Konten dari Pengguna

Apakah Ini Penistaan Jika Saya Bilang Force Adalah Tuhan?

Fajar Widi
Ex Tech Journalist to Martech, Startup to Enterprise. Stock Market Enthusiast. Was viral at 2017, 1st man that use bitcoin as marriage dowry.
17 Desember 2017 22:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajar Widi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ini bukan penistaan agama karena memang tidak membahas agama. Cuman iseng, abis nonton Star Wars Rogue One. Apa jadinya jika kata ‘Force’ dalam film tersebut diganti ‘Tuhan’ ?
Apakah Ini Penistaan Jika Saya Bilang Force Adalah Tuhan?
zoom-in-whitePerbesar
Malam ini hamba selesai menyaksikan film legendaris Star Wars 3.5: Rogue One. Ada kata legendaris yang menggelitik hati ini. Apalagi kalau bukan ‘Force’.
ADVERTISEMENT
Bagi hamba Star Wars bukanlah sebuah film biasa. Bagi hamba film legendaris yang awalnya garapan George Lucas ini adalah sebuah film religi. Bagiamana itu kok bisa disebut religi?
Coba renungkan apa arti dari ‘Force’ yang hampir di semua film Star Wars disebutkan. Mulai dari jaman Anakin Skywalker hingga Jyn Erso, kata sakti itu seolah menempel dalam tiap kalimat sang jagoan. Memberi secercah harapan bahwa dalam kondisi sesulit apapun ‘Force’ selalu ada bersama kita hingga akhir hayat.
Pikiran iseng hamba lantas mulai berkutik nakal.
Gimana kalau di semua dialog film Star Wars kata ‘Force’ diganti ‘Jesus’.
“I am a Jedi. I’m one with the Jesus, and Jesus will guide me.” – Ganodi
ADVERTISEMENT
Haleluya, Di dalam nama Jesus. Bayangkan kalau orang Kristen membaca kalimat ini berkali-kali, didalami dan diresapi. Pasti akan sangat menyentuh hati. Serasa ada kekuatan pengharapan di dalam nama Jesus. Haleluya Saudara, dalam nama Jesus kita percaya.
Contoh lain ya.
“For my ally is Allah SWT, and a powerful ally it is.” – Yoda
Subahanallah… luar biasa sekali. Yoda ternyata adalah seorang muslim sejati. Dia memahami makna Jihad melawan Dark Force melalui perkataannya. Selalu bersandar pada Allah SWT. Itu baru Yoda.
“May the Allah be with us” – Jyn Erso / Princes Lea / Obiwan / Yoda / Han Solo / Qui Gon Ji / Mace Windu
Terdengar indah bukan saudara 🙂 ? Kata suci ini diucapkan hampir semua jagoan film Star Wars episode manapun.
ADVERTISEMENT
Renungkan saja. Kita bebas mengganti kata Force dengan kata-kata nabi-nabi suci, utusan, avatar, atau energi Ilahi dari Sang Pencipta.
Coba iseng cari quote tentang Force di Internet dan gantilah dengan kata terserah menurut keyakinan dan kepercayaan kita masing-masing.
Mau itu Jesus, Allah, Roh Kudus, Brahma, Syiwa, Indra, Jah, YHWH, Budha, Dewa Langit rasanya kok tetap masuk ya.
“May Allah be with us”
“May Jesus be with us”
“May Budha be with us”
“May YHWH be with us”
“May Jah be with us”
“May Brahma be with us”
“May Lord Syiwa be with us”
“May Holly Spirit be with us”
“May Zeus be with us”
“May Odin be with us”
ADVERTISEMENT
“May Jupiter be with us”
“May Mother Marry be with us”
Lucu ya 😀 . Tapi luar biasa sekali memang Star Wars ini.
Ini menurut hamba loh ya. Entah dengan manusia-manusia Indonesia berotak rendah yang sumbunya pendek.
Nah, terkait film Rogue One ada satu scene yang membuat hamba menitikan air mata. Bukan apa-apa sebab di balik kalimat tersebut, hamba jadi ingat ketika mempelajari ilmu Tauhid.
Ketika hamba hening antara diri dan sang pencipta. Ketika memperdalam Sufi. Ketika hamba mendalami Zen. Ketika hamba merenungkan pemikiran Syeh Siti Jenang terkait konsep ‘Manunggaling Kawula Gusti’ , persis sama ketika Yesus mengajarkan hubungan manusia dan Allah Bapa di Surga.
Scene tersebut adalah ketika si buta penjaga Kyber Crystal bernama Chirrut Imwe me-wirid kan kata-kata ini di setiap aktvitasnya.
ADVERTISEMENT
“I’m one with the Force, the Force is with me ~ Chirrut Imwe
Chirrut Imwe
Bukan scene *kematian Chirrut (*spoiler alert) yang membuat hamba menitikan air mata. Namun melalui sebuah film, hamba kembali diingatkan untuk selalu kembali padaNya. Untuk selalu pasrah, untuk selalu berharap pada Sang Sumber Hidup. Sang Pencipta Alam Semesta.
Kalimat tersebut seolah kembali mengingatkan bahwa kita semua sebenarnya satu dengan Sang Pencipta. Di Islam pun diajarkan Ruh Kita adalah bagian dari Ruh Allah. Gereja Katolik pun mengajarkan Aku di dalam kamu dan kamu di dalam Aku. Aku dan kamu satu tubuh. Dalam konteks Panteisme (ketuhanan dalam diri) kalimat ini pun tetap masuk.
Apakah Ini Penistaan Jika Saya Bilang Force Adalah Tuhan? (1)
zoom-in-whitePerbesar
Akhirnya hamba sadar bahwa alam semesta mengajarkan sesuatu melalui film. Bagi mereka yang peka, isi pesannya bisa diresapi.
ADVERTISEMENT
May The Force Be With You.
Sekali lagi, ini bukan penistaan agama.
Amen!