Farid Alfauzi: Bangkalan Bisa Maju Melalui Sektor Mikroekonomi Masyarakat Setempat

Potensi ekonomi masyarakat Bangkalan sebenarnya memiliki prospek masa depan yang cerah. Kreativitas masyarakat yang banyak dan beragam sekaligus potensi bisnis yang sangat besar, merupakan "pintu masuk yang terbuka lebar" delam mengembangkan perekonomian masyarakat Bangkalan. Bukan melalui investasi sektor asing yang kadang mengeksploitasi kekayaan alam dan lokal masyarakat Bangkalan. Jika kita melihat kasus di Indonesia, dimana Freeport menjadi kasus yang sejak beberapa tahun silam banyak menuai kecaman karena cenderung mengeksloitasi kekayaan alam Indonesia, maka Bangkalan dapat belajar dari sana.

Farid Alfauzi dalam hal ini sangat yakin dan optimis bahwa ekonomi masyarakat Bangkalan dapat maju dan berkembang jika sektor ekonomi mikro (mikroekonomi) dapat dikelola secara baik, berinovasi dengan pemerintah daerah (Pemda) sebagai supporter dan fasilitatornya. Bahkan Farid sangat tidak suka dan menentang jika investor luar atau pengembang hanya mengeksploitasi kekayaan alam Bangkalan. Jika pun terdapat investor atau pengembang maka harus benar-benar memperhatikan dana bagi hasil (DBH) dan praktik bisnis yang transparan, akuntabel dan memiliki kontribusi terhadapat perkembangan perekonomian masyarakat Bangkalan.

Dalam track-reccord-nya, Farid Alfauzi sangat tidak suka pada PT. Freeport Indonesia yang hanya cenderung mengeksploitasi dan bersikap arogan kepada pemerintah Indonesia, dimana pada Februari 2017 lalu, Presiden Direktur PT. Freeport Chappy Hakim yang dinilai Farid Alfauzi sangat arogan dan cenderung menghina bangsa dan Negara Indonesia. PT. Freeport sebagai korporasi Minerba yang berasal dari Amerika Serikat (AS) itu bahkan berlaku tidak mengindahkan etika saat melaksanakan rapat bersama dengan anggota parlemen Indonesia. Lebih daripada itu, Farid Alfauzi bahkan sempat meminta pemerintah agar memutus segala bentuk kerjasama dengan Freeport tersebut.

Sebagai seorang ekonom, Farid Alfauzi sangat paham bagaimana keadilan dan ketahanan ekonomi masyarakat harus dibentuk dengan dua sisi, yakni etos kerja masyarakat dan regulasi pemerintahan. Farid Alfauzi merasa dirinya bukan menentang pengembang ataupun investor asing, tetapi alangkah lebih elok jika pihak pengembang mampu memberikan kontribusi terhadap kreativitas dan etos kerja masyarakat Bangkalan sekaligus dapat menjalin kerjasama harmonis secara baik dengan pemerintah untuk mewujudkan win win solution demi kemajuan ekonomi masyarakat Bangkalan dan pengembang tersebut. Sebab, dengan demikian lah ekonomi masyarakat Bangkalan dapat maju dan berkembang.

Oleh karena itu Farid Alfauzi jauh-jauh hari sebenarnya telah menekankan agar pengembangan mikroekonomi dapat dimaksimalkan untuk mengangkat derajat perekonomian masyarakat Bangkalan. Keterbelakangan ekonomi yang menjadi masalah bagi masyarakat Bangkalan, harus mendapat perhatian dari pemerintah dengan beberapa dukungan dan sokongan. Program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat harus digalakkan, sebagaimana sejumlah kecil program pemberdayaan yang telah Farid Alfauzi gulirkan selama ini. Pengembangan dan pemajuan melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat Bangkalan merupakan titik tekan bagi Farid Alfauzi sebagai seorang ekonom dan bisnis.

Farid Alfauzi memang lebih khusus ingin memberdayakan sisi ekonomi masyarakat setempat. Dirinya sangat tidak ingin jika Bangkalan mengalami seperti apa yang terjadi pada Freeport Indonesia. Oleh karena itu kita harus mulai berpikir bagaimana segala usaha-usaha atau bisnis-bisnis kita, seberapapun kecilnya, harus terus dikembangkan. Sektor-sektor kreatif masyarakat baik itu bidang pertanian, pasar tradisional, maupun bisnis sandang dan papan perlu didukung oleh Pemda Kabupaten Bangkalan. Farid Alfauzi memiliki harapan yang sangat besar akan majunya perekonomian masyarakat Bangkalan mulai dari akar hingga rumput, hingga kalangan menengah. Semoga