Sejak tahu Lintang sudah menikah dia sendiri yang mengantisipasi kesementaraan pria itu. Sekarang situasi itu jadi kenyataan, dan dia sendiri juga yang kesakitan. Mala merasa bodoh.
Menit-menit berlalu di jam dinding. Mala masih belum bergerak. Jika ingin berangkat, dia harus mencari tiket perjalanan ke Bandung sekarang. Hanya saja dalam benak Mala, semakin dia bergerak menuju Bandung, akan semakin nyata kesendiriannya. Mau berapa kali dia gagal berangkat dengan seseorang?
Kata Armand kemarin, kamu beneran nggak apa-apa kelewatan komet itu? Ketika Mala mendengarnya, rasanya pertanyaan itu masuk akal. Sekarang, Mala malah ingin mengomel ke Armand. Ini bukan soal kometnya. Ini soal melihat kometnya dengan siapa. Seharusnya perjalanan ini akan menghapus kesepian Mala. Tapi semua orang malah meninggalkannya. Adit. Lintang. Saki.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814