Unpad Cegah Ancaman HIV/AIDS di Kalangan Mahasiswa dan Kampus

Fajar Subhi
Muhammad Fajar Mahasiswa S1 Jurnalistik UNPAD
Konten dari Pengguna
20 September 2022 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajar Subhi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tangkapan layar proses forum kajian Unpad bersama LDK, Sumber: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar proses forum kajian Unpad bersama LDK, Sumber: Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
(20/9/2022, JATINANGOR) – Dilatarbelakangi oleh mencuatnya pemberitaan maraknya kasus HIV-AIDS yang terjadi di kalangan mahasiswa di Bandung beberapa waktu lalu, Universitas Padjadjaran (Unpad) berkolaborasi dengan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Unpad mengadakan forum ilmiah dengan mengangkat Tema “Mengenal Ancaman HIV/AIDS di sekitar Kita”
ADVERTISEMENT
Forum yang diadakan secara daring pada tanggal 17 September 2022 tersebut dihadiri oleh lebih dari 170 peserta yang mayoritas adalah mahasiswa dan umum. Kegiatan tersebut mengundang tiga narasumber yang terdiri dari pakar kesehatan, keluarga, dan agama.
Ketiga narasumber tersebut adalah dr. Teddy Hidayat, Sp. KJ(K), Sinyo Egie, dan Ust. Wido Supraha yang masing-masing membawakan tiga perspektif yang berbeda, yaitu tinjauan medis, pendidikan keluarga, dan Agama Islam.
Acara tersebut dibuka dengan sambutan dari Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad, Dr. Eng. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam. S.T., M.T yang menyoroti pentingnya pemahaman terhadap ancaman HIV/AIDS yang beresiko menular khususnya di kalangan mahasiswa dan masyarakat secara umum.
“Mudah-mudahan acara ini menjadi bekal untuk para mahasiswa agar mengenal ancaman HIV yang ada di sekitar Kita. Karena tidak sedikit dari Kita yang belum paham seberapa bahayanya HIV/AIDS terhadap kelangsungan hidup manusia khususnya kalangan remaja.” Ujar Pak Boy dalam sambutan pembukaan.
ADVERTISEMENT
Melalui pemaparan Dr. Teddy yang telah lama mengamati perkembangan isu HIV/AIDS di dunia khususnya di Indonesia, Beliau menyoroti bahwa maraknya kasus infeksi/penularan HIV di Indonesia terjadi pada kasus seks sesama jenis atau LSL dengan persentase 57% dari faktor-faktor yang ada.
Hal tersebut semakin tervalidasi dengan tingkat penularan HIV di Indonesia yang tercatat pada tahun 2020 berjumlah 543.100 orang, dan Jawa Barat berjumlah 51.553 orang yang sebagian besarnya terinfeksi dari para pelaku LSL.
“Dari data tersebut jumlahnya tentu bertambah hingga saat ini. Sebenarnya kunci dari menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan mengubah perilaku (seks) yang tidak benar menjadi benar.” Tegas dr. Teddy dalam presentasinya
Berbeda namun searah, Sinyo Egie yang juga telah lama berkecimpung di dunia parenting dan konsultan non-heteroseksual, memberikan perspektif tentang pentingnya peran pendidikan agama serta keluarga terhadap anak agar tidak terpengaruh oleh lingkungan yang merupakan salah satu faktor terjadinya tindak seks sesama jenis.
ADVERTISEMENT
Penggiat Yayasan Peduli Sahabat tersebut menjabarkan teori-teori yang menyebabkan terbentuknya orientasi seksual terhadap sesama jenis yang disebabkan oleh lingkungan dan juga pendidikan karakter yang tidak ideal.
“Ketidakpahaman terhadap yang benar dan salah mengakibatkan adanya bisikan yang kemudian memunculkan keinginan seseorang terhadap perilaku seks yang salah” jelas Kak Sinyo dalam paparannya.
Kegiatan tersebut berlangsung selama dua jam yang kemudian diakhiri dengan ajakan oleh Dr.Cukup Mulyana selaku Pembina dari Lembaga Dakwah Kampus Unpad agar seluruh partisipan dapat bergerak untuk menanggulangi serta mencegah HIV/AIDS semakin menyebar dengan tidak hanya meningkatkan aspek intelektual namun juga meningkatkan dan menjaga kesehatan jiwa yang baik dan benar.
“Acara ini tidak akan berhenti sampai saat ini saja, namun kedepan Kami bersama-sama akan berkomitmen untuk merencanakan program yang memberi dampak perbaikan terhadap fenomena (HIV/AIDS) ini” tutur Pak Cukup.
ADVERTISEMENT