Representasi Makna Keluarga Dalam Film Ali & Ratu Ratu Queens

Fani Shania Rahmawati
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Konten dari Pengguna
13 Januari 2022 16:58 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fani Shania Rahmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Poster Film Ali & Ratu Ratu Queens. Source by https://kumparan.com/mama-rempong/film-keluarga-terbaik-terbaru-dan-menyentuh-hati-1vxx78aG7q4
zoom-in-whitePerbesar
Poster Film Ali & Ratu Ratu Queens. Source by https://kumparan.com/mama-rempong/film-keluarga-terbaik-terbaru-dan-menyentuh-hati-1vxx78aG7q4
ADVERTISEMENT
Dalam industri 4.0 seperti sekarang ini istilah film tentunya bukan merupakan hal yang asing lagi, film kini bahkan menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat baik hanya sekadar sebagai sarana hiburan ataupun bahkan sebagai sarana edukasi.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir industri perfilman Indonesia sedang berkembang dengan sangat pesat. Banyak aktor dan aktris pendatang baru yang hadir di industri perfilman Indonesia.
Tak hanya itu banyak juga bermunculan film-film baru dengan plot atau alur cerita yang menarik serta memvisualkan atau menggambarkan berbagai situasi, kondisi, serta dinamika sosial ,budaya, dan politik yang ada di lingkungan masyarakat. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Setio Budi H. Hutomo dalam artikelnya yang berjudul ‘Membaca’ Film yang dimuat dalam buku Menikmati Budaya Layar, Membaca Film (2016), film juga bagian dari proses imajinasi manusia, mencapai batas mimpi, dan pandangan ke depan, juga sebagai bagian dari interpretasi artefak-artefak sejarah peradaban.
Salah satu film baru Indonesia yang sempat menarik banyak perhatian dan menjadi perbincangan di tengah masyarakat adalah film Ali & Ratu Ratu Queens. Film ini di produksi oleh Palari Films yang dirilis pada tanggal 17 Juni 2021. Film yang memiliki genre drama komedi ini disutradarai oleh Lucky Kuswandi dan ditulis oleh Gina S. Noer. Sesuai dengan judulnya, film ini mengambil latar tempat di salah satu kota yang ada di New York, yakni tepatnya di Kota Queens. Film yang tayang di tengah Pandemi Covid 19 ini, menceritakan tentang kehidupan seorang anak remaja yang berjuang mencari ibunya di New York, yang telah lama meninggalkannya sejak ia berusia 5 tahun.
ADVERTISEMENT
Diperankan oleh salah satu aktor ternama Indonesia yang sedang sangat digandrungi oleh masyarakat khususnya para remaja setelah perannya menjadi Dilan dalam Film Dilan 1990, yakni Iqbal Ramadhan yang berperan sebagai tokoh Ali. Selain itu, ada beberapa aktor dan aktris lainnya yakni, Marissa Anita sebagai Mia (Ibu Ali), Ibnu Jamil sebagai Hasan (Ayah Ali), Aurora Ribero sebagai Eva, dan para Ratu Ratu Queens yang diperankan oleh Tika Panggabean sebagai Ance, Nirina Zubir sebagai Party, Asri Welas sebagai Biyah, dan Happy Salma sebagai Chinta.
Dihadirkannya sosok Iqbal Ramadhan sebagai pemeran utama dalam film ini menjadi daya tarik tersendiri bagi beberapa orang, sehingga mereka memutuskan untuk menonton film ini. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Setio Budi H. Hutomo dalam artikelnya yang berjudul ‘Membaca’ Film yang dimuat dalam buku Menikmati Budaya Layar, Membaca Film (2016), Nama besar biasanya menjadi pertimbangan seorang penonton dan pemerhati film dalam menentukan film apa yang hendak ditonton dan bagaimana mengulas film tersebut.
ADVERTISEMENT
Cerita dalam film ini berawal dari kehidupan seorang anak kecil bernama Ali bersama dengan kedua orang tuanya. Di mana sang ibu ketika itu akan pergi ke New York untuk meraih cita-citanya menjadi seorang penyanyi. Setelah kepergian sang ibu ke New York, Ali hanya tinggal bersama ayahnya, dan sepenuhnya diurus oleh sang ayah hingga ia berusia 19 tahu . Ali ditinggalkan oleh sang ayah yang meninggal dunia karena terkena penyakit stroke.
Setelah kepergian ayahnya Ali menemukan fakta bahwa selama ini sang ayah dan keluarganya menyembunyikan informasi terkait ibunya yang ternyata selama ini selalu mengirimkan kabar melalui surat dan bahkan membelikan tiket untuk Ali dan ayahnya menyusul ibunya ke New York. Setelah mengetahui fakta tersebut Ali bertekad pergi ke New York untuk mencari, dan menemui ibunya.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, dalam film ini Ali pergi seorang diri menuju ke New York hanya bermodal alamat lama ibunya yang tinggal di wilayah pemukiman WNI di Kota Queens, New York. Awalnya Ali bertemu dengan Eva salah satu anak dari anggota Ratu Ratu Queens (Ance) secara tidak sengaja di gerbang apartemen. Kemudian ia melanjutkan perjalanannya mencari alamat ibunya. Ali akhirnya sampai pada alamat yang ia tuju dan ia pun langsung bertemu dengan empat orang imigran asal Indonesia. Keempat orang imigran tersebut menyebut kelompok mereka sebagai Ratu Ratu Queens.
Ali menanyakan keberadaan ibunya kepada para anggota Ratu Ratu Queens. Namun ternyata ibunya kini sudah tidak tinggal di tempat itu lagi. Ali kemudian diberi tawaran untuk tinggal di salah satu kamar yang ada di apartemen tersebut. Awalnya tujuan para Ratu-ratu Queens ini menawarkan Ali untuk tinggal di tempat tersebut adalah karena mereka membutuhkan uang untuk membayar kekurangan sewa toko, tetapi karena merasa iba akhirnya mereka memutuskan untuk membantu Ali mencari ibunya.
ADVERTISEMENT
Para Ratu Ratu Queens dan Eva sepakat untuk membantu Ali, mereka berusaha mencari tahu alamat Mia (ibu ali) dengan bertanya kepada teman-teman mereka yang sudah lama tinggal di New York dan pernah mengenal Mia. Akhirnya Party menemukan alamat tempat tinggal Mia yang baru dan memberitahukannya kepada Ali. Setelah beberapa hari berlalu Ali akhirnya bertemu dengan sang ibu yang selama ini pergi meninggalkannya.
Namun ibunya ternyata pura-pura tidak mengenalnya, Ali terkejut mengetahui fakta bahwa sang ibu kini sudah menikah lagi dan memiliki keluarga baru. Bahkan Mia lebih memilih untuk tetap tinggal bersama keluarga barunya dan menyuruh Ali untuk kembali ke Indonesia. Ali merasa kecewa dan sakit hati dengan perlakuan ibunya, para Ratu Ratu Queens pun ikut merasa marah dan menyayangkan apa yang dilakukan oleh Mia kepada Ali.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu Ali akhirnya memutuskan untuk meniti kariernya di New York dan memilih untuk tidak menghiraukan sang ibu lagi. Perlahan-lahan Ali juga jatuh cinta kepada Eva, yang membuatnya semangat berkarier, dan membuatnya mengenal New York lebih jauh lagi. Ali menemukan makna dan arti keluarga diluar keluarganya yang sesungguhnya setelah sekian lama ia tinggal bersama dengan Ance, Biyah, Party, dan Chinta di New York. Ia menemukan bahwa orang lain yang sebelumnya bahkan tidak ia kenal sama sekali kini bisa menjadi keluarga. Ali juga menemukan kehangatan, cinta, dan kasih sayang yang tidak pernah ia rasakan sebelumya dari para Ratu Ratu Queens.
Representasi makna keluarga dalam film ini digambarkan melalui pertemuan Ali dengan keempat orang imigran asal Indonesia yang sebelumnya tidak ia kenal sama sekali, sejak awal keempat orang tersebut bahkan sudah membantu Ali dan menganggap Ali seperti anak mereka sendiri. Film ini menggambarkan bahwa ketulusan, kasih sayang, cinta, dan kehangatan juga bisa kita dapatkan dari orang lain tanpa kita sadari, meskipun orang tersebut bukanlah keluarga ataupun orang terdekat kita, dalam hal ini makna keluarga bisa kita rasakan dan kita dapatkan dari lingkungan di sekitar kita.
ADVERTISEMENT
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya membutuhkan adanya keberadaan orang lain, dalam hal ini tentunya keluarga, dimana keluarga menjadi hal terpenting dalam kehidupan seseorang atau individu. Narwoko dan Suyanto dalam artikel yang berjudul Representasi Nilai Keluarga Dalam Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, yang dimuat dalam jurnal e-Proceeding of Management Vol.8, No.2 (2021) mengemukakan bahwa di masyarakat manapun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dalam kehidupan individu.