TPI Higienis Lempasing Diresmikan, Ridho Berharap Nelayan Lampung Sejahtera

Fajar Sumatera
Portal Berita Daerah Lampung Terdepan
Konten dari Pengguna
20 Desember 2017 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajar Sumatera tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
TPI Higienis Lempasing Diresmikan, Ridho Berharap Nelayan Lampung Sejahtera
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tempat Pemasaran Ikan (TPI) Higienis Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing diresmikan oleh Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sjarief Widjaja, Rabu (20/12/2017).
ADVERTISEMENT
TPI Higienis PPP ini merupakan salah satu program yang diharapkan Gubernur Muhammad Ridho Ficardo dapat memberikan kesejahteraan nelayan. Peresmian dilakukan di Desa Lempasing, Kecamatan Teluk Betung Timur, Bandar Lampung. Gubernur Ridho diwakili Sekdaprov Sutono.
Dalam acara ini, Dirjen menyerahkan paket bantuan kepada masyarakat Lampung berupa kapal penangkap ikan sebanyak 96 unit, alat penangkap ikan (API) ramah lingkungan sebanyak 310 paket, penyerahan premi asuransi nelayan (BPAN) kepada 10.139 orang sejumlah Rp1,7 miliar, dan klaim asuransi nelayan sejumlah Rp1,2 miliar, serta bantuan permodalan BRI kepada 328 orang sejumlah Rp22,93 miliar.
Seluruh bantuan dengan total Rp 40 miliar tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian dan kerjasama Pemerintah Provinsi Lampung dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, serta didukung oleh komisi IV DPR RI.
ADVERTISEMENT
Sjarief Widjaja menyatakan rasa syukurnya karena mampu berkunjung ke Provinsi Lampung dalam rangka mewujudkan program pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Sektor ini merupakan pilar ketiga prioritas pembangunan kelautan.
"Pilar pertama yakni kedaulatan. Alhamdulillah Indonesia telah mampu mengusir kapal asing yang masuk ke Indonesia. Dengan tidak masuknya kapal asing ke tanah air, maka kedaulatan sepenuhnya ada di tangan nelayan kita. Pilar kedua yakni keberlanjutan, dengan perginya kapal asing. Maka stok ikan di Indonesia akan meningkat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya ikan diperairan Indonesia, dan ini menjadi berkah tersendiri bagi Indonesia," jelasnya.
Pilar ketiga, jelas Sjarief adalah kesejahteraan. Ini merupakan kesempatan untuk mensejahterakan Indonesia.
"Dengan adanya undang-undang yang mengatur perlindungan dan pemberdayaan nelayan kecil maka nelayan akan diberikan kemudahan untuk mengakses teknologi seperti ramalan cuaca dan lokasi pencarian ikan. Sehingga para nelayan akan tau persis dimana harus mencari ikan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sjarief menambahkan bantuan yang diberikan pemerintah tidak hanya menyentuh satu sisi. Namun juga menyeluruh. Ini terlihat dari bantuan sarana penangkapan ikan, yang juga diimbangi dengan pemberian bantuan premi asuransi nelayan dan klaim asuransi nelayan. Selain itu, terdapat permodalan bagi nelayan kecil.
"Pemerintah terus meningkatkan fasilitas-fasilitas tempat pemasaran ikan dengan harapan ikan yang diperoleh tetap utuh, berkualitas dan tidak cacat, sehingga ikan-ikan yang diperoleh akan memiliki harga tinggi dan meningkatkan penghasilan bagi para nelayan. Selain peningkatan fasilitas, pemerintah juga memberikan Program Asuransi Nelayan ini sangat bermanfaat bagi nelayan, seperti meninggal dunia, cacat tetap dan biaya pengobatan. Selain itu, permodalan yang diberikan diharapkan mampu mendorong kesejahteraan bagi para nelayan," ujar Sjarief.
Dirjen Perikanan Tangkap ini berharap, bantuan dari pemerintah ini dapat digunakan dengan baik oleh nelayan untuk mendukung dan memajukan usaha nelayan yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
"Saya mengajak agar kita mengubah paradigma para nelayan, dari mencari ikan sebanyak-banyaknya, menjadi mencari ikan sedikit tetapi memiliki harga yang tinggi. Dengan begitu penghasilan dan kesejahteraan para nelayan akan meningkat dan kelestarian ikan akan terjaga," kata Sjarief.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Sutono, yang mewakili Gubernur Ridho, mengatakan Lampung memiliki potensi yang besar terkait sumber daya perikanan. Potensi ini terus didorong dan dikembangkan untuk menaikkan kesejahteraan nelayan. Salah satunya melalui kegiatan peresmian TPI Lampasing.
"Kedatangan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Syarief Widjaja, diharapkan mampu mendorong Lampung dalam mendorong sektor perikanan Lampung. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Lampung menyambut baik dan terus bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menyejahterakan masyarakat Lampung, terutama bagi para nelayan," jelas sutono.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kelautan dan Perikanan yang telah memperhatikan nelayan di Provinsi Lampung dan Kepada Komisi IV DPR RI, Sudin, yang telah membantu dan memperhatikan para nelayan Lampung.
Berbagai bantuan ini, harap sutono, agar para nelayan mampu bekerja dengan lebih giat sehingga akan mampu membawa kesejahteraan. Berbagai bantuan yang telah diberikan seperti asuransi, permodalan, akan memberikan manfaat yang tinggi serta akan menyejahterakan masyarakat Lampung, terutama bagi para nelayan.
"Oleh karena itu, para nelayan harus bekerja lebih giat serta menjaga dan melestarikan sumber daya ikannya untuk generasi muda Lampung. Dan kepada bupati/walikota harus membina, membantu serta memfasilitasi para nelayan, sehingga bantuan yang diberikan dapat berkembang lebih baik ke depannya," harap sutono.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI, Sudin, berharap bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dan dipergunakan dengan sebaiknya seperti menjaga TPI agar tidak kumuh. "Pemerintah tidak mungkin dan tidak akan mau merusak rakyatnya. Oleh karena itu, harapan kita bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan sebaiknya," harap sudin. (FS)