Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
30 Oktober 2022 20:41 WIB
Tulisan dari Fakhrurrozi Azzukhruf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Konon, ketika kota Hirosima dan Nagasaki dibom oleh Sekutu, ungkapan yang pertama kali terlontar dari mulut seorang Perdana Menteri Jepang adalah, “Berapa banyak guru yang masih tersisa?”. Sebuah ungkapan yang sangat dramatis ditengah kehancuran Jepang, tetapi beberapa tahun kemudian, terbukti bahwa Jepang mampu membangun bangsanya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat karena perhatian bangsanya terhadap pendidikan sangat besar. Jepang juga memiliki pandangan besar bahwa kecintaan pada pendidikan merupakan kunci kesuksesan sebuah bangsa.
ADVERTISEMENT
Guru merupakan bagian terpenting dalam membangun kesuksesan suatu bangsa melalui proses kegiatan pendidikan. Guru juga merupakan ujung tombak keberhasilan dalam berjalannya kegiatan pendidikan serta menjadi panutan bagi siswa dan lingkungan sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut peran Guru bukan hanya bagaimana penyampaian isi atau materi yang dituju, tetapi juga terkait bagaimana agar siswa dapat memahami dan mengimplementasikan materi yang telah disampaikan sehingga terbentuk nilai karakter pada setiap individu siswa.
Kurangnya efektivitas pada peran setiap guru mempengaruhi terhambatnya perkembangan pendidikan di Indonesia. Berdasarkan survei United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di negara-negara berkembang Asia Pasific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru , kualitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang. Berdasarkan survei tersebut menunjukkan bahwa salah satu faktor terhambatnya perkembangan pendidikan di Indonesia adalah kurangnya peran guru dalam memahami dan menggali potensi pada siswa. Guru seharusnya memperhatikan kebutuhan, minat, dan bakat yang dimiliki siswa bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat siswa tidak nyaman dalam menuntut ilmu.
ADVERTISEMENT
Karakteristik pada siswa yang kerap kita temui di zaman sekarang mereka tidak memiliki kesungguhan dan tanggung jawab terhadap suatu ilmu, dalam kata lain para siswa tidak ada kiat ingin mengetahui dan mendalami suatu ilmu yang disampaikan oleh gurunya. Siswa juga kerap tidak mengetahui bagaimana pengimplementasian dari ilmu yang ia terima selama kegiatan belajar, bahkan tak sedikit kita temui para siswa merasa acuh tak acuh terhadap ilmu yang disampaikan oleh gurunya. Oleh karena itu, guru sangat berperan penting dalam menghadapi persoalan tersebut dan menjadi acuan bagaimana agar para siswa bisa memahami pentingnya menuntut ilmu.
Berdasarkan pengalaman penulis dalam dunia mengajar, penulis banyak menemukan siswa yang sangat minim kesungguhannya dalam memahami ilmu yang mereka pelajari selama kegiatan belajar. Pemahaman dalam pentingnya ilmu ini menjadi dasar utama bagi setiap siswa untuk dapat menumbuhkan kesungguhan dalam menggapai kesuksesan dalam belajar, karena dari pemahaman akan lahir kesungguhan dan dari kesungguhan akan timbul usaha untuk mengimplementasikan ilmu yang mereka timba di mana pun mereka berada. Hal inilah yang menjadi acuan bagi setiap guru untuk memahami dan melaksanakan perannya sebagai unsur utama dalam peningkatan mutu belajar siswa.
ADVERTISEMENT
Peran guru yang menjadi dasar dalam peningkatan motivasi belajar peserta didik adalah guru harus memahami kekurangan dan kelebihan pada setiap individu peserta didik. Ini menjadi dasar penting yang harus dipahami oleh setiap guru, karena setiap peserta didik memiliki kemampuan intelektualitas yang berbeda-beda, sehingga guru dapat mengetahui bagaimana konsep pembelajaran dan penyampaian materi terhadap seluruh peserta didik, baik secara menyeluruh dan individu. Dalam pengimplementasian peran ini, guru akan mengetahui materi pembelajaran mana yang banyak diminati oleh para peserta didik dan mana yang kurang diminati oleh mereka.
Dalam lingkungan pendidikan, guru juga berperan sebagai orang tua kedua bagi seluruh peserta didik. Peran ini mengacu kepada perhatian dan pemahaman guru terhadap setiap peserta didik dari segi psikologi. Berbeda dengan dasar peranan guru sebelumnya yang mengharuskan guru memahami peserta didiknya secara intelektualitas, dalam peran ini guru juga di haruskan memahami karakteristik pada setiap muridnya dari segi perilaku, kepribadian, sikap, minat, motivasi, dan perhatian. Dengan menjalani peran ini dengan baik guru akan membentuk moralitas dan tingkah laku peserta didik yang baik dan benar.
ADVERTISEMENT
Pembentukan karakter tingkah laku siswa juga menjadi perhatian bagi setiap guru untuk menjadi contoh yang baik bagi peserta didik di mana pun ia berada. Dalam salah satu pepatah bahasa Jawa mengatakan “Guru iku digugu lan ditiru”. Maksud dari pepatah itu adalah guru itu menjadi panutan dan teladan. Setiap perilaku guru akan menjadi cerminan bagi siswa dan lingkungan sekitarnya. Karena peserta didik akan memahami pengimplementasian ilmu yang mereka timba melalui sikap dan perilaku gurunya. Oleh karena itu, perihal ini menunjukkan bahwa adab dan perilaku merupakan hal terpenting yang menjadi perhatian dalam proses berjalannya kegiatan belajar mengajar.
Keberhasilan guru mengajar ditentukan dengan aktivitas siswa dalam belajar, merangsang keaktifan siswa dalam kegiatan belajar menjadi peran penting yang harus dilakukan oleh setiap guru. William Burton mengemukakan bahwa mengajar diartikan sebagai upaya memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Guru juga harus berperan dalam memberi pemahaman akan pentingnya ilmu yang ia sampaikan kepada peserta didik. Dalam peran ini kita banyak menemukan para peserta didik yang acuh tak acuh bahkan timbul rasa benci terhadap suatu ilmu yang mereka terima dari gurunya. Umumnya masalah ini timbul karena sulitnya siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru mengenai ilmu tersebut.
ADVERTISEMENT
Pembentukan metode belajar menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh setiap guru. Menurut Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd. dalam bukunya yang berjudul “Perencanaan Pembelajaran “ variabel metode pembelajaran dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Strategi pengorganisasian pembelajaran, yaitu metode pembelajaran yang memanfaatkan cara pengorganisasian belajar yang mengacu pada suatu tindakan seperti pemilihan isi, penataan isi, pembuatan diagram, dan format lainnya agar pembelajaran lebih efektif dan berdampak terhadap siswa.
2. Strategi penyampaian pembelajaran, merupakan metode yang fokus pada strategi penyampaian pembelajaran dengan menggunakan media sebagai alat utamanya. Media dapat merangsang respons dan masukan dari siswa dalam pemahaman pembelajaran.
3. Strategi pengelolaan pembelajaran, merupakan metode khusus yang menata interaksi dan pengambilan keputusan siswa dalam menentukan variabel metode pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Peran penting lain yang harus diperhatikan oleh setiap guru adalah membangun kesinambungan dengan keluarga siswa. Menurut Arief pendidikan karakteristik tidak akan terealisasikan tanpa adanya kesinambungan dan harmonisasi dari tiga pilar, yakni sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dalam peran ini, guru harus menciptakan kerja sama yang baik dengan keluarga siswa dengan tujuan dapat mengawasi siswa dalam proses pengimplementasian ilmu yang ia dapat selama di sekolah.
Pengawasan keluarga bukan hanya dari segi intelektualitas namun juga dari segi psikologi, karena banyak kita temui peserta didik hanya mendapatkan lingkungan pendidikan hanya di sekolah saja, padahal seharusnya setiap peserta didik harus menciptakan suasana belajar mereka di mana pun mereka berada, khususnya di rumah mereka sendiri. Hal ini memicu peran keluarga siswa untuk dapat memantau dan menjadi pendidik bagi siswa untuk membangun karakteristik kepribadian yang baik dan dapat mengimplementasikan ilmu yang mereka dapat di mana pun mereka berada.
ADVERTISEMENT