Permainan Tradisional, Apakah Penting Bagi Perkembangan Buah Hati ?

Fakhri firman
mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
8 Januari 2021 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fakhri firman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
https://pixabay.com/id/photos/anak-anak-splash-asia-1822688/
Sebelum teknologi berkembang sangat pesat seperti ini, ketika hendak bermain bersama teman-teman terasa penuh dengan perjuangan. karena pada saat bermain bersama teman-teman tidak luput dari terik matahari yang bisa membuat kulit terbakar, penuh dengan energi pada saat berlari bersama dan masih banyak hal sangat hangat serta penuh dengan kenangan yang membuat memori diotak ingin mengulanginya lagi.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi tawa ria bersama teman-teman sekarang ini sudah mulai berbeda. karena teknologi yang maju saat ini bisa merubah tawa ria bersama teman-teman yang dipisahkan dengan sebuh layar monitor.
Dengan demikian, muncul sebuah pertanyaan. seberapa pentingnya permainan tradisonal itu dalam perkembangan anak?.
Permainan tradisional terdiri dari 2 suku kata. pertama permainan dan kedua tradisional.
Istilah pertama adalah permainan. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa permaian diambil dari kata dasar 'main' yang arti melakukan seuatu kegiatan secara bersenang-senang yang bisa dilakukan dengan alat atau tidak menggunakan alat sekalipun. jadi pada intinya kegiatan bermain dilakukan untuk bersenang-senang dan dapat dilakukan tanpa atau menggunakan alat.
Lalu, yang kedau arti dari tradisional. kata tersebut berasal dari kata 'tradisi'. menurt KBBI arti 'tradisi' adalah adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat atau bisa diartikan sebagai penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar.
ADVERTISEMENT
Sehingga arti dari permainan tradisional dapat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk bersenang-senang bisa menggunakan alat atau tidak serta dilakukan secara turun termurun yang masih dijalankan didalam masyarakat.
Tujuan dari orang bermain adalah untuk mencari kesenangan. dan pada dasarnya masyarakat ingin senang. kesenangan dapat ditemukan dimana-mana, dan kapan saja apabila mampu memanfaatkan semua hal yang ditemuinya (Hamzuri dan Tiarma Rita Siregar, 1998).
Kesangan masyarakat Indonesia timbul karena Indonesia memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan sawah yang luas, hijaunya rumput dilapangan, segarnya udara, dan yang membuat unik adalah sentuhan dari budaya lokal di Indonesia. dengan demikia untuk bermian dapat dilakukan dengan sepuasnya dan penuh kesenangan.
Rasa cinta dan kasih sayang akhirnya tumbuh ketika bermain bersama. permainan tradisional dapat memberikan efek-efek ketenangan dan kasih sayang.
ADVERTISEMENT
Sebagai cetusan cinta atau ungkapan kasih sanyang. permainan tradisional terasa mengalir sehingga tanpa bantuan alatpun sentuhan itu muncul. seperti yang diketahui, sentuhan-setuhan ikhlas mampu merangsang ribuan implus saraf menjadi aktif (Aisyah Fad, 2014).
Contoh permainan tradisional yang dapat meninmbulkan rasa cinta dan kasih sayang adalah permainan ancung-ancung. permainan tersebut dilakukan antara anak dan orang tua dan dapat dilakukan dengan cara ketika anak menyentuh diatas kaki orang tuanya dan orang tuanya sambil menganyun-ayunkan yang diiringi dengan alunan nyanyian.
Secara tidak sadar permainan tersebut dapat menimbulkan rasa cinta dan kedekatan interpersonal antara orang tua dan anak. bukan hanya sentuhan cinta yang terdapat dalam permainan tradisional melainkan permainan teradisional dapat merangsang anak-anak untuk kreatif.
ADVERTISEMENT
Secara tidak langsung permainan tradisional merangsang ide-ide kreatif dari anak-anak. Dibeberapa daerah ada kreatifitas masyarakat menggunakan pemberian alam dan lingkungan (Hamzuri dan Tiarma Rita Siregar, 1998).
Misalnya di Bali ada permainan tradisional yang memanfaat limbah dari buah jeruk Bali yang dibuat menjadi mobil-mobilan. bukan hanya ada di Bali akan tetapi hampir setiap daerah di Indonesia memliki permainan tradisional yang memanfaat hasil alam atau lingkungan sekitar. Maluku misalnya terdapat permainan tradisional yang memanfaatkan daun nipah. biasanya dikenal dengan tenar kaun.
Permaian tradisional sangat memberikan manfaat bagi kognitif anak-anak yang memainkannya. karena setiap permainan secara tidak sadar kognitifnya selalu dipaksa untuk membuat seuatu yang baru dan kreatif. bukan hanya kreatifitas saja yang dapat berkembang melainkan cara berfikir logis yang dapat membantu anak-anak untuk memikirkan startegi-strategi yang akan digunakan.
ADVERTISEMENT
Misalnya, permainan peta umpet. permainan ini sangat populer di Indonesia dan dimainkan secara berkelompok. cara bermainan cukup mudah yaitu salah satu dari anggota dari kelompok tersebut ada yang menutupkan matanya dengan cara ditutup dengan tangan serta menghadap kearah tembok sekaligus sebagai penjaga. sedangkan anggota lainya memikirkan sebuah strategi supaya tidak ketahuan oleh penjaga.
Permaian tersebut disebut dengan game with rule yang mana permainan tersebut memerlukan pikiran yang logis. karena mengandung aturan-aturan dan prosedur dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks (Iswinarti, 2017).
Hal tersebut jika dilihat dari sudut perkembangan kognitif dari anak-anak. lalu, jika dilahat dari sisi perkembangan sosial. maka permainan tradisional dapat memberikan pembelajaran mengenai interaksi sosial, belajar untuk simpati dan empati, dan masih banyak lagi manfaat dari permainan tradisional jika dilihat dari sisi sosial.
ADVERTISEMENT
Menurut Darmamulya (2008) dalam Iswinarti (2017) menjelaskan bahwa nilai sosial yang terkandung dalam permainan tradisional adalah adanya interaksi sosial dalam kegiatan bermain. permainan loncat tali misalnya, dalam permain tersebut anak-anak dapat berinteraksi dengan teman-temannya dan dapat meningkatkan rasa empati dan simpati jika ada temannya tidak sengaja jatuh ketika bermain loncat tali.
Dengan demikian permainan tradisional sangat penting bagi perkembangan anak. karena permainan tradisional dapat mengembangkan kognitif anak-anak, meningkat hubungan interpersonal, dan meningkatkan interaksi sosial antara indivudu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.