Konten dari Pengguna

Refleksi Kemerdekaan: Meneguhkan Semangat Kebangsaan

Fajrul Khairati
Dosen Universitas Adzkia Padang, Konselor Keluarga dan Founder Komunitas Rumah Cahaya
25 Agustus 2024 10:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajrul Khairati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Kemerdekaan Indonesia selalu menjadi momen yang istimewa bagi saya. Setiap tanggal 17 Agustus, kita diingatkan kembali tentang betapa besar pengorbanan para pahlawan yang telah memberikan segalanya demi kemerdekaan bangsa ini. Namun, lebih dari sekadar perayaan, momen ini seharusnya menjadi refleksi tentang sejauh mana kita telah meneguhkan semangat kebangsaan yang diwariskan kepada kita.
ADVERTISEMENT
Ketika saya merenung tentang arti kemerdekaan di tengah kompleksitas dunia modern, saya menyadari bahwa kemerdekaan bukan hanya soal bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga tentang membebaskan diri dari belenggu yang menghambat kemajuan bangsa. Belenggu ini bisa berupa ketidakadilan sosial, kesenjangan ekonomi, hingga krisis identitas yang menghantui banyak generasi muda Indonesia. Dalam konteks ini, saya merasa bahwa kita perlu terus berupaya untuk menjadikan kemerdekaan sebagai pijakan menuju kehidupan yang lebih baik dan bermartabat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bendera Indonesia. Foto: Freepik

Kemerdekaan dalam Konteks Sosial dan Ekonomi

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, tingkat kemiskinan di Indonesia masih berada pada angka 9,71% dari total penduduk. Angka ini memang menunjukkan penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun masih ada jutaan rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kemerdekaan sejati, menurut saya, adalah ketika semua warga negara memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi. Kemiskinan adalah tantangan yang masih harus kita hadapi bersama, dan ini adalah tugas kita sebagai bangsa yang merdeka untuk mengatasinya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ketimpangan ekonomi yang masih kentara juga menjadi tantangan besar. Bank Dunia mencatat bahwa indeks Gini Indonesia pada tahun 2023 berada di angka 0,384, yang menandakan bahwa kesenjangan pendapatan antara yang kaya dan miskin masih cukup lebar. Apakah ini bentuk kemerdekaan yang diimpikan oleh para pendiri bangsa? Saya rasa tidak. Kita perlu berjuang lebih keras untuk memastikan bahwa kemerdekaan yang kita rayakan setiap tahun benar-benar bermakna bagi semua lapisan masyarakat. Saya yakin bahwa dengan komitmen bersama, kita bisa mencapai masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
17 Agustus- Dirgahayu Republik Indonesia. Foto: Freepik

Pentingnya Pendidikan Karakter

Sebagai seorang yang selalu peduli dengan pendidikan, saya percaya bahwa salah satu kunci untuk meneguhkan semangat kebangsaan adalah melalui pendidikan karakter. Pendidikan yang tidak hanya fokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan, etika, dan moral. Di era digital ini, anak-anak muda sering kali terjebak dalam arus informasi yang deras, yang tidak jarang menimbulkan krisis identitas.
ADVERTISEMENT
Saya pernah bertemu dengan sekelompok mahasiswa yang merasa lebih bangga dengan budaya asing daripada budaya Indonesia. Mereka menganggap modernitas identik dengan budaya Barat, tanpa menyadari kekayaan budaya yang kita miliki. Inilah yang membuat saya semakin yakin bahwa pendidikan karakter harus diperkuat, agar generasi muda kita tumbuh menjadi pribadi yang bangga dan cinta tanah air. Pendidikan karakter harus menjadi landasan dalam sistem pendidikan kita, karena hanya dengan karakter yang kuat, kita bisa membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.

Kebangsaan di Era Digital

Era digital membawa kita pada tantangan baru dalam meneguhkan semangat kebangsaan. Dengan mudahnya akses informasi, kita kerap terpapar berita-berita yang tidak terverifikasi, yang sering kali memicu perpecahan di tengah masyarakat. Saya sering melihat bagaimana media sosial menjadi arena perdebatan yang tidak sehat, di mana banyak pihak saling menjatuhkan hanya karena perbedaan pandangan.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks ini, kemerdekaan berarti kemampuan kita untuk menggunakan teknologi dengan bijak, untuk membangun bangsa, bukan untuk memecah belah. Data dari We Are Social pada awal 2024 menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 205 juta, dengan mayoritas menggunakan media sosial. Ini adalah potensi besar jika digunakan untuk hal-hal positif. Namun, saya juga mengingatkan diri saya dan masyarakat bahwa literasi digital menjadi sangat penting agar kita tidak mudah terjebak dalam informasi yang menyesatkan. Di sini, peran kita sebagai individu yang bertanggung jawab sangat dibutuhkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Meneguhkan Semangat Gotong Royong

Satu hal yang selalu saya pegang teguh sebagai warisan dari para pendiri bangsa adalah semangat gotong royong. Saya percaya, inilah inti dari kebangsaan kita. Ketika kita bersama-sama menghadapi pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu, saya melihat semangat gotong royong itu kembali hidup. Masyarakat bahu-membahu, saling membantu, dan tidak memandang perbedaan. Di saat itulah saya merasa kemerdekaan ini benar-benar berarti.
ADVERTISEMENT
Namun, semangat gotong royong ini harus terus dipupuk, tidak hanya dalam situasi krisis, tetapi juga dalam keseharian kita. Ketika saya melihat data dari Kementerian Sosial yang menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial menurun sejak tahun 2020, saya merasa khawatir. Apakah kita telah melupakan nilai-nilai yang menjadi pondasi bangsa ini? Saya yakin, jika semangat gotong royong ini terus dipelihara, kita akan mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini, baik itu di bidang ekonomi, sosial, maupun budaya.

Refleksi dan Aksi

Pada peringatan Hari Kemerdekaan kali ini, saya mengajak diri saya dan kita semua untuk tidak hanya merayakan dengan upacara dan lomba-lomba, tetapi juga dengan refleksi yang mendalam. Apa yang telah kita lakukan untuk bangsa ini? Apa yang bisa kita perbaiki untuk masa depan? Saya percaya, setiap dari kita memiliki peran penting dalam meneguhkan semangat kebangsaan, sekecil apa pun itu.
ADVERTISEMENT
Bagi saya, kemerdekaan bukanlah tujuan akhir, tetapi sebuah proses yang harus terus kita perjuangkan. Dan dalam proses itu, mari kita pastikan bahwa semangat kebangsaan tetap hidup dalam setiap langkah kita, demi Indonesia yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera. Saya yakin, dengan komitmen dan kerja keras, kita bisa mencapai impian para pendiri bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, adil, dan makmur. Kemerdekaan adalah hak kita, namun menjaga dan memperjuangkannya adalah tanggung jawab kita bersama.