Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gara-gara 'Darah' Agnez Mo dan Keragaman Asal-usul Masyarakat Aceh
28 November 2019 9:24 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Fajar Safar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, publik Indonesia dihebohkan oleh pernyataan Agnez Mo dalam sebuah program wawancara yang diunggah oleh BUILD Series Youtube channel (22/11/2019). Agnez Mo mengaku dirinya tidak mewarisi darah Indonesia, melainkan darah Jerman, Jepang dan Cina.
ADVERTISEMENT
Ada yang menanggapi biasa. Ada pula yang menanggapi dengan kegeraman terhadap penuturan Agnez Mo tersebut. Alumni ceb**g dan kamp**t di dunia maya mungkin juga ikut terbelah-belah dalam menanggapi hal ini. Anggun C. Sasmi pun ikut bersuara menanyakan mana yang penting, darah Indonesia atau paspor Indonesia, karena Anggun saat ini memegang paspor Perancis. Medan Merdeka dan Senayan pun tak luput untuk berkomentar tentang kehebohan ini.
Gara-gara Agnez Mo, mungkin ada juga orang Indonesia lain yang jadi bertanya pada dirinya sendiri, darah apa yang mengalir di tubuhnya. Darah Indonesia-kah? Memangnya seperti apa darah Indonesia ASELI? Jadi ribet kan?
Terkadang orang Indonesia sendiri tidak mampu menyebutkan dirinya dari suku mana atau daerah mana. Pasalnya, ayah dan ibunya dari suku yang berbeda, atau dari daerah yang berbeda pula. Nah, kini darah dipersoalkan.
ADVERTISEMENT
Gara-gara Agnez Mo, saya juga jadi ingat tentang keragaman di tempat kelahiran saya, Aceh. Seharusnya, teori kebangsaan dapat menentukan dengan tegas, 'darah Aceh adalah bagian dari darah Indonesia' seperti tegasnya 'Aceh adalah bagian dari NKRI. Titik!'
Dalam keluarga saya sendiri, keragaman itu ada dan terjadi pada warna kulit, tipe rambut, bentuk hidung, dan juga postur tubuh.
Keragaman semakin melebar bila Anda mengamati masayarakat di seluruh wilayah Aceh. Anda akan menemukan wajah orang Aceh yang mirip orang Arab. Kadang-kadang juga ada seperti Tionghoa dan Eropah. Bahkan ada juga orang Aceh yang berkulit gelap seperti India. Saking bingungnya menentukan asal-usul orang Aceh, banyak orang yang menyebut kata Aceh itu sebenarnya singkatan dari kata Arab, Cina, Eropa dan (H)india.
ADVERTISEMENT
Terus, Indonesianya di mana?
Ya, inilah keragaman. Inilah Aceh. Inilah Indonesia, yang patut disyukuri atas anugerah keragamannya dari ilahi. Tidak perlu mengumbar perbedaan yang ada, tapi gemakan Bhinneka Tunggal Ika.
Mungkin suatu saat, Agnez Mo dan pembaca berkesempatan ngopi di Ulee Kareng, Banda Aceh sambil menikmati keragaman darah di Aceh.
Saleum Aneuk Nanggroe !!