Linggoasri Menjadi Desa Bermoderasi di Pekalongan

Kajen,Kabupaten pekalongan-Linggoasri menjadi desa yang menjunjung tinggi nilai moderasi beragama. Hal ini dibuktikan dengan setiap rumah warga di desa linggoasri beragama lebih dari satu, karena mereka menerapkan prinsip moderasi beragama yang merupakan sebuah perspektif yang tidak condong ke kanan maupun condong ke kiri. Hal ini perlu dicontoh, karena toleransi merupakan kunci untuk memperkuat tali persaudaraan antar umat beragama dan akan menciptakan suatu kedamaian.

gambar hasil sendiri

Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen, Kabupaten pekalongan Ditetapkan menjadi desa sadar kerukunan oleh Kementrian Agama Jawa Tengah di lakukan launching pada hari sabtu (29/04/23) yang bertepatan dengan Tradisi kirap Gunungan dalam perayaan Syawalan. Ditetapkan nya desa moderasi beragama karena linggoasri sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antar umat beragama dan minimnya konflik antar agama yang satu dengan yang lainnya. Contohnya, Disaat umat hindu merayakan hari raya nyepi, maka warga desa yang sebagian besar beragama islam sangat menghormatinya dengan cara " Suara Azan tidak menggunakan pengeras suara". begitupun sebaliknya pada saat umat agama islam merayakan lebaran warga yang merayakan lebaran memberikan opor ayam.

gambar hasil sendiri

Kenapa kita wajib menjunjung tinggi nilai moderasi beragama, karena indonesia bukan negara yang menganut satu agama, ada 6 agama yang dianut masyarakat indonesia.Linggoasri lah menjadi contoh untuk masyarakat indonesia bahwa dengan toleransi bisa menjadikan kehidupan lebih damai dan tentram. Khususnya warga kabupaten pekalongan yang terkenal dengan sebutan kota santrinya. Dengan demikian, Pengaruh komunikasi antar agama, dan pengaruh antar kelompok agama itu sangat penting karena dapat menumbuhkan interaksi antar umat beragama.