Konten dari Pengguna

Ilmu Komunikasi Hanya Perlu Pintar Ngomong, Apa Benar?

Fakhri firman
mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
7 Mei 2021 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fakhri firman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
gambar ruang lingkup pekerjaan ilmu komunikasi. Gambar by Canva.com
zoom-in-whitePerbesar
gambar ruang lingkup pekerjaan ilmu komunikasi. Gambar by Canva.com
ADVERTISEMENT
Stereotip yang sering muncul ketika masuk ke jurusan ilmu komunikasi adalah mahasiswanya jago ngomong, belajar di ilmu komunikasi hanya diajarin ngomong, belajar di komunikasi khusus orang yang ekstrovert. Stereotip tersebut akan menyebabkan orang lain yang hendak masuk jurusan ilmu komunikasi harus memutar otak dulu, apa lagi yang introvert dan pemalu perlu mikir dua kali lagi.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi stereotip tersebut membuat ilmu komunikasi menjadi lebih dikenal masyarakat dan membuat penasaran mengenai jurusan ilmu komunikasi. Seperti, apa saja yang dipelajari di ilmu komunikasi? Apa bener yang pintar ngomong bisa masuk ilmu komunikasi? Dan apa saja yang harus dipersiapkan untuk masuk di jurusan ilmu komunikasi? Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk menulis artikel ini.
sebelum memasuki lebih dalam mengenai ilmu komunikasi, maka perlu adanya perkenalan mengenai ilmu komunikasi. Definisi dari ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana pesan disampaikan dari komunikator (orang yang menyampaikan pesan) kepada komunikan (orang yang menerima pesan) melalui chanel dan melewati hambatan tertentu sehingga menghasilkan efek tertentu.
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi tidak dapat ditinggalkan. Karena komunikasi merupakan salah satu unsur yang paling penting. Dengan adanya komunikasi maka yang tadinya berbentuk abstrak dapat dijelaskan dengan tanda-tanda tertentu sehingga dapat di pahami dan dimengerti.
ADVERTISEMENT
Setelah mengerti apa itu ilmu komunikasi, perlu berkenalan dengan apa saja yang dipelajari di ilmu komunikasi?
Memasuki jurusan ilmu komunikasi ada banyak kajian yang dipelajari. Untuk semester awal (semester 1-3) adanya pengenalan mengenai pengajar komunikasi, teori komunikasi, pengantar jurnalistik, pengantar public relations (PR), dan masih banyak lagi.
Pada intinya di semester awal masih seputar pengantar-pengantar mata kuliah ilmu komunikasi. Semester pertengahan, yakni semester 4 atau 5 akan memilih peminatan mata kuliah yang disukai.
Sebenarnya, ada banyak peminatan yang ada di ilmu komunikasi dan biasanya peminatan di ilmu komunikasi, seperti public relations (PR) atau biasa dikenal dengan hubungan masyarakat (humas), broadcasting atau penyiaran, advertising atau periklanan, dan marketing komunikasi. Peminatan pertama adalah PR atau humas biasanya mempelajari bagaimana cara meningkatkan reputasi perusahaan atau organisasi.
ADVERTISEMENT
Kedua broadcasting atau penyiaran, sesuai dengan namanya peminatan ini fokus pada bagaimana cara mengatur siaran, mempelajari bagaimana cara menulis naskah, dan membuat program siaran. Ketiga advertising atau periklanan lebih mempelajari bagaimana sebuah produk disampaikan untuk publik dengan perantara media massa. Efek yang diberikan adalah ingin membeli atau memiliki produk yang ditawarkan. Sedangkan yang terakhir, marketing komunikasi. Peminatan ini mempelajari bagaiman strategi bisnis diterapkan sehingga akan meningkatkan penjualan.
Dalam peminatan atau pemfokusan tersebut dibutuhkan skill atau keterampilan yang berbeda-beda. Sehingga, di jurusan komunikasi tidak melulu mempelajari bagaimana cara ngomong yang baik dan benar. Akan tetapi lebih dari itu. Keterampilan yang bisa dikembangkan selain public speaking, yaitu editing dan writing. Karena kedua skill tersebut sangat diterapkan dalam praktik-praktik mata kuliah ilmu komunikasi.
ADVERTISEMENT
Sehingga untuk mempersiapkan diri ketika hendak terjun ke dalam jurusan ilmu komunikasi maka perlu mempersiapkan keterampilan editing dan writing. Walaupun masih dasar-dasar editing atau writing akan sangat berguna di jurusan ilmu komunikasi.
Jadi tidak perlu khawatir untuk terjun dan menggeluti perkuliahan di jurusan ilmu komunikasi. Karena ilmu komunikasi tidak perlu modal ngomong untuk bisa terjun ke jurusan ilmu komunikasi. Akan tetapi ada skill yang lain yang dapat menunjang kemampuan di jurusan ilmu komunikasi.
Pada dasarnya public speaking sangat diperlukan di setiap bidang. Tidak hanya di jurusan ilmu komunikasi. Melainkan jurusan yang lain juga memerlukan public speaking. Melakukan public speaking perlu adanya landasan tertentu supaya tidak asal ngomong.
Ilustrasi public speaking. Foto: Shutterstock