus dengan IPK 3,55 yang menjadikannya lulusan terbaik hingga sukses diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada tahun 2014.
ADVERTISEMENT
Rifai yang berasal dari Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, memilih merantau melanjutkan kuliah jauh dari orang tua karena dia ingin mandiri dan mempunyai keinginan untuk mengubah nasib keluarganya. Dia mendaftar kuliah di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) hanya bermodal yakin dan percaya diri, yang akhirnya lolos dan diterima.
Ketika masih kuliah di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), pria yang memiliki nama lengkap Rifai Dyan Armananta ini mengalami kesulitan ekonomi. “Setiap hari libur kuliah, karena saya tidak punya uang untuk kos atau menyewa rumah, saya menumpang tidur dan makan di rumah saudara kebetulan ada yang menetap di Bekasi,” ujarnya.
Rifai pernah berjalan puluhan kilometer demi sampai di rumah saudaranya di Bekasi. “Saya dulu pernah naik ojek dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) ke Telaga Harapan di Bekasi. Namun, uang saya tidak cukup untuk bayar ongkos sampai rumah saudara saya. Saya pun harus turun dan berjalan hingga kurang lebih 14 km untuk sampai di rumah saudara saya," ujar Rifai.
ADVERTISEMENT
Selama kuliah di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Rifai sering pulang ke Yogyakarta demi mengambil uang kuliahnya karena pada saat itu belum memiliki rekening bank. "Dulu setiap mau bayar kuliah, saya pulang ke Yogyakarta hari Sabtu dan hari Minggu balik lagi ke Bekasi untuk mengambil uang kuliah, karena saya dulu belum punya rekening bank,” ujarnya.
Dia pun berhasil menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3,55 pada tahun 2012. Setelah lulus, dia langsung diarahkan untuk bekerja di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Rifai pun berhasil diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 2014.
Rifai mengatakan, meski mengalami kesulitan ekonomi, bukan berarti harus berhenti untuk belajar. Belajar harus terus dilakukan sampai keinginan dan cita-citanya terwujud. Keinginannya mengubah nasib keluarga menjadi salah satu motivasi dalam mendukung keberhasilannya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
ADVERTISEMENT
Setelah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Rifai membantu ekonomi keluarganya yang berada di Yogyakarta. “Alhamdulillah, selama saya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini, keinginan saya membantu ekonomi keluarga dan membahagiakan keluarga terwujud,” ungkap Rifai.
“Kunci utamanya adalah kita harus terus belajar walau dalam keadaan apapun, karena usaha itu tidak akan menghianati hasil, kita harus percaya proses,” ujar Rifai.