Konten dari Pengguna

Review - iPad OS Bikin iPad Lama Kembali Berguna

Fajar Widi
Ex Tech Journalist to Martech, Startup to Enterprise. Stock Market Enthusiast. Was viral at 2017, 1st man that use bitcoin as marriage dowry.
1 Oktober 2019 15:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajar Widi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menjajal iPad OS 13.1.1
zoom-in-whitePerbesar
Menjajal iPad OS 13.1.1
ADVERTISEMENT
Pros
ADVERTISEMENT
Cons
Sempat 'dilupakan' beberapa tahun oleh Apple kini iPad kembali menjadi sorotan di dunia consumer tech. Apple mengupdate seri terbaru dari iOS 12 di iPad menjadi iPad OS 13. Sebuah sistem operasi khusus bagi iPad kalian yang konon bakal membuat iPad lama kembali bermakna.
Coba bayangkan posisi saya. Melihat video resmi Apple di atas membuat kita ingin langsung membeli iPad Pro + Apple Pencil beserta sensasi baru iPad OS-nya.
Sayangnya Anda kere. Tidak punya banyak duit. Lantas apa yang harus sobat myqueen lakukan?
Saya mikirnya simple. Manfaatkan iPad lama yang teronggok di rumah. Saya pun rela menjual iPad 4 3G yang telah lama terlupakan (cuma dipakai nge-bot game doang) untuk di tukar tambah dengan iPad Air 2.
ADVERTISEMENT
Review kali ini tidak menggunakan iPad Pro terbaru seperti review-review portal teknologi lain --karena saya punyanya cuma iPad Air 2. Namun dengan kondisi ekonomi sulit seperti inilah justru saya merasa fitur baru iPad OS bisa mengangkat kembali sebuah performa tablet lama.
Proses Instalasi
Saya mendapatkan update versi iPad OS 13.1.1 saat mereview ini. Dengan ukuran sekitar 1.3 GB proses instalasi secara OTA (dengan paket internet pascabayar XL Prioritas) langsung selesai dalam waktu kurang dari 30 menit saja.
ADVERTISEMENT
Sebuah notifikasi untuk merestart iPad Air 2 pun muncul. Setelah restart dilakuakan. Tampilan desktop baru dengan latar merah maroon langsung muncul sebagai pembaharu versi OS.
Setelah mencoba beberapa saat menggeser, melakukan pinch zoom, melakukan fitur multi tasking dengan memutar Spotify plus bekerja dengan Slack terkadang sembari mencari informasi di Youtube, overall sangat mulus.
Saya malah heran melihat beberapa Apple Fanboy yang konon kemarin saat iOS 13 pertama muncul berkata OS ini sangat buggy. Ya mungkin saja itu terjadi sebelum versi 13.1.1 muncul. Namun versi yang saya coba ini sendiri sangat mulus tanpa lag.
Tiga Hal Baru Yang Saya Suka
Homepage Widget - Tampil lebih segar dengan tab notifikasi yang melebur menjadi satu di homepage. Dengan demikian proses produktifitas jadi lebih efisien. Sebuah update dari sisi UX yang menurut saya cukup simple namun impactful.
Tampilan homepage iPad OS 13.1.1 pada iPad Air 2
Multi Tasking View - Coba perhatikan tampilan di bawah ini. Ada tiga aplikasi sekaligus yang bisa saya kendalikan. Google Slide, Notes, dan Spotify.
ADVERTISEMENT
Tampilan multi tasking yang enak di mata. Tidak terlalu kecil untuk ukuran layar 9.7 inch
Option Menu - Awalnya saya sempat bingung ketika mencari di mana opsi dari menu baru iPad. Agak canggung memang awalnya. Setelah dicari ternyata posisinya tersembunyi di kanan atas. Posisi ini terasa lebih efektif dari posisi slide bawah sebelumnya yang tampak besar dan mengganggu. Coba perhatikan desain option menu yang sekarang.
Option menu ngumpet di kanan atas. Slide ke bawah untuk mengeluarkannya.
Oke, secara umum mungkin saya agak jadul karena sebelum update ke OS 13 saya masih menggunakan OS 10 di iPad. Agak kaget ketika jeda dua versi tiba-tiba sadar bahwa iPad jadi sekeren ini.
Tablet Lama Jadi Bikin Lebih Produktif
Satu hal yang menjadi inti dari update ini adalah Macbook Air saya jadi nganggur. Entah kenapa semua fitur yang ada di iPad Air 2 berbekal OS 13.1.1 terasa maksimal untuk menunjang kebutuhan produktifitas saya.
ADVERTISEMENT
Pertama sebagai pekerja startup Slack adalah channel komunikasi utama dalam bekerja. Masalah saya di sini bukan di Slack, namun bagaimana Slack + Google Slide , atau Slack + Notepad, hingga Slack + Mail dapat bekerja secara simultan. OS 13.1.1 menjadi solusinya.
Kedua startup environment menuntut kita untuk bekerja kapanpun dan dimanapun. Jika biasanya saya bekerja di cafee dengan membawa Macbook Air beserta charger + Earphone + Google Pixel kini tidak lagi. Saya cuma butuh sebuah iPad Air 2 + mengantongi Google Pixel and that's all. Sangat ergonomis.
Ketiga saat stuck bekerja pasti yang ada di pikiran kita adalah hiburan dan game. iPad OS 13.1.1 sangat oke ketika saya pakai mendengarkan Spotify, Netflix, atau bermain Ragnarok M Eternal Love. Jika bosan saya tetap bisa membuka aplikasi kumparan, Medium atau Flipboard untuk sekedar mengupdate informasi.
ADVERTISEMENT
Keempat saya lagi demen menggunakan aplikasi Adobe Lightroom. Nah, tau ga dengan iPad ternyata kita bisa lebih puas loh untuk sekedar mengoreksi foto.
Tampilan aplikasi Adobe Lightroom di iPad Air 2
Summary
Singkat cerita saya kemarin membeli iPad Air 2 (hasil tukar tambah iPad 4 lama) untuk mencoba review pada konten ini. Overall saya puas. Dengan budget minim (yang penting bisa coba iPad OS) tak menyurutkan niat untuk menambah produktifitas.
Bagi Anda yang anaknya sultan silakan untuk membeli iPad Pro + Smart Keyboard + Apple Pencilnya seharga minimal Rp 21 Jutaan di retail macam iBox.
Bagi Anda yang masuk golongan sobat myqueen mungkin bisa meniru apa yang saya lakukan di atas. iPad Air 2 sudah cukup murah kok. Anda bisa mencarinya di beberapa toko online terkemuka dengan harga baru di bawah Rp 6 Juta.
ADVERTISEMENT
Semua prduktifitas berbekal iPad OS di atas menjadi tak ada artinya jika kita tidak memiliki kualitas jaringan internet yang memadai.