Konten dari Pengguna

Strategi RI Menangkal Manuver Politik Trump di Tengah Krisis Israel-Palestina

Fani Azki Rizqiyani
Mahasiswa Politik Internasional, Program Magister Ilmu Politik Universitas Wahid Hasyim Semarang
23 Februari 2025 10:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fani Azki Rizqiyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PM Israel Benjamin Netanyahu bertemu Presiden AS Donald Trump sebut Amerika akan ambil alih Jalur Gaza. Sumber: Andrew Caballero-Reynolds/AFP
zoom-in-whitePerbesar
PM Israel Benjamin Netanyahu bertemu Presiden AS Donald Trump sebut Amerika akan ambil alih Jalur Gaza. Sumber: Andrew Caballero-Reynolds/AFP
ADVERTISEMENT
Di tengah gejolak geopolitik global, konflik Israel-Palestina kembali mencuat sebagai isu yang memicu reaksi keras dari berbagai negara. Di satu sisi, Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, kerap memanfaatkan momentum krisis untuk mengukir kebijakan luar negeri yang provokatif dan menguntungkan kepentingan strategisnya. Di sisi lain, Indonesia, dengan warisan diplomasi non-blok dan komitmennya terhadap keadilan serta perdamaian dunia, tengah menyusun strategi untuk menanggapi manuver politik tersebut. Salah satu figur yang kerap disebut-sebut sebagai sosok yang memiliki visi tegas dalam kebijakan luar negeri adalah Prabowo Subianto, yang menekankan prinsip kedaulatan nasional, keadilan internasional, dan keberanian diplomatik.
ADVERTISEMENT
Latar Belakang: Dinamika Konflik dan Politik Global
Konflik Israel-Palestina telah lama menjadi medan pertarungan ideologi dan politik, tidak hanya di kawasan Timur Tengah, namun juga dalam ranah diplomasi global. Pendekatan kebijakan luar negeri Amerika Serikat, terutama di bawah kepemimpinan Trump, sering kali mengedepankan retorika dan aksi unilateral yang menantang tatanan internasional. Langkah-langkah seperti pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pergeseran aliansi strategis di kawasan Timur Tengah menegaskan bahwa kebijakan luar negeri AS bukan sekadar respons terhadap dinamika regional, melainkan juga alat untuk memperkuat posisi politik globalnya.
Di sisi lain, Indonesia memiliki sejarah panjang sebagai pendukung teguh hak-hak Palestina, dengan pandangan yang menekankan pada prinsip keadilan, kedaulatan negara, dan penyelesaian konflik melalui dialog multilateral. Sikap ini tidak hanya didasarkan pada solidaritas terhadap perjuangan kemerdekaan, tetapi juga sebagai upaya menjaga stabilitas kawasan dan menolak campur tangan yang berlebihan dari kekuatan asing.
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto dan Visi Kebijakan Luar Negeri RI
Prabowo Subianto dikenal sebagai sosok yang mengedepankan kedaulatan nasional dan menegakkan nilai-nilai keadilan di kancah internasional. Dalam konteks konflik Israel-Palestina, visi kebijakan luar negeri Indonesia yang diinspirasi oleh pendekatan Prabowo menekankan perlunya diplomasi cerdas yang menyeimbangkan antara kepentingan nasional dan prinsip moral internasional. Strategi ini mengajak RI untuk merumuskan kebijakan yang tidak hanya responsif terhadap dinamika regional, tetapi juga berpegang teguh pada nilai keadilan global.
Pendekatan pertama adalah penerapan diplomasi proaktif dan multilateral. Melalui jalur diplomasi, Indonesia diharapkan dapat memperkuat kerjasama dengan negara-negara di Asia, Afrika, dan Timur Tengah. Pendekatan multilateral ini memungkinkan RI memainkan peran sebagai mediator yang netral dan kredibel, sekaligus menggalang dukungan internasional demi tercapainya solusi damai yang berkeadilan bagi konflik yang berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, penguatan peran Indonesia dalam forum-forum internasional seperti PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menjadi kunci dalam mengadvokasi penyelesaian konflik melalui dialog dan penolakan terhadap intervensi sepihak. Di era digital, pemanfaatan kekuatan diplomasi digital juga sangat strategis. Melalui media sosial dan platform digital, Indonesia dapat menyebarluaskan pesan perdamaian, keadilan, serta mengkritisi kebijakan-kebijakan yang dinilai mendestabilisasi kawasan, sehingga mampu membangun opini publik global yang mendukung perdamaian.
Akhirnya, untuk menghadapi manuver politik provokatif seperti yang dilakukan oleh Trump, Indonesia perlu mempertahankan kebijakan luar negeri yang independen dan berani. Sikap tegas dalam menolak tekanan politik maupun ekonomi dengan syarat-syarat yang merugikan kepentingan nasional merupakan cerminan semangat nasionalisme yang telah diusung Prabowo. Dengan demikian, visi kebijakan luar negeri yang berlandaskan kedaulatan dan keadilan ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya perdamaian dan stabilitas global.
ADVERTISEMENT
Implikasi Strategis terhadap Stabilitas Regional dan Global
Penerapan strategi ini bukan hanya soal mempertahankan posisi Indonesia di kancah internasional, tetapi juga sebagai upaya untuk menciptakan stabilitas di kawasan yang rawan konflik. Dengan menggalang dukungan multilateral dan menekankan pada solusi damai, Indonesia dapat membantu mengurangi eskalasi kekerasan di Timur Tengah dan mendorong terciptanya lingkungan yang kondusif bagi dialog antar pihak.
Selain itu, sikap kritis terhadap manuver politik asing, khususnya yang dilakukan oleh pemerintah AS di bawah kepemimpinan Trump, juga akan mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara yang tidak hanya proaktif dalam diplomasi, tetapi juga berpegang teguh pada prinsip keadilan global. Pendekatan ini tentunya akan mendapatkan resonansi positif dari masyarakat internasional, terutama dari negara-negara yang selama ini merasa terpinggirkan oleh politik dominan Barat.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Dalam menghadapi dinamika konflik Israel-Palestina dan manuver politik yang dilakukan oleh Donald Trump, strategi Indonesia yang menekankan pada diplomasi proaktif, kerjasama multilateral, dan kebijakan luar negeri yang mandiri menjadi sangat relevan. Visi kepemimpinan yang tegas dan berani, seperti yang diusung oleh Prabowo Subianto, dapat menjadi inspirasi bagi pemerintah Indonesia untuk menanggapi tantangan geopolitik dengan cerdas dan strategis. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya mempertahankan kedaulatannya, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya perdamaian dan stabilitas global melalui pendekatan yang inklusif dan berkeadilan.