Konten dari Pengguna

Kebijakan Perdagangan Global dalam Menghadapi Krisis Pangan

Fanny
Pendidikan Ekonomi Universitas Pamulang
15 Oktober 2024 17:25 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fanny tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar krisis pangan. Sumber : https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-masyarakat-rakyat-manusia-27555049/
zoom-in-whitePerbesar
Gambar krisis pangan. Sumber : https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-masyarakat-rakyat-manusia-27555049/

Studi Kasus di Afrika dan Timur Tengah

Peran Perdagangan Global dalam Keamanan Pangan

ADVERTISEMENT
Perdagangan global memiliki peran penting dalam memastikan keamanan pangan, khususnya bagi wilayah-wilayah seperti Afrika dan Timur Tengah yang sering bergantung pada impor pangan. Keamanan pangan mencakup ketersediaan, aksesibilitas, dan keterjangkauan pangan untuk semua individu secara kontinu. Perdagangan global mempermudah pergerakan produk pangan antar negara, membantu mengatasi kekurangan regional, dan menjamin pasokan yang lebih stabil. Namun, efektivitas perdagangan global dalam mengurangi krisis pangan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk:
ADVERTISEMENT
a. Kebijakan perdagangan
Kebijakan perdagangan yang restriktif, seperti tarif, larangan ekspor, dan kuota, dapat menghambat aliran pangan dan memperburuk kekurangan. Contoh larangan ekspor komoditas pangan utama selama kekurangan domestik dapat meningkatkan harga dan mengurangi ketersediaan di negara penerima.
b. Pasar yang tidak stabil
Harga pangan global fluktuatif karena cuaca, spekulasi komoditas, dan peristiwa geopolitik. Volatilitas ini dapat menyulitkan negara-negara, terutama yang memiliki sumber daya keuangan terbatas, untuk mendapatkan pasokan pangan yang konsisten dan terjangkau.
c. Infrastruktur dan logistik
Infrastruktur transportasi dan logistik yang efisien sangat penting untuk memindahkan pangan dari produsen ke konsumen. Kurangnya infrastruktur yang memadai, terutama di negara berkembang, dapat menyebabkan pembusukan pangan dan biaya transportasi yang lebih tinggi, yang selanjutnya menghambat keamanan pangan.
ADVERTISEMENT

Tantangan di Afrika dan Timur Tengah

Krisis pangan yang melanda Afrika dan Timur Tengah pada tahun 2024 mencerminkan besarnya tantangan yang dihadapi kebijakan perdagangan global. Krisis pangan pada tahun 2024 di Afrika dan Timur Tengah ini merupakan tantangan besar yang memerlukan respons global yang komprehensif. Kebijakan perdagangan global mempunyai peran penting dalam mengatasi krisis ini, namun harus ditinjau dan disesuaikan dengan konteks saat ini Perubahan iklim, konflik, dan pandemi yang sedang berlangsung telah memperburuk ketahanan pangan di kawasan ini sehingga memerlukan perhatian dan kolaborasi internasional yang lebih besar. Afrika, dengan populasinya yang terus bertambah, menghadapi masalah struktural dalam produksi dan distribusi pangan. Sementara itu, Timur Tengah, yang sangat bergantung pada impor, terperosok dalam krisis akibat fluktuasi harga dan gangguan pasokan. Kebijakan perdagangan yang inklusif dan berkelanjutan sangat penting untuk merespons situasi ini.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks potensi krisis pangan tahun 2024, faktor-faktor berikut dapat menjadi sangat relevan krisis pangan bagi wilayah ini:
a. Perubahan iklim telah berdampak pada hasil pertanian di Afrika dan Timur Tengah, menyebabkan panen yang berkurang dan peningkatan kerawanan pangan. Peristiwa cuaca ekstrem, seperti kekeringan dan banjir, semakin sering terjadi dan semakin parah, yang menyebabkan situasi semakin memburuk.
b. Konflik dan ketidakstabilan di wilayah seperti Timur Tengah dan beberapa bagian Afrika dapat mengganggu produksi pertanian, rantai pasokan pangan, serta menyebabkan pengungsian dan krisis kemanusiaan, yang semakin memperparah kerawanan pangan.
c. Banyak negara di Afrika dan Timur Tengah menghadapi tantangan ekonomi, seperti tingkat kemiskinan yang tinggi, akses kredit yang terbatas, dan tata kelola yang lemah. Faktor-faktor ini dapat menghalangi kemampuan mereka untuk berinvestasi dalam pertanian, meningkatkan infrastruktur, dan merespons krisis pangan secara efektif.
ADVERTISEMENT

Rekomendasi Kebijakan untuk Sistem Pangan yang Lebih Tangguh

Untuk mengatasi potensi krisis pangan dan membangun sistem pangan yang lebih tangguh di Afrika dan Timur Tengah, para pembuat kebijakan harus mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Perlunya peningkatan kerja sama antara negara produsen dan konsumen untuk menjamin stabilitas pasokan. Organisasi internasional harus berperan aktif dalam memfasilitasi dialog antar negara yang terkena dampak, guna menciptakan perjanjian perdagangan yang saling menguntungkan.
2. Investasi pada infrastruktur dan teknologi pertanian di negara-negara rentan sangatlah penting. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas, namun juga memperkuat ketahanan pangan di masa depan. Kebijakan perdagangan yang mengutamakan akses terhadap sumber daya dan teknologi akan memungkinkan negara-negara di Afrika dan Timur Tengah membangun ketahanan pangan. Selain itu, penghapusan hambatan perdagangan dan tarif yang tidak perlu akan mempercepat aliran pangan, sehingga membantu memitigasi krisis yang ada. Dalam konteks ini, pendekatan berbasis keberlanjutan adalah kuncinya. Kebijakan yang mendukung pertanian berkelanjutan dan praktik ramah lingkungan tidak hanya akan menguntungkan produsen lokal, namun juga membantu menjaga ekosistem yang mendukung produksi pangan.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan Jaringan Pengaman Sosial, Jaringan pengaman sosial termasuk program bantuan pangan dan transfer tunai, memiliki peran vital dalam mengurangi dampak langsung dari krisis pangan dan melindungi kelompok rentan. Program-program ini dapat membantu meningkatkan akses terhadap makanan bagi mereka yang membutuhkan dan mencegah kelaparan.
4. Menangani Perubahan Iklim merupakan ancaman besar bagi keamanan pangan. Untuk menangani masalah ini, diperlukan langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, berinvestasi dalam pertanian berkelanjutan, dan memperkuat ketahanan terhadap dampak perubahan iklim. Pertanian yang cerdas terhadap iklim dapat meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan di tengah perubahan iklim.
5. Mendorong perdamaian dan stabilitas, Konflik dan ketidakstabilan menjadi faktor utama dalam meningkatkan kerawanan pangan. Mempromosikan perdamaian dan stabilitas melalui resolusi konflik, tata kelola yang baik, dan perlindungan hak asasi manusia sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi keamanan pangan.
ADVERTISEMENT
6. Meningkatkan Akses terhadap Sumber Daya, Akses terhadap sumber daya seperti tanah, air, dan teknologi merupakan faktor penting dalam meningkatkan produksi pangan. Meningkatkan akses terhadap sumber daya ini, terutama bagi petani kecil, dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.
7. Memperkuat Sistem Pangan, Sistem pangan yang kuat dan efisien sangat penting untuk memastikan akses terhadap makanan yang aman dan bergizi. Keterlibatan dalam investasi infrastruktur, penyimpanan, dan transportasi pangan serta upaya mengurangi pemborosan pangan.
8. Mendorong Konsumsi Pangan Berkelanjutan, Peningkatan konsumsi makanan lokal dan pengurangan konsumsi daging dapat membantu mengurangi tekanan pada sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca.
Secara keseluruhan, kebijakan perdagangan global harus beradaptasi dengan realitas baru yang diakibatkan oleh krisis pangan di Afrika dan Timur Tengah. Hanya dengan kolaborasi erat dan komitmen terhadap keberlanjutan kita dapat membangun sistem pangan yang lebih adil dan tangguh untuk masa depan.
ADVERTISEMENT