Konten dari Pengguna

Gerakan Anti Kekerasan Seksual (KS) di Sekolah, Peka Terhadap KS Sejak Dini

Ihsan Alif Lazuardi Anwar
Saya adalah mahasiswa informatika dari Universitas Diponegoro yang gemar mengeksplor dunia
10 Februari 2025 20:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ihsan Alif Lazuardi Anwar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Kateguhan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo - KKN Tim I Universitas Diponegoro 2024/2025, mengadakan penyuluhan Gerakan Anti Kekerasan Seksual di SMK Tunas Bangsa Tawangsari di wilayah Desa Kateguhan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya menjaga diri dan memahami batasan dalam pergaulan agar terhindar dari tindakan kekerasan seksual.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan ini, mahasiswa memberikan edukasi dengan cara yang menarik dan interaktif agar mudah dipahami oleh para Siswa/Siswi. Mereka memperkenalkan konsep zona aman tubuh, bagaimana mengenali tanda-tanda perilaku mencurigakan, serta langkah-langkah yang harus dilakukan jika mengalami atau melihat tindakan kekerasan seksual.
"Kamu ingin mereka (para sisww/siswi) peka dan dapat memahami apa itu KS sejak dini, agarnya mereka dapet mengerti hak mereka atas tubuh dan jika mengalami sutuasi yang berkonteks KS, mereka dapat melindungi dirinya sendiri." ujar Ihsan, selaku salah satu Anggota Tim KKN Undip
Mahasiswa juga mengajarkan siswa beberapa cara sederhana untuk melindungi diri, seperti berani mengatakan "tidak," segera melapor kepada guru atau orang tua, serta tidak mudah percaya kepada orang asing yang meminta mereka melakukan hal-hal yang mencurigakan.
ADVERTISEMENT
Foto Bersama Saat Pelaksaan Kegiatan Penyulihan Gerakan Anti Kekerasan Seksual di Lingkungan Sekolah. Sumber: Dokumen Pribadi
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari siswa dan guru. Para Siswa/Siswi tampak antusias mengikuti sesi diskusi dan permainan edukatif yang dirancang untuk
memperkuat pemahaman mereka. Beberapa siswa bahkan mulai berani berbagi pengalaman mereka tentang situasi yang membuat mereka tidak nyaman.
Namun, mahasiswa juga menghadapi tantangan, terutama dalam menyampaikan materi yang cukup sensitif kepada anak-anak dengan cara yang tetap nyaman dan tidak menakutkan. Dengan pendekatan yang ramah dan bahasa yang mudah dipahami, mereka berhasil membangun suasana yang aman bagi siswa untuk belajar dan bertanya.
Setelah mengikuti kegiatan ini, banyak siswa mengaku lebih paham tentang cara menjaga diri dan pentingnya berbicara kepada orang dewasa terpercaya jilka menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Para guru juga berkomitmen untuk terus memberikan edukasi
Memberikan Gambaran Bagaimana Menumbuhkan Pondasi Diri untuk Melindungi Diri dari Kekerasan Seksual. Sumber: Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT