Konten dari Pengguna

Thailand dan Hubungan Diplomasi Bangsa Barat

Fani Khoirunnisa
Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Jember
13 April 2022 19:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fani Khoirunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Thailand. Foto oleh pixabay dari Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Thailand. Foto oleh pixabay dari Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Thailand merupakan salah satu negara dengan sistem kerajaan di wilayah Asia Tenggara. Kerajaan Thailand ini sudah ada sejak pertengahan abad ke-14. Sebelumnya kerajaan ini dikenal sebagai Kerajaan Siam sampai 1939, dan menariknya Thailand merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggra yang tidak pernah dijajah oleh bangsa asing. Hingga saat ini Thailand menganut sistem pemerintahan monarki konstitusional.
ADVERTISEMENT
Seperti anggota ASEAN lainnya, Thailand memiliki kekayaan alam yang melimpah dalam pertambangan seperti, timah, karet, gas alami, wolfram, tantalum, timah hitam, bara, dan sebagainya. Selain itu, negara ini juga terkenal dengan hasil pertaniannya. Dengan infrastruktur yang maju, ekonomi usaha yang bebas, dan kebijakan mendukung investasi, Thailand perlahan-lahan meningkatkan pertumbuhan ekspornya. Dalam bidang sosial, Thailand mewajibkan pelatihan militer untuk pemuda laki-laki yang berusia 21 tahun.
Sejarah dari Thailand sendiri menunjukkan bahwa negara ini tidak pernah dijajah oleh imperialisme maupun kolonialisme Eropa. Jika ditarik secara historis, Thailand mempunyai asal usul yang dikaitkan dengan kerajaan Sukothai, yaitu kerajaan tertua di Thailand yang berdiri pada tahun 1238-1438. Kerajaan Sukothai, pernah melakukan ekspansi sampai ke Myanmar dan Laos serta arah Semenanjung Malaysia. Kemudian kerajaan Sukothai runtuh dan mulai lah kekuasaan Kerajaan Ayutthaya pada abad ke-14.
ADVERTISEMENT
Pada masa ini perebutan wilayah kerajaan sering terjadi sehingga daerah menjadi tidak kondusif, pemberontakan terjadi dimana-mana. Sehingga masyarakat merasa terancam, serta menimbulkan rasa takut penduduk yang tinggal di wilayah sekitar Siam. Kerajaan ini pun aktif dalam perdagangan internasional, sehingga terkenal di beberapa wilayah seperta Tiongkok, India, Jepang, Persia dan beberapa negara Eropa. Walaupun Thailand tidak pernah dijajah oleh bangsa Eropa namun, pada abad ke-16 bangsa-bangsa Eropa telah melakukan kunjungan dan mulai berniaga di Kerajaan ini. Raja pada saat itu memimpin Ayutthaya memperbolehkan pedagang Portugis, Spanyol, Belanda dan Perancis untuk tinggal dan mendirikan.
Dengan sebutan negri Gajah Putih, Thailand cukup terkenal diantara negara-negara di Asia Tenggara sebagai negara yang tidak pernah dijajah. Konflik-konflik yang terjadi lebih kepada konflik regional dengan kerajaan sekitar pada masa itu. Seperti contohnya, perebutan wilayah dengan negara Burma dan konflik Pattani Darussalam. Sedangkan dengan negara asing Thailand lebih terkenal dengan politik diplomasinya yang berusaha agar mencegah kebijakan Thailand dapat dijadikan alasan bagi bangsa-bangsa Barat untuk menyerang Thailand. Sehingga nasionalisme Thailand terwujud dalam diplomasi dan modernisasi. Thailand memiliki hubungan yang sangat baik dengan Negara Inggris, Amerika Serikat, Denmark, Belanda, dan Jerman. Sehingga, melalui persahabatan ini lebih efektif untuk mencegah kekuasaan negara barat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam menaggani ancaman dari Perancis, raja Thailand memilih tindakan menghapus hak-hak istimewa orang Inggris di Thailand. Langkah ini ditempuh untuk menghindari penyerangan Perancis, akibat Thailand terlalu memihak Inggris. Kemudian pada Tahun 1896 Inggris dan Perancis menempatkan Thailand sebagai negara pemisah antara kekuasaan Inggris di Myanmar dan Perancis di Indocina. Kekuatan diplomasi Thailand juga terlihat saat Jepang akan menguasai Thailand. Raja mengambil tindakan untuk mengadakan perjanjian diplomatis agar mereka terbebas dari ancaman Jepang. Dan untuk menghindari ancaman bangsa barat selama Perang Dunia I Thailand memilih untuk berada di kekuatan dengan sekutu sehingga Thailand benar-benar terhindar dari ancaman bangsa barat.
Dalam rangka untuk mengimbangi kemajuan bangsa Barat maupun Jepang, Thailand melakukan modernisasi di segala bidang, terutama politik dan militer. Tindakan yang pertama yaitu menghapus nama Siam (1939) yang biasa digunakan banyak negara untuk menyebut Thailand atau Muangthai. Alasan penggantian nama tersebut karena Siam diartikan sebagai bangsa budak, sedangkan Muangthai berarti negerinya orang-orang bebas.
ADVERTISEMENT