Konten dari Pengguna

Spirit Farid Alfauzi Menerapkan Kepemimpinan Demokratis

Kurniawan Edi
Masih Nyantri di Universitas Indonesia
10 Januari 2018 13:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kurniawan Edi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Spirit Farid Alfauzi Menerapkan Kepemimpinan Demokratis
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan dari, oleh dan untuk rakyat adalah mode kepemimpinan demokratis yang belakangan ini sudah jarang kita lihat. Kepemimpinan yang dipraktikkan oleh pemuka-pemuka kebijakan terutama di daerah-daerah hanya 1 dari 1000 yang memang benar-benar menerapkan kepemimpinan demokratis. Di dalam era pendewasaan demokrasi di daerah saat ini, alih-alih memiliki pemimpin yang demokratis dengan berpijak pada kepentingan rakyat, yang terjadi justeru pemimpin dengan model politik identitas, primordialistis, dan okigarkis dengan memanfaatkan kekayaan, nama besar dan trah kekeluargaan maupun kedudukan lain yang stratifikatif.
ADVERTISEMENT
Kehadiran pemimpin demokratis benar-benar merupakan kebutuhan dan harapan besar dari masyarakat saat ini, tidak terkecuali oleh masyarakat Bangkalan. Kepemimpinan yang benar-benar berangkat dari aspirasi dan kebutuhan pokok masyarakat akar rumput agar didengarkan, ditindaklanjuti dan dilaksanakan oleh pemimpin dan pemerintahan di era ini. Memang, wacana kepemimpinan demokratis sudah lama, tetapi penerapan dan praktiknya di lapangan masih jaub dari kata demokratis.
Farid Alfauzi dalam kunjungannya ke pasar Bangkalan pada Selasa, 9 Januari 2018 kemarin, banyak menerima masukan dan harapan dari masyarakat Kabupaten Bangkalan. Terutama aspirasi mengenai bagaimana peran pemerintah dalam melaksanakan kebutuhan warga Bangkalan, mengembangkan sektor ekonomi mikro Bangkalan, serta bagaimana pemerintah proaktif dalam membuat masyarakat berpartisipasi untuk mengembangkan Bangkalan secara bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Dari kunjungan tersebut Farid Alfauzi sangat bersyukur kalau program-program yang selama ini direncanakan telah sesuai dengan kebutuhan dasar masyarakat Bangkalan. Tinggal dikordinasikan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dan tetap melibatkan masyarakat dalam setiap pengambilan kebijakan. Prinsip kepemimpinan dari, oleh dan untuk masyarakat perlu mendapat porsi prioritas karena tidak mungkin suatu daerah akan maju ketika hanya melaksanakan kepemimpinan yang berdasarkan pada kepentingan segelintir orang, tanpa ada partisipasi aktif dari masyarakat. Hal ini sangat disadari, oleh karena itu Farid Alfauzi memang berpijak pada kepentingan dan kebutuhan masyarakat baik dalam pengambilan kebijakan maupun pelaksanaannya.
Berbagai unsur-unsur di dalam masyarakat Bangkalan, baik pendidikan, kesehatan, keagamaan, kebudayaan, tradisi, perekonomian, pembangunan dan berbagai unsur lainnya harus dapat diakomodasi dengan porsi yang sama. Untuk mengembangkan Bangkalan secara baik dan progresif kita tidak bisa hanya mementingkan salah satu unsur yang ada di dalam masyarakat. Farid Alfauzi menyadari bahwa masyarakat Bangkalan memiliki beragam karakter, potensi dan prospek ekonomi yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Kehadiran pemerintah untuk mengakomodasi itu semua merupakan kewajiban yang harus dilakukan. Oleh karena itu, Farid Alfauzi komitmen bahwa jajaran-jajaran di pemerintahan Bangkalan harus memberikan pelayanan yang baik berdasarkan semangat demokratis, yakni berpijak pada kepentingan dari dan oleh masyarakat Bangkalan yang nantinya untuk kebaikan dan pembangunan masyarakat itu sendiri.
Sudah bukan saatnya lagi kita menerapkan kepemimpinan dengan pola seperti lembaga, tetapi kepemimpinan dengan pola menaungi seluruh kepentingan seluruh masyarakat yang datang dari berbagai kalangan. Perlu kualitas pelayanan yang memadai. Perlu kontrol yang intens dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Paling tidak ngontrol dinas-dinasnya. Kalau ada keluhan dari masyarakat, paling tidak bisa berinovasi mengambil kebijakan yang memperbaiki. Semoga.