Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menajaga Eksistensi Kedai Kopi Kekinian
19 Juli 2020 21:31 WIB
Tulisan dari Faradiba Utari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sadarkah kamu bahwa saat ini untuk menemukan minuman kopi sangatlah mudah ? Saat kamu sangat ingin meminum kopi tetapi tidak ingin repot untuk membuatnya kamu bisa mendapatkan kopi melalui go-jek atau grab dengan jarak yang dekat. Pada tahun 2019 banyak sekali kedai kopi dengan scope yang besar maupun kecil bermunculan di Indonesia. Fakta ini didukung dengan hasil survei dari Toffin, dimana hasilnya menunjukkan bahwa ada kenaikan sebesar 3 kali lipat ditahun 2019 jika dibanding dengan 2016. Bisnis kedai kopi sangat populer dan menjanjikam belakangan ini, seperti fore coffee, janji kopi, kopi kenangan, lain hati dan masih banyak lagi, mereka membuka cabang di berbagai kota. Banyak konsumen datang ke kedai kopi karena ingin bertemu atau berkumpul dengan teman, tidak hanya itu untuk beberapa orang kedai kopi merupakan spot yang cocok untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan mereka.
ADVERTISEMENT
Dengan semakin banyaknya kedai kopi yang bermunculan di Indonesia, menandakan bahwa persaingan yang semakin ketat. Dengan munculnya persaingan ini maka pengusaha kedai kopi dituntut agar lebih sering mempromosikan produk kedai kopi mereka. Persaingan ini juga membuat pengusaha dituntut untuk kreatif dalam berbagai hal. Para pengusaha kedai kopi harus terus berinnovasi dengan produk yang mereka perjual belikan, selain mencampurkan kopi dengan susu, banyak kedai kopi melakukan inovasi contohnya saja fore coffe membuat minuman khas fore pandan latte, lalu janji jiwa membuat es kopi pokat, dan masih banyak lagi. Inovasi ini yang manjaga agar kedai kopi ini tetap menarik dimata pelanggan. Selain itu variasi kopi yang di hadirkan akan memperluas pasar dari kedai kopi tersebut. Beberapa kedai kopi juga menyajikan makanan sebagai teman untuk meminum kopi, seperti janji jiwa menyediakan bread toast. Belakangan ini banyak kedai kopi yang mengeluarkan kopi ready to drink dengan kemasan 1 liter. Kopi dengan kemasan baru ini memudahkan dalam menyimpan kopi ready to drink di rumah mereka, dan mereka tidak perlu repot datang hanya untuk membeli kopi dengan ukuran 300-400 ml. Dengan kemasan 1 liter ini konsumen bisa minum kopi berkali-kali di rumah.
ADVERTISEMENT
Rata-rata kedai kopi seperti fore coffee, janji kopi, kopi kenangan tidak memasarkan produk mereka melalui iklan di tv ataupun melalui papan iklan. Kedai kopi ini lebih memilih untuk membuat akun pada sosial media, seperti instagram, facebook, twitter dan blog. Saat ini sosial media sangat mudah di akses dari mana saja, terutama dengan menggunakan smartphone dan ini merubah perilaku masyarakat dalam berkomunikasi. Kedai kopi memilih sosial media sebagai tempat mereka mempromosikan produk mereka dengan alasan biaya lebih murah dan efektif dalam mempromosikan produk mereka . Mempromosikan brand atau produk mereka melalui sosial media bukanlah hal yang mudah, Mereka harus tetap konsisten untuk mem-posting setiap harinya di sosial media agar konsumen tetap merasakan eksistensi kedai kopi yang mereka kunjungi, selain itu soaial media ini bisa dimanfaatkan untuk membagikan informasi mengenai produk baru, promosi produk dan sebagainya. Tidak hanya itu pemilih kedai kopi juga harus menjaga interaksi dengan konsumen mereka melalui comment pada sosial media.
ADVERTISEMENT