Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Badut Sinampurna, Upacara Adat Kebanggaan Masyarakat Pacitan
21 Juni 2024 15:15 WIB
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari Fania Sulistiyo Bekti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang kaya akan adat istiadat. Upacara adat tidak dapat dipisahkan oleh masyarakat Indonesia. Badut Sinampurna merupakan salah satu upacara adat Jawa yang berasal dari Desa Ploso, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Berbentuk oleh Kemendikbud RI pada tahun 2020. Upacara ini merupakan bentuk ritual saat pelaksanaan ruwatan atau biasa disebut bersih desa pada bulan (Sela) Longkang kalender Jawa.
ADVERTISEMENT
Sebagai warga asli Desa Ploso Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan saya menyaksikan selama hidup saya bagaimana upacara Badut Sinampurna berlangsung setiap tahun. Upacara Badut Sinampurna lahir dari Mbah Jayaniman yang berasal dari Dusun Semburan Desa Ploso. Upacara itu berlangsung sudah sangat lama dan dipercayai oleh masyarakat Desa Ploso sebagai tradisi yang bisa membawa kemakmuran bagi seluruh penduduk desa.
Badut Sinampurnaa biasanya dipersiapkan oleh pemerintah desa dibantu oleh tokoh-tokoh sesepuh Desa. Tradisi tersebut berlangsung di Pendopo Desa Ploso dengan iringan gamelan beserta sinden, makanan-makanan khas untuk upacara, barang-barang yang diperlukan badut, dan yang utama adalah Badut yang merupakan generasi asli dari Mbah Jayaniman pencipta Badut Sinampurna.
Saat bulan (Sela) Longkang tiba, pemerintah Desa Ploso akan mempersiapkan Upacara Badut Sinampurna untuk upacara bersih desa. Ibu saya sering diminta tolong untuk mempersiapkan keperluan Upacara ruwatan Badut Sinampurna. Dari situ saya belajar tentang persiapan Upacara seperti makanan-makanan khas antara lain jenang merah, pewarna makanan, ayam panggang, nasi gurih dengan serundeng, kerupuk opak, pisang, nasi golong (nasi yang dibentuk bulat-bulat ada juga yang berbentuk kerucut kecil) dan barang-barang yang diperlukan antara lain bantal, kain jarik, kaca dan sisir, alat-alat rumah tangga, kendi, tunas kelapa, dan tikar bambu. Peralatan si Badut sendiri adalah berupa topi Badut Sinampurna yang sudah diwariskan turun-temurun dan sebuah selendang.
ADVERTISEMENT
Ruwatan Badut Sinampurna dimulai dengan arak-arakan Badut Sinampurna dengan tokoh-tokoh masyarakat Desa Ploso seperti Kepala Desa, Perangkat Desa, dan sesepuh Desa menuju lapangan Desa Ploso dengan memakai baju adat Kabupaten Pacitan yaitu batik lurik dan blangkon. Arak-arakan kemudian berlanjut masuk ke Pendopo Desa Ploso. Setelah berada di Pendopo Desa Ploso dimulailah ritual ruwatan dipimpin oleh Badut yang ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memberikan keselamatan kepada seluruh Desa dan sebagai ungkapan rasa syukur. Setelah ruwatan selesai Upacara Badut Sinampurna ditutup dengan aksi pentas drama dari Badut Sinampurna diiringi alunan gamelan dan tarian dari Badut bersama Sinden. Pentas tersebut berisi tentang sejarah Badut Sinampurna dan cerita yang berisi simbol menolak bala yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Upacara ruwatan Badut Sinampurna merupakan adat istiadat yang mahal milik Desa Ploso yang harus tetap dilestarikan. Sebagai generasi muda Desa Ploso, saya memaknai Upacara tersebut sebagai tradisi yang indah dan kaya akan budaya yang membuat saya bangga tumbuh sebagai masyarakat Jawa terutama masyaarakat Desa Ploso. Seni yang diciptakan dalam wujud drama Badut adalah keunikan simbol menolak bala khas Desa Ploso yang patut untuk dilestarikan.