Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Memanah dalam Islam
7 Agustus 2023 11:45 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Muhammad Fajar Hidayatulloh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Olahraga memanah memang tak seramai olahraga sepak bola yang sering kita lihat. seperti yang kita ketahui olahraga memanah memiliki banyak sekali manfaat, yakni meningkatkan konsentrasi, melatih fokus, melatih kesabaran, membangun kepercayaan diri dan masih banyak yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Memanah juga sebagai suatu bentuk sosial kita terhadap orang lain, di mana hal ini menjadi ajang taling silahturahmi antar sesama umat muslim.
Menengok sejarah bahwa suatu bangsa akan menjadi jaya apabila menguasai memanah dan berkuda seperti, Bangsa Mongolia atau Orang Tartar yang tidak pernah kalah dalam menyerang atau menginvansi suatu negara.
Bangsa Mongol dalam sejarahnya menaklukkan negara – negara yakni Tiongkok, Persia, India, Timur tengah dan seterusnya. pada masa itu umat Islam masih tercerai berai karena sara dan sedang menghadapi “Perang Salib”. Secara tiba – tiba umat Islam juga menghadapi problem invasinya Bangsa Mongol di Baghdad, Irak.
Suatu bangsa akan runtuh apabila secara moral dan pengamalan agama mengalami kemunduran dan hal ini juga di tambah dengan invansi Bangsa Mongol terhadap umat Islam, yang berada di Baghdad, Irak.
ADVERTISEMENT
Sehingga waktu itu Khalifah yang bernama Mu’tasim billah pada masa dinasti Abbasiyah terbunuh oleh Bangsa Mongol karena invansi di Baghdad, Irak. Hal ini membuat umat Islam yang tersisa saat itu mulai mempelajari Bangsa Mongol, mengapa menjadi bangsa yang tangguh, kuat dan mampu menalukkan negara-negara di sekitarnya?
Ditemukan bahwa Orang Tartar pandai memanah dan berkuda hal ini di dalam bangsanya dijadikan suatu tradisi. Nah sehingga itu kemudian menjadi satu kunci umat Islam untuk kembali lagi kepada olahraga – olahraga yang disunnahkan nabi yakni keahlian menunggang kuda, memanah dengan busur, menikam dengan tombak, menebas pedang.
Singkat cerita umat Islam berperang secara besar – besaran dengan Bangsa Mongolia di Syam perang ini bernama Ain Jalut. Dan kemudian umat Islam menang, inilah kekalahan Bangsa Mongolia pertama kali dalam sejarah invansi bangsa tersebut.
Nah hal ini sejalan juga dengan hadis nabi:
ADVERTISEMENT
Uqbah bin Amir berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw saat berada di atas mimbar bersabda, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi.” (QS. al-Anfal/8: 60).
وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ وَّمِنْ رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ وَاٰخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْۚ لَا تَعْلَمُوْنَهُمْۚ اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يُوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ
Terjemahan:
Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).
ADVERTISEMENT
“Ingatlah, sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah. Ingatlah, sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah. Ingatlah, sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah.” (HR. Muslim).
Sudah menjadi jelas bahwa memanah adalah sesungguhnya kekuatan yang sebenarnya. Jadi sangat penting bagi umat Islam untuk mempelajari olahraga panahan ini. Dari hadis di atas dapat disimpulkan bahwa olahraga panahan menjadi satu olahraga yang sebenarnya juga selain menjadi manfaat bagi kita, juga membawa mashlahat bagi kemajuan umat Islam.
Adab memanah dalam belajar olahraga panahan kita harus sabar semua orang yang belajar tidak serta merta bisa tepat mengenai sasaran pada target. Bahwa orang yang tepat pada sasaran berawal dari seorang pemula yang meleset dalam melemparkan anak panah.
Haram bagi diri kita untuk mencela orang lain apabila dalam melemparkan anak panah itu meleset, karena setiap orang memiliki kemampuan masing – masing yang ada di dalam dirinya, orang yang mencela belum tentu juga dia lebih baik. daripada mencela sangat dianjurkan bagi setiap pemanah saling memberi tahu teknik memanah secara benar.
ADVERTISEMENT
Selain adab memanah di atas kita seorang pemanah juga tidak boleh memanah sesuatu yang jelas itu dilarang, misal memanah tumbuhan, memanah hewan kecuali hewan buruan yang berada di tengah hutan untuk dipergunakan sebagai konsumsi semata.
Dan ketika kita memanah harus melihat kondisi sekitar kita apakah di depan ada orang atau tidak? Jadi sabar, hingga sampai semua terlihat aman. Barulah kita boleh melepaskan anak panah.