Konten dari Pengguna

Investasi China di Indonesia: Antara Peluang dan Tantangan Kedaulatan

Fani Azki Rizqiyani
Mahasiswa Politik Internasional, Program Magister Ilmu Politik Universitas Wahid Hasyim Semarang
20 Februari 2025 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fani Azki Rizqiyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Prabowo Subianto bersama Xi Jinping menyaksikan penandatanganan tujuh kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan China. (Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto bersama Xi Jinping menyaksikan penandatanganan tujuh kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan China. (Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden)
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, investasi dari Tiongkok di Indonesia telah meningkat pesat dan menjadi topik hangat di kalangan pembuat kebijakan, akademisi, serta masyarakat luas. Di balik janji modernisasi dan pembangunan infrastruktur yang cepat, muncul pertanyaan mendalam mengenai bagaimana investasi tersebut berdampak pada kedaulatan nasional Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menumbuhkan Ekonomi dan Memperkuat Infrastruktur
Investasi Tiongkok telah menyuntikkan modal yang signifikan ke dalam sektor infrastruktur Indonesia. Proyek-proyek besar seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung, pembangunan kawasan industri strategis, dan pembangunan fasilitas smelter, telah membuka banyak lapangan pekerjaan dan mendorong transfer teknologi. Dukungan finansial dan teknis yang datang dari investor asing memungkinkan Indonesia untuk menutupi kekurangan infrastruktur, sehingga dapat bersaing di pasar global.
Tak hanya terbatas pada pembangunan fisik, investasi ini juga menciptakan ekosistem bisnis yang lebih dinamis. Sektor-sektor penting seperti energi, telekomunikasi, dan transportasi menerima dorongan besar dalam bentuk inovasi dan efisiensi operasional. Hal ini, pada akhirnya, menguatkan fondasi ekonomi nasional dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Tantangan Terhadap Kedaulatan dan Risiko Ekonomi
ADVERTISEMENT
Di balik segala manfaatnya, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai. Salah satu isu utama adalah dominasi tenaga kerja dari Tiongkok dalam proyek-proyek investasi tersebut. Meskipun kehadiran para ahli asing dapat memberikan nilai tambah melalui keahlian dan pengalaman, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait marginalisasi tenaga kerja lokal, yang pada akhirnya bisa menimbulkan konflik sosial dan pergesekan di masyarakat.
Lebih jauh lagi, skema pembiayaan dengan bunga tinggi yang diterapkan oleh beberapa proyek menimbulkan kekhawatiran akan potensi terjerat dalam utang asing. Ketergantungan pada pinjaman luar negeri dalam jumlah besar membuka peluang bagi Indonesia untuk masuk ke dalam jebakan utang atau yang kerap disebut sebagai “debt trap diplomacy”. Pengalaman negara-negara lain yang pernah terperangkap dalam utang semacam ini menjadi peringatan bahwa setiap keputusan investasi harus memperhatikan implikasi jangka panjang, baik dari segi ekonomi maupun kedaulatan politik.
ADVERTISEMENT
Strategi Investasi yang Seimbang untuk Masa Depan
Menghadapi dualitas antara peluang dan tantangan ini, Indonesia dituntut untuk mengembangkan strategi investasi yang cerdas dan seimbang. Penguatan regulasi terhadap investasi asing menjadi langkah awal yang sangat penting. Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap investasi tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga sesuai dengan kepentingan nasional. Peningkatan pengawasan dalam pelaksanaan proyek, disertai dengan pemberdayaan tenaga kerja lokal, dapat membantu mengurangi potensi konflik serta memastikan adanya transfer keterampilan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, diversifikasi sumber investasi perlu mendapatkan perhatian serius. Dengan membuka pintu bagi investor dari berbagai negara, Indonesia dapat mengurangi risiko ketergantungan yang berlebihan pada satu negara, sehingga posisi tawar di arena global menjadi lebih kuat. Pendekatan diversifikasi ini tidak hanya akan mengurangi risiko geopolitik, tetapi juga membuka jalan bagi inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Investasi Tiongkok di Indonesia merupakan pisau bermata dua. Di satu sisi, investasi ini dapat menjadi motor penggerak utama dalam pembangunan infrastruktur dan peningkatan daya saing ekonomi nasional. Di sisi lain, terdapat risiko serius terhadap kedaulatan, terutama melalui ketergantungan pada modal asing dan praktik-praktik yang dapat mengurangi manfaat langsung bagi tenaga kerja lokal.
Keberhasilan dalam mengelola investasi asing, khususnya dari Tiongkok, sangat bergantung pada kemampuan Indonesia untuk menetapkan aturan main yang adil dan tegas, serta menjaga prinsip kedaulatan dan keberlanjutan. Dengan strategi yang seimbang dan kebijakan yang tepat, Indonesia tidak hanya dapat menarik investasi yang menguntungkan, tetapi juga mempertahankan identitas dan kedaulatan nasional di tengah arus globalisasi yang semakin kompleks.
ADVERTISEMENT