Konten dari Pengguna

Inferiority Feelings: Selalu Memandang Buruk Diri Sendiri

Faqiih Muhammad
Mahasiswa S1 Program Studi Psikologi Universitas Airlangga
31 Mei 2022 15:31 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faqiih Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/
ADVERTISEMENT

Inferiority Feelings

sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Inferiority feelings atau perasaan inferioritas adalah perasaan rendah diri yang terdapat dalam diri manusia. Teori tentang perasaan inferioritas dicetuskan oleh Alfred Adler. Adler merupakan seorang psikolog, dokter, dan pendiri awal Psikologi Individual. Latar belakang kehidupan masa kecil yang berat membuat Adler banyak merefleksikan teorinya dengan kehidupan masa lalunya.
ADVERTISEMENT
Perasaan inferioritas bukan merupakan hal yang aneh. Menurut Adler (dalam Schultz & Schultz, 2016), kondisi ini biasa dialami oleh semua orang sehingga tidak bisa dikatakan sebagai kelemahan atau kelainan. Bahkan, perasaan inferioritas lah yang menuntun dan mendorong manusia agar terus berkembang menjadi superior dan sempurna.
Perasaan inferioritas pada manusia, dimulai sejak seseorang masih bayi. Bayi tidak berdaya dan hanya bisa bergantung kepada orang tuanya. Adler percaya bahwa bayi menyadari orang tua mereka lebih besar dan kuat. Akibatnya, bayi mengembangkan perasaan inferioritas ketika membandingkan dirinya dengan orang-orang yang lebih besar dan kuat di sekitar mereka.

The Inferiority Complex

Inferiority complex adalah kondisi ketika seseorang tidak bisa mengatasi perasaan rendah dirinya. Inferiority complex dapat muncul dari tiga sumber ketika individu masih anak-anak, yaitu kelainan organ tubuh (organic inferiority), anak yang terlalu dimanjakan (spoiling), dan pengabaian dari orang dewasa (neglecting). Ketiga sumber ini dapat mengembangkan kepribadian seorang individu menjadi seseorang yang merasa tidak berdaya, tidak berharga, dan tidak mampu memenuhi tuntutan hidup.
ADVERTISEMENT

Mengatasi Perasaan Inferioritas

Untuk mengatasi perasaan inferioritas, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut, antara lain:
1. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Terkadang, membandingkan diri dengan orang lain dapat menjadi motivasi tersendiri. Namun, hal tersebut dapat berbalik dan membuat kita menjadi tertekan untuk menyamai tolak ukur orang tersebut. Oleh karena itu, daripada membandingkan diri dengan orang lain, lebih baik kita fokus pada pengembangan kompetensi dan kemampuan diri sendiri.
2. Menghargai dan mengapresiasi diri sendiri
Kata-kata positif yang diucapkan untuk diri sendiri juga dapat mengurangi perasaan inferioritas. Hal sederhana seperti mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri setelah bekerja seharian merupakan salah satu contoh mengapresiasi diri sendiri. Oleh karena itu, mari biasakan mengapresiasi diri sendiri agar kepercayaan diri kita ikut meningkat.
ADVERTISEMENT
3. Berkonsultasi dengan profesional.
Jika perasaan inferioritas Anda mulai mengganggu dan menghambat aktivitas sehari-hari Anda, maka disarankan untuk berkonsultasi ke psikolog. Psikolog akan membantu Anda untuk mengetahui penyebab-penyebab perasaan Inferioritas Anda dan membantu menggali potensi-potensi yang Anda miliki.
Demikian penjelasan tentang perasaan inferioritas, inferiority complex, dan cara mengatasinya. Perasaan inferioritas merupakan hal yang umum dan manuasiawi. Namun, jangan sampai peraaan ini mengganggu kesehatan mental dan aktivitas kita. Jadi, marilah bangun kepercayaan diri kita agar mencapai aktualisasi diri yang sebenarnya.