Pandemi Covid-19 Bangkitkan Resiliensi Indonesia

Faajr Kurniawan
Penyuka Long Exposure yang sedang berdiklat Sesdilu-72
Konten dari Pengguna
21 Mei 2022 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faajr Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Dengan memperhatikan kondisi saat ini di mana penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia yang semakin terkendali, maka perlu saya menyampaikan beberapa hal, yang pertama pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker. Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan untuk tidak memakai masker", demikian kutipan pernyataan Presiden Joko Widodo saat mengumumkan pelonggaran penggunaan masker pada Selasa, 17 Mei 2022.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut mengingatkan saya pada tampak beratnya langkah Pemerintah Indonesia untuk menanggulangi pandemi Covid-19 di pertengahan Maret 2020 ketika kasus pertama terkonfirmasi di tanah air. Hal itu berbanding terbalik dengan situasi di Hong Kong, dimana saya berdomisili pada tahun 2020, yang tampak meyakinkan. Bahkan sebelum munculnya kasus pertama, Pemerintah Hong Kong telah mengaktifkan peraturan darurat untuk menanggulangi Covid-19 pada awal Januari 2020.
Langkah sigap tersebut tentu bukan tanpa alasan. Selain tingginya kapasitas Pemerintah setempat untuk menangani populasi yang lebih kecil daripada DKI Jakarta, trauma akibat wabah SARS di benak masyarakat Hong Kong menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan penularan Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan, khususnya melalui penggunaan masker.
Namun 2 tahun berselang, langkah Indonesia melalui penerapan PPKM dan akselerasi vaksinasi Covid-19 mampu menunjukkan hasil. Per 21 Mei 2022 pukul 12.00 WIB, tingkat vaksinasi Indonesia tercatat hingga mencapai 95,96% untuk dosis 1 dan 80,07% untuk dosis 2, serta 21,08% untuk dosis 3 (booster).
ADVERTISEMENT
Jumlah kasus aktif pun tercatat 3.715 dari total populasi Indonesia. Alhasil, Indonesia mencatatkan pertumbuhan PDB Triwulan I 2022 sebesar 5,01%, sebuah angka yang patut diapresiasi di kala proyeksi pertumbuhan global dikoreksi akibat sejumlah dinamika, khususnya yang terjadi di kawasan eropa timur.
Langkah positif dan capaian yang Indonesia lakukan pun mendapatkan apresiasi dari dunia internasional. Contohnya adalah dengan dipercayainya Indonesia untuk mengampu posisi Co-Chairs pada sejumlah forum di bawah mekanisme World Health Organization, yaitu melalui peran Ibu Menteri Luar Negeri selaku co-chair COVAX Advance Market Commitment (AMC) Engagement Group bersama Menteri Kesehatan Ethiopia dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada, serta melalui peran Dirjen Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri Indonesia sebagai co-chair pada Working Group on Tracking & Accelerating Progress bersama Loyce Pace dari Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat.
ADVERTISEMENT
Raihan tersebut merupakan buah dari kontribusi seluruh elemen bangsa, mulai dari pemerintah, parlemen, yudikatif, BUMN/S, akademisi, dan media massa, serta masyarakat luas. Mulai dari perubahan di tataran peraturan dan perundangan dalam bentuk Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2020 yang memungkinkan defisit APBN di atas 3% guna penanganan pandemi, hingga pengembangan aplikasi Peduli Lindungi untuk mendeteksi dan melacak penyebaran kasus Covid-19.
Semoga soliditas dan kesadaran, serta partisipasi aktif seluruh elemen bangsa dapat terus dijaga guna mempertahankan sekaligus meningkatkan momentum pemulihan Indonesia untuk kemajuan bangsa.
Sumber: Akun Youtube Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden