Konten dari Pengguna

Generasi Z, Tren Baru, dan Masa Depan Belanja Digital

Falikhatus Wafaqihah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Program Studi Manajemen.
5 Desember 2024 8:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Falikhatus Wafaqihah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Generasi Z yang lahir antara tahun 1997-2012 kini menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar. Dengan pertumbuhan teknologi dan akses internet yang mereka alami sejak kecil, Gen Z memiliki gaya konsumsi yang unik dan sangat dipengaruhi oleh dunia digital. Di Indonesia, Gen Z tidak hanya menjadi konsumen aktif tetapi juga trendsetter yang mendorong perubahan cara belanja online.
Gambar sesorang berbelanja online. Sumber: Web Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar sesorang berbelanja online. Sumber: Web Pixabay
Platform seperti Shopee, TikTok Shop, hingga Instagram Shopping telah menjadi bagian penting dalam gaya hidup mereka. Hal yang membuat Generasi Z menguasai e-commerce adalah mereka menghabiskan rata-rata 6-8 jam sehari di media sosial dan platform digital. Mereka mencari kenyamanan dan efisiensi dalam setiap transaksi.
ADVERTISEMENT
Generasi ini sangat dipengaruhi oleh konten viral, review influencer, dan tren yang berkembang di media sosial. Mereka menghargai user experience yang seamless, mulai dari navigasi aplikasi hingga metode pembayaran yang mudah. Gen Z cenderung memilih produk yang mendukung keberlanjutan dan etika bisnis, seperti produk ramah lingkungan atau merek yang mendukung inklusivitas.
Tren belanja online yang disukai Generasi Z, seperti:
1. Live Shopping
Fitur live shopping di TikTok dan Shopee menarik perhatian Gen Z karena memungkinkan mereka berinteraksi langsung dengan penjual. Ini memberikan rasa otentisitas yang sulit ditemukan di toko fisik.
2. Flash Sale dan Gamifikasi
Gen Z gemar berburu promo besar-besaran seperti flash sale dan voucher cashback. Gamifikasi dalam belanja online, seperti kuis atau mini games untuk mendapatkan diskon, juga menjadi daya tarik tersendiri.
ADVERTISEMENT
3. Belanja Sosial
Platform seperti Instagram dan TikTok memadukan pengalaman media sosial dengan e-commerce, sehingga belanja menjadi aktivitas yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Pelaku bisnis harus terus mengembangkan teknologi, seperti AI untuk personalisasi produk dan chatbot untuk meningkatkan pelayanan. Mereka perlu menciptakan konten menarik dan engaging di media sosial untuk menarik perhatian Gen Z yang cenderung cepat bosan. Bisnis yang menawarkan produk berkelanjutan memiliki peluang besar untuk memenangkan hati konsumen muda.
Gen Z telah mengubah lanskap belanja online menjadi lebih dinamis dan berbasis pengalaman. Mereka tidak hanya menjadi konsumen tetapi juga pemimpin tren yang menentukan masa depan e-commerce. Pelaku bisnis harus gesit beradaptasi dengan preferensi mereka untuk tetap relevan di pasar.
ADVERTISEMENT