Konten dari Pengguna

Wow...Target Swasembada Jagung Lampung Tercapai Lebih Cepat

Fajar Sumatera
Portal Berita Daerah Lampung Terdepan
16 Desember 2017 11:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajar Sumatera tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wow...Target Swasembada Jagung Lampung Tercapai Lebih Cepat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Swasembada jagung Provinsi Lampung tercapai lebih cepat dari waktu yang ditargetkan, pada 2018. Saat ini, produksi jagung di Lampung sudah mencapai 2,4 juta ton atau melebihi produksi tertinggi sebelumnya, 2 juta ton.
ADVERTISEMENT
Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo, mengatakan jumlah produksi jagung pada 2017 tersebut menobatkan Provinsi Lampung mampu berswasembada jagung kembali seperti masa kejayaan jagung Lampung sebelumnya.
''Alhamdulilah, tahun ini kita bisa mengembalikan produksi jagung tertinggi yang pernah dicapai pada tahun 2008," kata Ridho, kemarin.
Produksi jagung Lampung tersebut lebih cepat dari target nasional untuk 2018. Kenaikan itu juga membuat Provinsi Lampung tetap kokoh di posisi ketiga produsen jagung nasional setelah Jawa Timur yang produksinya 6,18 juta ton dan Jawa Tengah 3,51 juta ton. Lampung menyumbang 8,59 persen produksi jagung nasional.
Gubernur mengapresiasi seluruh petani jagung di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan yang selama ini konsisten mendukung program pemprov untuk mewujudkan kembali swasembada jagung dan turut berkontribusi nasional.
ADVERTISEMENT
Pemprov Lampung telah memprogramkan peningkatan produksi komoditas jagung sejak 2014. Saat itu, produksi jagung asal Lampung dinilai masih terlalu jauh dari kebutuhan lokal dan nasional. Pemprov Lampung mendukung program pusat untuk menghentikan impor jagung.
Prestasi itu dikejar lewat berbagai program seperti pembukaan lahan baru dan bantuan benih jagung hibrida. Hasilnya, pada 2016 produksi jagung Lampung naik menjadi 1,5 juta ton dan 1,7 juta ton pada 2017. Kenaikan drastis terjadi pada 2017 menjadi 2,4 juta sekaligus mengembalikan angka tertinggi produksi pada 2008 lalu.
Salah satu program pendukungnya yakni fasilitasi pengembangan jagung 189 ribu hektar dan pembukaan lahan baru seperti di Kota Terpadu Mandiri Kabupaten Mesuji. Total luas lahan jagung di seluruh sentra produksi di Lampung telah mencapai 464.712 hektare.
ADVERTISEMENT
Menurut Gubernur Ridho, pemerintah menjamin harga jagung pipilan kering Rp 3.150 per kg dengan kadar air 15 persen. Namun di Lampung, harganya bisa mencapai Rp 3.500 per kg.
"Saat harga singkong belum membaik, saya menganjurkan petani beralih ke jagung, karena kebutuhannya masih tinggi dan pemerintah komitmen dengan kebijakan nol impor jagung," kata Ridho.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung, Ediyanto, kebutuhan jagung untuk memenuhi kebutuhan lima pabrik pakan ternak di Lampung, sekitar 2 juta ton.
Kelima produsen pakan ternak tersebut yakni PT Charoen Pokphand Indonesia, PT Japfa Comfeed Indonesia, PT CJ Cheiljedang Feed, PT New Hope Indonesia, dan PT Central Proteina Prima Tbk.
Ediyanto mengatakan, produksi jagung Lampung kini dapat memenuhi kebutuhan seluruh pabrik pakan ternak. Namun tetap meningkatkan produksi mengingat kebutuhan jagung nasional masih tinggi yakni sekitar 27,9 juta ton. Meskipun nanti pemerintah menyatakan Indonesia swasembada pangan, ujar dia, produksi tetap harus dijaga dengan mencari lahan baru. (FS)
ADVERTISEMENT