Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
SDGs ke-4 di CLC Sebakong: Asistensi Mengajar Internasional oleh Mahasiswa UM
26 Agustus 2024 13:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari FAJAR FIRMANSYAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Program Asistensi Mengajar adalah salah satu inisiatif dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang diatur dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Universitas Negeri Malang (UM) kini telah merancang dan menerapkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif sebagai bagian dari kebijakan ini melalui Program Asistensi Mengajar Internasional di Community Learning Center (CLC) Sebakong, Malaysia.
ADVERTISEMENT
Program Asistensi ini sendir dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2024. Melalui program ini, mahasiswa dapat secara langsung berpartisipasi dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) yang ke-4 yaitu untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pendidikan bagi kehidupan di masa depan dan meningkatkan kesempatan untuk belajar sepanjang hayat.
Menurut Bu Endah, guru pamong di sana, CLC Sebakong didirikan pada tahun 2018 di tengah perkebunan kelapa sawit milik perusahaan Rinwood di Mukah, Sarawak, Malaysia. Pada awalnya, perusahaan Rinwood mengajukan pendirian CLC Sebakong untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak pekerja migran asal Indonesia yang bekerja di perkebunan tersebut. KJRI Kuching merespons dengan baik proposal ini dan memfasilitasi pendirian CLC Sebakong sebagai cabang dari CLC Rinwood Pelita di Mukah. Di tahun yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia (saat itu Bapak Rudi Kirana) meresmikan CLC Sebakong.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2018, terdapat sekitar 40 anak pekerja migran Indonesia yang terdaftar di CLC Sebakong, namun hanya sekitar 10 anak yang aktif bersekolah, ujar Bu Endah. Awalnya, kegiatan belajar mengajar berlangsung di pelataran surau, namun bangunan tersebut terbakar pada awal 2021, sehingga pembelajaran dilakukan secara jarak jauh. Pada tahun 2022, bangunan surau diperbaiki dan diserahkan sepenuhnya kepada CLC Sebakong sebagai fasilitas pendidikan.
Saya, Eleonora Ecky, bersama Intan Mutiara, mahasiswa yang mengikuti Program Asistensi Mengajar di CLC Sebakong Mukah, terlibat dalam berbagai kegiatan akademik dan non-akademik. Kegiatan akademik diawali dengan penelitian terhadap siswa dan kondisi kelas. Kurikulum dievaluasi dan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Media pengajaran yang digunakan mencakup pengenalan huruf, angka, warna, dan kegiatan berhitung.
ADVERTISEMENT
Kegiatan non-akademik meliputi mengaji bersama sebelum pembelajaran untuk membentuk kebiasaan berdoa dan kemandirian. Siswa juga diajarkan lagu-lagu nasional dan daerah untuk memperkuat rasa nasionalisme dan keterampilan bahasa. Kegiatan menari membantu pengembangan kreativitas, peningkatan motorik, dan kerjasama antarsiswa. Menggambar digunakan sebagai sarana eksplorasi dan ekspresi diri.
Puisi dan pidato ditujukan untuk meningkatkan rasa percaya diri, sedangkan origami membantu mengembangkan motorik dan konsentrasi. Latihan upacara dilakukan untuk membentuk kedisiplinan, sementara kegiatan Jumat bersih dan sehat dijalankan secara rutin untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan tubuh.
Para siswa juga aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di CLC Sebakong, salah satunya dalam peringatan Hari Pahlawan pada 10 November yang kami adakan pada Sabtu, 11 November 2023. Selain memperingati Hari Pahlawan, kami juga mengadakan sosialisasi kepada orang tua siswa mengenai pentingnya pendidikan, mengingat tingginya angka putus sekolah yang sering kali berujung pada pernikahan usia dini. Dalam sosialisasi tersebut, kami juga memberikan informasi tentang Universitas Negeri Malang.
ADVERTISEMENT
"Harapan saya (Eleonora Ecky), semoga dengan adanya kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat terus bersemangat dalam menggapai cita-cita serta dapat mengubah pola pikir orangtua sehingga dapat mendukung penuh anak-anaknya untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi sehingga kelak dapat membawa mereka kedalam kesuksesan" Ujar Eleonora Ecky