Konten dari Pengguna

China Siap Tantang Perang India

Fajarudin Shodiq
Tuhan Berkati Semua
19 Desember 2017 10:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajarudin Shodiq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
China Siap Tantang Perang India
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Di tengah situasi batas globalisasi gelombang ketiga yang penuh ketidakpastian belakangan ini, telah mendorong terjadinya eskalasi ketegangan di berbagai wilayah dunia. Demikian pula konflik perbatasan antara Cina-India – dua negara yang di gadang-gadang bakal menjadi kekuatan ekonomi nomor satu dan tiga dunia.
ADVERTISEMENT
Tensi ketegangan antara India dan Cina terus meningkat saat pemerintah Cina sekali lagi mendesak India untuk segera menarik pasukannya dari Dataran Tinggi Doklam – menyusul pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina yang mengatakan bahwa India telah menempatkan pasukan dan memperbaiki jalan di sepanjang perbatasannya.
Tentara Pembebasan Rakyat atau The People’s Liberation Army (PLA) dilaporkan telah mulai membangun pusat komando pasukan militer di Dataran Tinggi Doklam yang disengketakan China dan India. Beberapa bulan belakangan, tentara China dan India kerap terlibat perkelahian di Doklam.
Surat kabar India seperti dikutip Sputnik melaporkan bahwa PLA sedang membangun infastruktur militer terbaru di sekitar 3 mil jaraknya dari perbatasan China dan Bhutan. Infrastruktur militer baru tersebut meliputi tempat peletakan mortir dan senapan mesin serta sembilan bangunan tiga lantai yang digunakan sebagai barak, ditambah juga sekitar 300 kendaraan militer.
ADVERTISEMENT
Bagi India, keputusan China ini jelas sebuah indikasi mengajak perang atau konflik militer di Doklam. Pasalnya, China sangat agresif, bahkan sebelum perundingan mendapatkan hasil. Artinya, China secara terang-terangan sudah mengajak India kembali berperang seperti yang pernah terjadi pada tahun 1962 silam. Di perbatasan Himalaya tersebut, perang meletus antara pasukan China dan India. Sumber/news/EQ