Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Aksi Laskar Pemuda Sosialis Indonesia pada Masa Revolusi
8 Mei 2022 18:36 WIB
Tulisan dari Fanny Budi Sulistyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi suatu bangsa, pemuda merupakan penerus bagi suatu bangsa, karena masa depan bangsa berada di tangan para pemuda-pemuda. Berbicara mengenai pemuda, bukanlah berbicara tentang umur, melainkan semangat yang ada dalam jiwa yang membawa mereka. Dalam sejarah selalu mencatat bahwa terdapat peran para pemuda yang ikut berkontribusi di dalam peristiwa sejarah.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, para pemuda dipandang sebagai peran yang sentral dalam upaya merebutkan kemerdekaan. Mereka bersatu, bergotong royong, meninggalkan identitas agama maupun kedaerahan mereka demi mencapai tujuan mereka bersama, yakni kemerdekaan Indonesia. Namun, kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 Indonesia itu justru tidak diakui oleh Belanda. Melalui persetujuan dan dukungan Sekutu, membuat Belanda berusaha untuk kembali berkuasa di Indonesia.
Hal itu kemudian membuat bangsa Indonesia membentuk organisasi paramiliter atau biasa disebut sebagai laskar disetiap daerah. Salah satunya adalah laskar Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo), pasukan paramiliter yang berada di bawah kendali para pemuda Indonesia.
Pembentukan organisasi ini diprakarsai oleh tokoh pemuda, seperti Wikana, Sudisman, Jalaludin Yusuf Nasution, Djokosujono, Ruslan Widjajasastra dan Krissubanu. Mereka adalah pemuda yang berasal dari berbagai organisasi yang kemudian dipersatukan oleh pandangan anti fasisme dan ideologis sosialisme.
ADVERTISEMENT
Peran Laskar Pesindo pada masa revolusi Indonesia tidak bisa dianggap enteng. Mereka bersama-sama dengan tentara regional melakukan perlawanan secara militer terhadap Belanda yang berusaha untuk kembali menjajah Indonesia setelah kemerdekaan telah diproklamasikan. Meskipun perlawanan tersebut dilakukan dengan persenjataan yang seadanya dari sisa-sisa senjata pasukan Jepang, tetapi mereka tetap berjuang dengan gigih melawan Belanda dengan memanfaatkan jumlah anggota yang besar dan tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Alhasil, Laskar Pesindo menjadi pelopor dalam perlawanan terhadap Belanda hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Meskipun pada akhirnya laskar Pesindo ini dibubarkan, karena dilaksanakannya program Reorganisasi dan Rasionalisasi yang dicetuskan oleh Mohammad Hatta, yang digunakan untuk memperkecil jumlah tentara Indonesia yang kala itu terlalu banyak. Namun, sejatinya aksi perjuangan perlawanan pemuda melalui laskar Pesindo ini merupakan salah satu peristiwa yang mewarnai perjalanan bangsa Indonesia untuk mencapai kedaulatan negara.
ADVERTISEMENT