Konten dari Pengguna

Humanistic Approach: Strategi Stabilitas Kinerja

Faqih Yunus Nawawi
Mahasiswa Universitas Muhammdiyah Bandung Program Studi Administrasi Publik
5 November 2024 9:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faqih Yunus Nawawi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendekatan humanistik dalam sebuah manajemen organisasi sudah menjadi salah satu cara atau metode yang sangat penting untuk mencapai stabilitas kinerja. dalam konteks, pendekatan humanistik berfokus pada pentingnya memahami dan menghargai aspek-aspek manusia dalam lingkup dunia kerja. Karyawan sebagai individu yang memiliki kebutuhan, aspirasi, dan potensi, pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.
ADVERTISEMENT

Konsep dan Teori Pendekatan Humanistik

Pendekatan Humanistik ini berakar pada teori psikologi yang mefokus pada nilai-nilai kemanusiaan, seperti penghargaan, simpati, empati dan pengembangan diri yang sangat mempengaruhi efektifitas kinerja. Tokoh-tokoh seperti Abraham Maslow dan Carl Rogers telah banyak berkontribusi pada pemahaman kita tentang begaimana motivasi dan kebutuhan manusia berpengaruh terhadap perilaku di tempat kerja. Maslow, misalnya mengemukakan hierarki kebutuhan yang menujukan kebutuhan yang menunjukan bahwa individu harus memenuhi kebutuhan dasar mereka sebelum dapat mengejar kebutuhan yang lebih tinggi, seperti aktualisasi diri. Dalam konteks organisasi, penerapan pendekatan humanistik berarti menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa dihargai, dan didukung. Hal ini dapat mencakup pengakuan atas pencapaian individu, memberikan kesempatan untuk pengembangan profesional, serta memastikan adanya komunikasi yang terbuka antara manajemen dan karyawan. Ketika karyawan merasa dihargai dan tetrlibat, mereka cenderung menujukan kinerja yang lebih baik dan liyalitas yang lebih tinggi terhadap perusahaan.
ADVERTISEMENT

Tata Kelola dalam Pendekatan Humanistik

Konflik di tempat kerja adalah hal yang tidak dapat dihindari. Namun, bagaimana organisasi mengelola konflik ini dapat memiliki dampak besar pada stabilitas kinerja. Pendekatan humanistik menawarkan cara untuk mengelola konflik dengan cara yang konstruktif. Alih-alih melihat konflik sebagai ancaman, organisasi dapat menanggapinnya sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang , dimana konflik terkadang bisa dijadikan motivasi dan batu loncatan untuk para karyawan yang sebelumnya masih netralitas pengalaman dan jika tidak terdapat konflik, sebuah organisasi tidak dapat mempunyai prinsip progresif atau beremajuan terhadap semua efektifitas dan efisiensi kinerja. Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam menglola konflik. Dengan menciptakan saluran komunikasi yang terbuka dan jujur, karyawan dapat menyampaikan pandangan dan perasaan mereka tnapa takut akan konsekuensi negatif. Pendekatan ini tidak hanya membantu menyelesaikan konflik tetapi juga memperkuat hubungan antar karyawan.
ADVERTISEMENT
Pendekatan humanistik menawarkan strategi yang efektif untuk mencapai stabilitas kinerja dalam organisasi. Dengan menempatkan karyawan sebagai perhatian, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif terhadap organisasi itu sendiri.
https://pixabay.com/id/photos/kantor-bilik-karyawan-bekerja-95311/
Budaya organisasi yang positif adalah elemen kunci dalam pendekatan humanistik. Budaya ini mencerminkan nilai-nilai, norma dan praktik yang dianut oleh organisasi. Dalam Budaya yang positif, karyawan merasa aman untuk berinovasi, berbagi ide, dan mengambil resiko. Hal ini sangat penting bagi terciptanya lingkungan yang mendukung lreatifitas dan kolaborasi. Untuk membangun budaya organisasi yang positif, pemimpin harus menjadi teladan. Mereka perlu menunjukan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai humanistik, seperti empati, kejujuran dan keterbukaa. Selain itu, organisasi harus memberikan pelatihan dan pengembangan yang mendukung karyawan dalam membangun keterampilan interpersonal dan kolaboratif. Kemampuan mengelola konflik dengan cara yang konstruktif juga berkontribusi pada stabilitas kinerja jangka panjang. Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, pendekatan humanistik bukan hanya menjadi pilihan, tetapi juga sebuah keharusan bagi organisasi yang ingin bertahan dan berkembang. Dengan menghargai nilai-nilai kemanusiaan, organisasi dapat memanfaatkan potensi pebuh karyawan mereka dan mencapai kinerja yang optimal.
ADVERTISEMENT