Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mubazir #Comic4IslamicDays
11 Juli 2017 7:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Karya untuk Perubahan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
#Islamramah #peacefulislam
Pernahkah anda membaca berita ini?
Di survay taun 2016 oleh Economist Intelligence Unit, Indonesia per orang pertahun membuang/menyisakan 300 kg makanan. Mungkin bisa dimengerti mengingat kita punya kebiasaan "lapar mata" dimana kalau berbelanja atau jajan, kita ingin membeli yang besar, atau mengambil yang lebih banyak dari yang kita butuhkan, sehingga, pasti bersisa.
ADVERTISEMENT
Nah, baru berlalu hidangan Ramadhan yang suka berlebih-lebihan dari kemampuan makan, dan di akhir masa buka, sisanya luar biasa.
Dan paling dahsyat, adalah kebiasaan kita sewaktu prasmanan di nikahan. Pasti deh, anda juga pernah memperhatikan bagaimana banyaknya orang yang menyisakan makanannya dengan seenaknya.
Belum lagi masalah penyimpanan. Kita sering menyetok bahan makanan berlebih-lebihan sehingga ketika kita membersihkan kulkas, kita terpaksa membuang sangat banyak makanan yang tidak termasak
Sungguh ironis dengan kenyataan bahwa prevalensi angka gizi buruk masih tinggi di tahun 2016 ini, yakni mencapai 5,7% dan gizi kurang 13,9% dari seluruh populasi anak.
http://jakartaglobe.id/business/indonesia-second-largest-food-waster/