Konten dari Pengguna

Misinformasi Kesehatan Mental di Media Sosial

Faqiih Muhammad
Mahasiswa S1 Program Studi Psikologi Universitas Airlangga
19 Agustus 2023 10:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faqiih Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era digital yang serba terhubung, media sosial telah menjadi tempat bagi masyarakat untuk berbagi informasi, tetapi juga menjadi sarang bagi berbagai bentuk misinformasi. Salah satu bidang yang terkena dampak serius adalah kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Meskipun media sosial dapat menjadi sumber dukungan dan pemahaman, tetapi banyak pula informasi yang tidak akurat dan merugikan yang beredar. Artikel ini akan membongkar misteri di balik misinformasi kesehatan mental di media sosial.

Berkembangnya Isu Kesehatan Mental

Dalam beberapa tahun terakhir, isu kesehatan mental mendapatkan lebih banyak perhatian dari masyarakat. Meskipun awareness ini penting, namun juga membuka pintu lebar bagi informasi yang tidak akurat. Media sosial menjadi platform yang sangat berpengaruh dalam penyebaran informasi ini.
Banyak individu yang berbagi pengalaman pribadi mereka, tetapi tidak semuanya didasarkan pada pengetahuan yang benar. Dalam beberapa kasus, cerita-cerita ini bisa menjadi inspirasi, tetapi pada kasus lain, cerita tersebut dapat menjadi sumber stres dan kebingungan.
ADVERTISEMENT

Dampak Negatif Misinformasi Kesehatan Mental

Misinformasi kesehatan mental di media sosial dapat memiliki dampak yang sangat merugikan. Beberapa contoh termasuk:
1. Stigma dan Pemahaman yang Salah
Informasi yang tidak benar dapat menyebabkan stigma lebih lanjut terhadap individu dengan masalah kesehatan mental, karena mereka seringkali digambarkan secara salah atau dramatisasi.
2. Pengobatan Alternatif Berisiko
Beberapa informasi yang menyebar di media sosial mengklaim pengobatan alternatif yang tidak terbukti secara ilmiah sebagai solusi untuk masalah kesehatan mental. Ini bisa mengakibatkan individu mengabaikan perawatan medis yang sah dan terbukti efektif.
3. Peningkatan Isolasi
Misinformasi dapat menyebabkan individu merasa bahwa mereka sendirian dalam perjuangan mereka, karena mereka mungkin tidak menemukan dukungan yang sebenarnya.

Cara Mengatasi Misinformasi Kesehatan Mental di Media Sosial

1. Pendidikan dan Kesadaran
ADVERTISEMENT
Masyarakat perlu diberdayakan dengan pengetahuan yang akurat tentang kesehatan mental. Program-program pendidikan dan kesadaran di sekolah dan masyarakat dapat membantu mencegah penyebaran misinformasi.
2. Verifikasi Sumber Informasi
Sebelum mempercayai atau berbagi informasi, penting untuk memeriksa sumbernya. Informasi yang didukung oleh penelitian dan ahli memiliki lebih banyak kredibilitas.
3. Peran Aktif Platform Media Sosial
Platform media sosial harus lebih proaktif dalam mengidentifikasi dan menghapus konten yang tidak akurat atau merugikan terkait kesehatan mental.
4. Promosi Pemahaman yang Realistis
Individu yang berbicara tentang pengalaman pribadi mereka harus mengedepankan pemahaman yang realistis dan berdasarkan fakta, daripada hanya berfokus pada aspek dramatis.
Misinformasi kesehatan mental di media sosial adalah isu yang serius yang perlu kita hadapi. Masyarakat harus secara aktif terlibat dalam memerangi informasi yang tidak akurat dan merugikan, sambil terus mempromosikan pemahaman yang benar tentang kesehatan mental. Dengan langkah-langkah preventif dan edukatif, kita dapat menjaga media sosial menjadi lingkungan yang mendukung kesehatan mental yang positif.
ADVERTISEMENT