Belajar Digital Networking Melalui Media Sosial di Siberkreasi Netizen Fair 2022

Fajar Subhi
Muhammad Fajar Mahasiswa S1 Jurnalistik UNPAD
Konten dari Pengguna
13 Desember 2022 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajar Subhi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Direktur Pemberdayaan Informatika (Bonifasius Wahyu Pudjianto) dalam sesi workshop Siberkreasi Netizen Fair 2022
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pemberdayaan Informatika (Bonifasius Wahyu Pudjianto) dalam sesi workshop Siberkreasi Netizen Fair 2022
ADVERTISEMENT
Yogyakarta, 10 Desember 2022 – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Siberkreasi Netizen Fair (SNF) di Hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta pada Sabtu, 10 Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut merupakan puncak selebrasi kegiatan literasi digital yang meliputi talkshow, workshop, dan hiburan untuk seluruh warganet Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan digital masyarakat serta mendorong kolaborasi multistakeholders untuk literasi digital dalam rangka menciptakan ekosistem digital yang cerdas, positif, kreatif, produktif, dan bertanggungjawab. SNF 2022 dilaksanakan secara hybrid dengan dihadiri sekitar 665 peserta offline dan lebih dari 1400 peserta online.
Rangkaian kegiatan SNF 2022 terdiri dari 10 kelas workshop tematik di tiga ruang kelas terpisah, yaitu kelas A, B, dan C, serta talkshow Obral-Obrol liTerasi Digital (OOTD) yang terbagi menjadi 6 sesi di panggung utama.
Kelas workshop meliputi Kelas Kreasi Konten, Kelas UMKM Makin Cakap Digital, Kelas Produksi Podcast, Kelas Cerdas Cegah Hoaks, dan Kelas Gali Ilmu. Kelas workshop C terbagi dalam empat sesi dengan empat tema pembicaraan dan diisi oleh delapan narasumber yang prominen di bidangnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Sesi pertama di kelas workshop C bertema “Digital Networking Melalui Sosial Media” yang membahas tentang pentingnya membangun dan mengembangkan jejaring di dunia digital dalam rangka mengembangkan perspektif serta menjaga etika dalam dunia digital.
Narasumber dalam sesi ini adalah Bonifasius Wahyu Pudjianto selaku Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo dan Alexander Zulkarnain dari Young On Top.
Bonifasius menggarisbawahi pentingnya etika dalam membangun dan mengembangkan jejaring di dunia digital.
“Saking asyiknya kita berbisnis dan networking di digital, kita lupa ada etika yang perlu kita jaga. Etika di dunia digital tidak beda dengan etika di dunia nyata,” tuturnya.
Ia juga mengajak para peserta untuk memperhatikan keamanan data pribadi ketika mengembangkan jejaring di dunia digital dengan dukungan Undang-undang Pelindungan Data Pribadi yang baru disahkan pada bulan Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
Sesi kedua Kelas Gali Ilmu bertema “Dunia Game Online untuk Anak dan Orangtua”, membahas tentang pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak bermain gim.
Sesi ini diisi oleh Khemal Andrias dari Next Generation (NXG) Indonesia dan Nurizka Putri dari Kumpulan Orang Muda Anti Perdagangan Anak dan Eksploitasi Seksual Anak (KOMPAK) Jakarta.
“Sebagai orang tua, kita harus ubah mindset kita tentang video game bahwa tidak semua game bisa dimainkan oleh anak-anak, ada yang namanya sistem rating pada playstore, dari situ kita bisa membatasi anak bermain game sesuai dengan rating umur mereka,” jelas Khemal.
Ia juga menyarankan para orang tua untuk mengaktifkan fitur Parental Control pada gawai anak agar bisa memonitor dan membatasi aktivitas anak dalam menggunakan gawainya.
ADVERTISEMENT
Kelas Gali Ilmu sesi ketiga bertema “Pintar Teknologi, Kunci Prestasi” yang membahas tentang penggunaan teknologi digital agar masyarakat semakin cakap digital. Sesi ini diisi oleh Antonius Sasongko dari Kampung Cyber dan Iradat Wirid dari Center for Digital Society (CfDS).
Pada sesi ini, Antonius menceritakan pengalaman membangun lingkungannya di Kelurahan Patehan Yogyakarta agar makin cakap digital. Ia membutuhkan waktu dua tahun untuk mengenalkan internet kepada masyarakat lingkungan tersebut hingga saat ini masyarakatnya mampu memanfaatkan internet untuk membangun ekonominya dan dijuluki Kampung Cyber.
Iradat Wirid dari CFDS menambahkan bahwa saat ini ilmu tersedia luas di internet, tinggal kita mau expertise (ahli) di bidang apa, semuanya ada dan sangat terbuka. Ia juga mendorong peserta untuk aktif memanfaatkan internet agar semakin cakap digital.
ADVERTISEMENT
Sesi keempat Kelas Gali Ilmu bertema “Komunikasi Publik Lewat Media Sosial” membahas tentang perlunya membangun komunikasi publik yang baik melalui media sosial. Sesi ini diisi oleh Indriyatno Banyumurti dari ICT Watch dan Dhea Mangun dari Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas).
Pada sesi ini Dhea Mangun, yang juga seorang dokter, memberikan tips bagaimana membangun komunikasi publik yang aktual dan juga konsisten.
“Dalam komunikasi publik, yang diutamakan adalah mendengarkan isu-isu yang ada di masyarakat, hal ini agar kita dapat menyampaikan hal-hal aktual yang ada di masyarakat,” tuturnya.
Setelah belajar tentang pemanfaatan teknologi digital, para peserta SNF 2022 menikmati hiburan di panggung utama pada malam penutupan SNF 2022 yang dimeriahkan dengan penampilan dari Ndarboy Genk. Selain itu, di panggung utama juga berlangsung games interaktif berhadiah yang diikuti oleh para peserta kegiatan.
ADVERTISEMENT
Per Desember 2022, Kemenkominfo telah berhasil melakukan literasi digital kepada lebih dari 5.500.000 penduduk Indonesia di segmen kelompok masyarakat, komunitas, pendidikan, dan pemerintahan. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id atau media sosial Instagram @literasidigitalkominfo dan @siberkreasi.