Konten dari Pengguna

Program "Cegah Bala, Jaga Desa" untuk Persiapkan Warga Minggarharjo Saat Bencana

fajar hani wigati
Saya merupakan mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yang suka membaca artikel berita mengenai gaya hidup, perfilman, dan makanan
12 Februari 2025 13:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari fajar hani wigati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam KKN Tim 1 TA 2024/2025 melaksanakan program bertajuk "Cegah Bala, Jaga Desa". Kegiatan ini diselenggarakan di Balai Desa Minggarharho , Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri pada Kamis (6/2/2025)
ADVERTISEMENT
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Desa Minggarharjo dalam menghadapi berbagai ancaman bencana alam yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Berdasarkan observasi, Desa Minggarharjo sering mengalami banjir, gempa bumi, dan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak. Untuk mengatasi hal ini, mahasiswa KKN memberikan edukasi dan pelatihan langsung kepada warga mengenai mitigasi bencana, kesiapsiagaan, serta langkah-langkah penanganan pasca-bencana.
Foto Bersama Tim I KKN TA 2024/2025 dan Perwakilan Desa Minggarharjo Dalam Kegiatan Pelaksanaan Program Kerja "Cegah Bala, Jaga Desa"
Kegiatan dimulai dengan pemaparan tentang risiko bencana serta strategi mitigasi dalam tiga tahap: pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana. Warga juga diberikan edukasi tentang persiapan pangan darurat dan penyimpanan dokumen penting. Mahasiswa KKN memperkenalkan Bosai Bukuro, atau tas siaga bencana, yang berisi makanan tahan lama, obat-obatan, dokumen penting, dan perlengkapan darurat lainnya. Untuk mengatasi wabah PMK, mereka juga memberikan pelatihan analisis SWOT kepada peternak agar dapat merancang strategi mitigasi yang lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari upaya kesiapsiagaan, tim KKN memasang plang jalur evakuasi dan titik kumpul di lokasi strategis. Selain itu, mereka memperkenalkan alat pendeteksi banjir berbasis sensor ketinggian air menggunakan teknologi Arduino dan modul GSM 900, yang dapat memberikan peringatan dini kepada warga.
Acara diakhiri dengan diskusi mengenai lokasi pemasangan plang dan pemasangan titik kumpul di Dusun Sampang. Dengan program ini, masyarakat kini lebih memahami mitigasi bencana dan diharapkan dapat lebih siap menghadapi kondisi darurat.
ADVERTISEMENT
Tim KKN berharap program "Cegah Bala, Jaga Desa" dapat menginspirasi daerah lain untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana.