Konten dari Pengguna

Proteksionisme vs Perdagangan Bebas: Dilema dalam Ekonomi Bisnis Internasional

Fajar Timur
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
26 September 2023 18:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajar Timur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perdagangan internasional foto: Golden Sikorka/pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perdagangan internasional foto: Golden Sikorka/pixabay
ADVERTISEMENT
Proteksionisme dan perdagangan bebas adalah dua perspektif populer dalam ekonomi bisnis internasional. Konsep-konsep ini menimbulkan pertanyaan moral yang mendalam dan berdampak besar pada ekonomi dunia.
ADVERTISEMENT

Proteksionisme

Negara-negara menggunakan proteksionisme untuk melindungi industri dalam negeri mereka dari pesaing asing dengan menerapkan tarif atau kuota. Ini dilakukan untuk mempertahankan lapangan kerja, melindungi sektor industri penting, dan mempertahankan kendali ekonomi nasional.
Kebijakan proteksionis, bagaimanapun, sering menyebabkan harga konsumen yang lebih tinggi, penghentian inovasi, dan penurunan efisiensi ekonomi.
Proteksionisme dapat membantu sektor yang dilindungi dalam jangka pendek, tetapi seringkali menghasilkan biaya yang lebih besar, seperti harga lebih tinggi untuk konsumen, kurangnya inovasi, dan penurunan efisiensi ekonomi.
Apakah proteksionisme benar-benar diperlukan untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional atau apakah itu dianggap sebagai tindakan tidak adil yang merugikan negara-negara lain adalah pertanyaan etis dalam proteksionisme.
ADVERTISEMENT
Perdagangan bebas dapat membantu stabilitas politik, kerja sama ekonomi, dan integrasi ekonomi antara negara-negara di seluruh dunia. Namun, juga dapat menyebabkan konflik dengan negara-negara yang mungkin merasa dirugikan oleh perdagangan asing.
Ilustrasi Perdagangan bebas foto: Mohammed Hassan/Pixabay
Perdagangan bebas, di sisi lain, adalah kebijakan yang memungkinkan negara untuk berdagang internasional tanpa hambatan besar seperti tarif atau kuota. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk membuat pasar global lebih terbuka dan efektif.

Perdagangan Bebas

Perdagangan bebas mendorong negara untuk memungkinkan perdagangan internasional berjalan tanpa hambatan. Memanfaatkan keunggulan komparatif setiap negara pada akhirnya dapat menghasilkan penurunan harga konsumen, pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, dan akses yang lebih besar ke barang dan jasa global.
Namun, jika beberapa industri tidak dapat bersaing di pasar global, perdagangan bebas juga dapat menyebabkan ketidaksetaraan ekonomi di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Meskipun perdagangan bebas cenderung meningkatkan efisiensi ekonomi secara keseluruhan, ketidaksetaraan dalam negeri dapat muncul jika beberapa sektor tidak dapat bersaing di pasar global.
Dalam perdagangan bebas, pertanyaan etis termasuk apakah sistem ini benar-benar meningkatkan kesejahteraan global atau jika ini berdampak buruk pada pekerja yang mungkin kehilangan pekerjaan karena persaingan dari negara lain.
Perdagangan bebas dapat membantu stabilitas politik, kerja sama ekonomi, dan integrasi ekonomi antara negara-negara di seluruh dunia. Namun, juga dapat menyebabkan konflik dengan negara-negara yang mungkin merasa dirugikan oleh perdagangan asing.
Pertimbangan etis tentang perdagangan bebas mencakup apakah sistem ini benar-benar meningkatkan kesejahteraan dunia atau merugikan pekerja yang mungkin kehilangan pekerjaan mereka karena persaingan dari negara lain. Dalam kebijakan perdagangan bebas, manfaat global dari harga yang lebih rendah seringkali bertentangan dengan efek negatif di tingkat lokal.
ADVERTISEMENT
Keputusan antara proteksionisme dan perdagangan bebas sangat sulit. Ini membutuhkan kesepakatan antara menjaga kepentingan ekonomi nasional dan berpartisipasi dalam ekonomi global yang lebih terbuka.
Ini mempertimbangkan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang, dan juga mempertimbangkan konsekuensi etis dari kedua strategi tersebut di tingkat lokal dan global. Sangat penting untuk memahami kedua konsep ini untuk membuat kebijakan ekonomi yang tepat di tingkat nasional dan internasional.