Meningkatnya Konflik di Semenanjung Korea

Konten dari Pengguna
2 Januari 2018 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari fajarudin abriansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Konflik Internasional (Foto: conflictinternational.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Konflik Internasional (Foto: conflictinternational.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Situasi di Semenanjung Korea kian tegang. Belakangan ini, tidak hanya Korsel dan Korut yang berada dalam konflik. Ada aktor ketiga yang muncul, yaitu Amerika Serikat. Seperti yang terjadi pada banyak negara lainnya, akhir Perang Dunia II menggoreskan berbagai perbatasan baru. Di Korea, Uni Soviet dan Amerika Serikat membelah Korea menjadi dua, yang kemudian secara resmi membentuk Rakyat Demokratik Republik Korea Utara dan Republik Korea, dua sisi Korea yang kini terbelah di 38 derajat lintang utara dan ini kenapa perbatasan antara kedua negara sering disebut sebagai "38th parallel".
ADVERTISEMENT
Menyusul ketegangan yang terus terjadi antara dua negara karena Korea Utara terus melakukan uji coba nuklir, dan peluncuran artileri dari Korea Utara yang menyebabkan kematian warga sipil dan anggota militer Korea selatan. Amerika Serikat melibatkan diri ke dalam konflik di semenanjung korea ini. Pemerintahan Donald Trump mengerahkan armada tempurnya ke Semenanjung Korea untuk mengirim pesan kuat pada pihak Pyongyang yang kerap dianggap memprovokasi dengan uji coba rudalnya.
Di sisi lain, Korea Utara membalas ancaman tersebut. Mengutip dari sindonews.com, Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un menyatakan, nuklir Korut bisa mencapai daratan utama Amerika Serikat (AS). Hal itu disampaikan Jong-un dalam pesan pidato tahun baru 2018.
Dalam pidatonya Jong-un menyatakan dia senang dengan perkembangan nuklir Korut. Dia lalu menuturkan, AS tidak akan berani memulai perang dengan Korut, karena rudal dengan hulu ledak nuklir mereka bisa mencapai dataran utama AS.
ADVERTISEMENT
Konflik di semenanjung korea sekarang ini menjadi kian memanas. Tidak hanya Amerika Korsel, dan Korut saja. China dan Jepang ikut terlibat dalam konflik sekarang ini.
Dengan konflik di semenanjung korea tersebut negara-negara tetangga di Korea merasa khawatir dengan meningkatnya tensi militer di Semenanjung Korea.