Fenomena Muslim Zaman Now

Fajar Widi
Mantan wartawan yang jatuh cinta pada bisnis/ marketing. Pernah viral di internet karena mahar nikah 1 Bitcoin.
Konten dari Pengguna
25 Mei 2018 20:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajar Widi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Muzammil Hasballah (Foto: Instagram/@muzammilhb)
zoom-in-whitePerbesar
Muzammil Hasballah (Foto: Instagram/@muzammilhb)
ADVERTISEMENT
Di bulan Ramadhan ini tidak ada salahnya kita bahas Muslim Zaman Now. Lihat kanan-kiri kita, yap it's a captive market!
ADVERTISEMENT
Berdasarkan slide yang saya ambil dari riset mas Yuswohady, Iryan Herdiansyah, dan Farid Fatahilah, berikut adalah beberapa penjelasannya.
Muslim Market Evolution
Tahun 2010 menjadi awal di mana M-Gen (Moslem Generation) sebutan bagi segmen baru di Indonesia memiliki engagement cukup bagus terhadap agama terbesar di Indonesia ini.
Ini adalah tahun di mana banking, travel, pop culture semua mengalami euphoria terhadap gaya hidup modern umat Islam.
Memasuki tahun 2015, ada eranya syariah. Semua berbau syariah. Di sini kesadaran terhadap riba muncul, berbagai macam produk halal muncul. Kulkas halal, deterjen halal, sabun halal. Semua halal.
Tren tersebut terus naik di tahun ini menuju 2020.
Fenomena Muslim Zaman Now (1)
zoom-in-whitePerbesar
Riset inventure ini menyebutkan muslim zaman now itu 2F:
ADVERTISEMENT
Nah, apa saja sih ciri-ciri industri syariah yang mulai marak ini?
Label Halal di mana-mana
Apapun produknya pokoknya semua halal. Dan harus ada label halal. Ini menjadi semacam magic word bagi para konsumen muslim. Banyak brand sekarang menggunakan label halal bagi produknya.
Riding The Conversation
Setelah memiliki label halal, produk berlomba-lomba mengkomunikasikan produk halal tersebut di media sosial. Sebenarnya ada tantangan di sini: menguntungkan atau merugikan. Melihat dari conversation di media sosial, netizen kita pun banyak yang membuli halal produk sebuah brand kulkas kemarin.
Hijrah: The New Way of life
Hijrah menjadi pilihan baru bagi hidup muslim zaman now. Bagi mereka, hijrah bukan lagi kesadaran menggunakan hijab. Mereka rela meninggalkan pekerjaan demi keyakinan. Ada loh yang resign dari sebuah bank swasta karena tidak sesuai prinsip syariah.
ADVERTISEMENT
The Rise Of Riba Awareness
Seiring naiknya kesadaran riba, pemiliki bisnis kudu bersiap untuk sharia friendly. GO PAY contohnya kemarin sempat dianggap riba. Kini GO PAY mulai ancang-ancang untuk meluncurkan GO PAY Syariah.
Umat Nomic: The New Movement
Umat nomic seperti: sadaqo, mulai muncul untuk menjawab desire and anxiety muslim zaman now. Mereka muncul dengan konsep syariah. Market pun pelan-pelan bisa menerima karena profesionalitas yang lebih sesuai kaidah syariah.
Kesadaran Ekonomi Umat
Gerakan ekonomi umat hadir untuk menandingi kekuatan ekonomi kapitalisme barat. Bank wakaf mikro muncul untuk membantu segmen menengah ke bawah dengan akad yang menguntungkan nasabah.
Capitalism Anithesis
Kapitalisme adalah momok. Muslim zaman now pun menciptakan gerakan ekonomi umat alternatif seperti 212 Mart. Ini adalah fenomena untuk menandingi sistem ekonomi kapitalis dengan sistem baru: amanah, jamaah izzah.
ADVERTISEMENT
Mipster: New Role Model
Mipster adalah singkatan Muslim Hipster. masih sejalan dengan faith and fun. Banyak sekali nih di Instagram kita sosok-sosok yang muncul seperti: Muzammi Hasballah. Muda, lulusan ITB, pandai melafalkan ayat suci, dan penampilannya stylish.
Sportyjab: New Hype
Hijab Nike seolah bisa diterima di era sekarang. Nike memang brand yang berakar inovasi. Banyak sekali member gym saya menggunakan sportyjab ini. Namanya Nike Pro Hijab. Ternyata tak cuma Nike, Specs juga mengeluarkan produk lini yang sama. Selain itu ada juga pakaian renang muslimah loh.
Ngaji Digital
Dakwah sebagai salah satu misi Islam berkembang cepat di dunia digital. Dakwah yang selama ini dilakukan dengan metode ceramah atau tabligh pun menjadi tidak cool. Dakwah digtal banyak bertebaran di socmed. Buat beberapa orang dakwah yang keren adalah melalui WA Group, Facebook Live. Mereka lebih ter-engage daripada sekadar nonton Mamah Dedeh di TV.
ADVERTISEMENT
Muz-Match: New Way of Ta'aruf
Cari jodoh emang susah-susah gampang. Layaknya standar perjodohan Indonesia yang "harus' seagama (kecuali saya) aplikasi jodoh pun bermunculan. Di jaman sekarang konsep ta'aruf pun berkembang dari offline ke online. Mengadopsi konsep Tinder, beberapa aplikasi seperti Muzmatch, Crescent, dan Salam Swipe hadir menjadi solusi para jomblo.
Property Pun Ga Mau Ketinggalan
Kini para pengembang mulai mengedepankan konsep hunian yang islami dan terintegerasi. Lingkungan harus nyaman dan tentunya memberikan kemudahan dalam menjalankan syariat islam.