SETELAH WOMEN’S MARCH, TERUS APA?

Konten dari Pengguna
16 Maret 2018 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fara Devana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
SETELAH WOMEN’S MARCH, TERUS APA?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jika kamu masih berada dalam euforia Women’s March, maka kita sama. Aksi damai dengan misi menghapus kekerasan terhadap perempuan itu telah membangkitkan semangat kemanusiaan banyak orang. Buktinya, sekitar seribu orang berkontribusi dalam kegiatan Women’s March Jakarta tanggal 3 Maret lalu, dan menyampaikan aspirasi terkait hal serupa di depan gedung DPR RI pada perayaan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret lalu.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari pro-kontra gerakan ini, isu yang diangkat sebenarnya sangat penting, yaitu dukungan pada berakhirnya kekerasan terhadap perempuan. Aksi Women’s March tidak dapat menjadi satu-satunya kontribusi kita. Untuk mencapai tujuannya, kita harus terus memperjuangkannya.
Campaign.com memiliki sejumlah tips agar kamu tetap aktif memperjuangkan hak-hak perempuan:
1. PERKAYA PENGETAHUAN
Terus perkaya wawasanmu dengan pengetahuan terkait isu perempuan. Masih banyak hak-hak perempuan yang belum terpenuhi. Misalnya, soal cuti haid yang sudah diatur dalam Undang - undang ketenagakerjaan Pasal 81 ayat 1 Tahun 2003, atau perempuan yang melahirkan boleh cuti tiga bulan tanpa potong gaji dalam pasal 82 Undang-Undang yang sama.
Salah satu caranya adalah rajin membaca buku. Lewat buku, kamu juga bisa banyak terinspirasi dari pemikiran orang-orang hebat. Misalnya, buku berjudul I’m Malala karya Malala Yousafzai yang menceritakan dirinya dalam menentang Kelompok Taliban. Atau, kamu juga bisa membaca buku berjudul Sarinah yang ditulis oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno. Dalam bukunya, Ia mengkritik pandangan masyarakat akan perempuan.
ADVERTISEMENT
Selain buku, kamu bisa baca beragam penelitian soal perempuan yang banyak dimuat di laman Jurnal Perempuan.
Selain membaca, menonton juga dapat menjadi salah satu pilihan. Sebab, menonton merupakan aktivitas ringan yang sarat makna. Film-film Indonesia yang mengangkat tema perempuan pun tak kalah banyak. Sebut saja di antaranya adalah Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, Ziarah, Pasir Berbisik, dan Tanah Mama.
2. MULAI DARI SEKITARMU
“Sampaikanlah walau satu ayat”. Pepatah ini agaknya cocok untukmu setelah ikut women’s march, dan mebaca banyak literatur. Ceritakan pengalamanmu saat ikut women’s march dan pelajaran apa yang kamu dapat melalui kegiatan ini pada orang terdekatmu. Keluarga, sahabat, teman sekolah dan lainnya. Bangun kesadaran mereka untuk mulai peduli pada isu perempuan dan kesetaraan.
ADVERTISEMENT
Ingat isu feminis masih dianggap tabu bagi masyarakat kita. Jangan langsung mengajak orang terdekatmu untuk berdebat. Ajak mereka untuk peduli mulai hal kecil. Misalnya catcalling, atau siulan pada perempuan dengan tujuan menggoda ataupun bercanda adalah salah satu tindakan pelecehan terhadap perempuan. Atau body shaming mengatakan bahwa perempuan itu harus putih, tinggi, langsing diluar itu adalah jelek bukanlah hal yang benar.
Ingat, tujuannya adalah untuk mengajak lebih banyak orang sadar dan mengerti akan isu-isu perempuan bukan malah menjauhkannya.
3. DATANGI BERAGAM EVENT
Selain perlu memahami informasinya, kamu juga perlu untuk mengenal banyak orang yang memiliki satu visi dan misi. Dengan demikian, perjuanganmu tidak akan terasa berat. Nah, kamu bisa mengikuti beragam acara yang punya tujuan sama, dan menemukan banyak teman-teman seperjuangan.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa memulainya dengan mengikuti akun Instagram @campaign_id yang selalu memberikan update kegiatan seru. Jadi, kamu bisa datang ke acara-acara tersebut. Kalau kamu kesulitan untuk berpartisipasi dengan datang ke acara-acara, kamu juga bisa mengikuti kampanye sosial dan berkontribusi lewat media sosial. Kamu bisa mendapatkan banyak informasi kampanye sosial melalui aplikasi Campaign.com dan mencari kampanye yang sesuai dengan isu yang ingin kamu ikuti pada halaman pencarian.
SETELAH WOMEN’S MARCH, TERUS APA? (1)
zoom-in-whitePerbesar
4. DONASI
Yap! Dalam menggerakkan sebuah kegiatan, komunitas atau organisasi sosial lainnya tentu membutuhkan dana. Karenanya, komunitas kerap berusaha mendapatkan dana dengan berbagai cara, seperti menjual merchandise. Gerakan Women’s March misalnya, melakukan garage sale dan menjual merchandise resmi untuk mendapatkan uang.
Nah, jika kamu mau berkontribusi, membeli produk-produk mereka dapat menjadi salah satu cara yang bisa kamu lakukan loh. Atau, kamu juga bisa memberikan donasi secara langsung.
SETELAH WOMEN’S MARCH, TERUS APA? (2)
zoom-in-whitePerbesar
5. GABUNG DI KOMUNITAS ATAU ORGANISASI
ADVERTISEMENT
Bergabung di komunitas atau organisasi yang fokus dengan isu perempuan bisa menjadi salah satu cara paling tepat untuk terus memperjuangkan hak perempuan. Ada banyak komunitas yang bisa kamu ikuti, seperti Hollaback Jakarta yang tujuannya memberi dukungan pada korban pelecehan seksual, atau Yayasan Lentera Sintas Indonesia yang membantu korban kekerasan dan perkosaan melalui kampanye melalui kampanye #MulaiBicara. Selain menjadi anggota, kamu juga berkesempatan untuk menjadi relawan pada kegiatan-kegiatan mereka.
6. SPEAK UP!
Jangan diam saja! Kekerasan terhadap perempuan itu masih banyak terjadi di sekitar kita. Misalnya, pacar temanmu terlalu posesif, sering membentak dengan kasar, bahkan melakukan kekerasan fisik. Ini saatnya kamu membantu temanmu. Beri tahu dia bahwa tindakan pacarnya sudah tidak bisa lagi ditoleransi. Beri dukungan lalu ajak temanmu untuk melapor pada pihak berwajib.
ADVERTISEMENT
Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) juga menerima laporan akan kekerasan terhadap perempuan. Laporannya bisa kamu berikan melalui email ke [email protected] atau bisa melalui media sosial @KomnasPerempuan.
Jika kamu memang tidak mampu menanganinya langsung, ingat lah bahwa ada banyak orang dan komunitas yang bisa membantu. Sebarkan juga pemahaman dan informasi penting seputar hal ini kepada sekitarmu. Dengan demikian, akan ada banyak orang yang tertolong.
7. BENTAR LAGI PEMILU, PERHATIKAN CALONMU!
Pemilihan kepala daerah, anggota legislatif, dan eksekutif sudah di depan mata. Khusus kamu yang sudah memiliki hak suara, jangan disia-siakan ya!
Kenali setiap calonnya dan tentukan pilihanmu secara bijak. Perhatikan, calon yang peduli pada isu perempuan dan kaum marjinal lainnya. Mereka adalah orang-orang yang akan mewakili rakyat selama lima tahun ke depan. Jadi, gunakan secara bijak.
ADVERTISEMENT
Sejatinya persoalan kesenjangan yang kerap dialami perempuan bukanlah tanggung jawab perempuan semata. Butuh bantuan semua pihak untuk sadar bersama menuntaskan persoalan ini. Komisioner Komnas Perempuan, Magdalena Sitorus, pernah menyatakan bahwa “kekerasan terhadap perempuan adalah persoalan bersama, tidak hanya perempuan. Dan ini harus dilihat sebagai kejahatan kemanusiaan.”
Terakhir, ada bocoran kegiatan dari Hollaback Jakarta untukmu. Berhubung tanggal 8 hingga 15 April nanti merupakan pekan internasional anti kekerasan di jalan, Hollaback Jakarta akan menggelar Chalkwalk tanggal 8 April dan workshop bystander intervention tanggal 14 April di @America Jakarta. Follow instagramnya ya untuk informasi lebih lanjut.
Jadi, terus semangat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, ya!