Konten dari Pengguna

Mengurangi Stres Orang Tua dengan Teknologi: Solusi atau Sekadar Pelarian?

Fajrul Khairati
Dosen Universitas Adzkia Padang, Konselor Keluarga dan Founder Komunitas Rumah Cahaya
13 Oktober 2024 9:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajrul Khairati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teknologi semakin hadir dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam membantu pengasuhan anak. Aplikasi dan perangkat pintar, seperti monitor bayi atau layanan terapi daring, kini digunakan banyak orang tua untuk meredakan stres. Namun, meski solusi ini terlihat efektif, apakah benar-benar memberikan dampak positif atau hanya menjadi pelarian sementara dari tekanan?
Penggunaan Teknologi Gadget pada Anak. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan Teknologi Gadget pada Anak. Foto: Freepik

Tantangan Pengasuhan di Era Modern

ADVERTISEMENT
Menjadi orang tua saat ini penuh tantangan. Tuntutan pekerjaan dan ekspektasi sosial sering membuat orang tua merasa kewalahan. Mereka juga dihadapkan pada tekanan dari lingkungan dan komunitas daring, yang dapat memperburuk kecemasan dan stres. Tantangan ini semakin terasa dalam upaya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan pengasuhan.
Survei dan penelitian menunjukkan bahwa tekanan emosional orang tua meningkat karena adanya persepsi bahwa mereka harus “sempurna.” Aktivitas yang padat dan keterbatasan waktu sering kali membuat orang tua merasa gagal memenuhi ekspektasi sebagai pengasuh maupun pekerja. Dalam situasi inilah teknologi hadir sebagai alat yang menawarkan bantuan praktis dan instan.

Teknologi sebagai Solusi Pengasuhan

Berbagai aplikasi kini dirancang khusus untuk membantu orang tua mengelola tanggung jawab mereka. Monitor bayi modern, misalnya, dapat memantau pola tidur dan kesehatan anak secara real-time. Selain itu, aplikasi meditasi seperti Headspace dan Calm menyediakan latihan singkat untuk mengurangi kecemasan. Layanan terapi daring memungkinkan orang tua berkonsultasi dengan psikolog tanpa harus meninggalkan rumah.
ADVERTISEMENT
Aplikasi manajemen keluarga juga populer karena membantu orang tua mengatur jadwal anak, tugas sekolah, dan pekerjaan rumah tangga dengan lebih mudah. Dengan begitu, orang tua merasa lebih terorganisir dan mampu menghadapi tantangan harian dengan lebih baik.

Risiko Ketergantungan pada Teknologi

Meskipun teknologi menawarkan banyak manfaat, penggunaannya yang berlebihan juga memiliki risiko. Salah satu fenomena yang muncul adalah “anxiety by data,” di mana orang tua merasa cemas karena memantau setiap detail perkembangan anak melalui perangkat pintar. Alih-alih menenangkan, informasi berlebihan justru menambah beban mental.
Selain itu, interaksi digital yang terlalu intensif dapat mengurangi waktu berkualitas antara orang tua dan anak. Ketergantungan pada aplikasi atau perangkat berpotensi menghambat interaksi emosional langsung, yang sangat penting untuk perkembangan psikologis anak. Dalam jangka panjang, terlalu banyak berfokus pada teknologi juga bisa memengaruhi keterampilan sosial anak dan hubungan keluarga.
ADVERTISEMENT

Membangun Keseimbangan antara Teknologi dan Interaksi Langsung

Penggunaan teknologi secara bijak membutuhkan batasan yang jelas. Para ahli menyarankan orang tua untuk menerapkan “zona bebas gadget” selama waktu makan dan sebelum tidur agar interaksi langsung lebih diutamakan. Waktu layar yang terlalu lama, baik bagi anak maupun orang tua, perlu dibatasi demi menjaga keseimbangan emosional keluarga.
Pendekatan terbaik adalah memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu, bukan pengganti. Kombinasi antara teknologi dan interaksi langsung dapat menciptakan pola pengasuhan yang sehat dan efektif. Dukungan dari pasangan, keluarga, dan komunitas juga berperan penting dalam mengurangi stres dan menjaga kesehatan mental orang tua.

Refleksi dan Kesimpulan

Teknologi memang menawarkan solusi praktis bagi tantangan pengasuhan modern, tetapi bukan satu-satunya jawaban. Orang tua perlu menemukan keseimbangan antara pemanfaatan perangkat digital dan waktu berkualitas bersama anak. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi dapat menjadi alat yang mendukung peran orang tua tanpa mengurangi esensi pengasuhan.
ADVERTISEMENT
Pengasuhan yang sehat membutuhkan lebih dari sekadar perangkat pintar. Keterlibatan emosional, komunikasi terbuka, dan dukungan sosial tetap merupakan kunci untuk menjalani peran sebagai orang tua dengan bahagia dan berkelanjutan. Pada akhirnya, teknologi hanyalah alat. Kesadaran orang tua dalam menggunakannya secara tepat adalah yang membuat perbedaan terbesar.