Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Hygge, Kunci Sukses Denmark Jadi Negara yang Paling Bahagia
15 Desember 2021 12:48 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Farah Anindya Kirana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu mendengar keluhan seperti itu? atau justru, kamu sendirilah yang merasakannya?
Nah, kamu sedang membaca artikel yang tepat. Kali ini, kita akan membahas salah satu cara yang bisa kamu terapkan untuk menjawab keluhanmu itu. Yuk, disimak!
Tahukah kamu, bahwa selama bertahun-tahun, Denmark selalu menduduki peringkat atas sebagai negara paling bahagia di dunia lho! Bahkan pada tahun ini, Denmark berada di posisi ketiga melalui laporan tahunan World Happiness versi United Nations. Lantas, apa, ya yang menjadikan Denmark terus mendominasi laporan negara paling bahagia di dunia tiap tahunnya?
Hygge, Gaya Hidup Masyarakat Denmark
Jawabannya adalah hygge (dibaca huga). Hygge kerap diartikan sebagai kenyamanan atau keakraban yang disengaja. Hygge adalah gaya hidup orang Denmark.
ADVERTISEMENT
Kunci dari hygge adalah cahaya hangat–seringkali berasal dari perapian atau lilin– yang membuat kesan santai nan menenangkan. Bersantai bersama dengan bermain game, makan makanan enak, minum teh, dan sekadar menghabiskan waktu bersama menikmati kebersamaan dengan suasana yang nyaman. Kedengarannya seru sekali, ya?
Kebersamaan yang Penuh Makna
Menurut Jean Kim, seorang psikiater di George Washington University, terdapat beberapa aspek dari budaya hygge memang berguna untuk self-care. Aspek mindfulness misalnya, yakni dengan membangun ruang yang nyaman dimana pun kamu pergi serta memprioritaskan hal-hal sederhana yang penting untuk dinikmati. Misalnya, nih, kamu sedang pergi ke kafe bersama teman-teman. Sayangnya, kafe yang kamu tuju tadi tutup. Terkadang hal-hal seperti itu bisa menjadi sangat menjengkelkan, bukan? Meskipun tidak berjalan sesuai rencana, kamu bisa memilih tempat lain untuk menikmati waktumu bersama teman-teman. Penekanan yang ditampilkan dalam konsep hygge adalah membuat lingkungan sekitar seimbang dan harmoni sebisa mungkin, selagi mempertahankan optimisme dan kemungkinan yang ada di masa depan.
ADVERTISEMENT
Sebuah eksperimen yang dilakukan oleh Sheldon Cohen, dari Carnegie Mellon University, mengikutsertakan ratusan relawan sehat, yang mengisi kuesioner secara rinci mengenai kehidupan sosial mereka, pada virus demam biasa dan mengkarantina mereka selama beberapa hari. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peserta karantina dengan lebih banyak koneksi sosial memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk bertambah demam dibandingkan dengan peserta yang lebih terisolasi dalam hidup mereka. Sistem imun orang yang memiliki banyak teman bekerja lebih baik. Hal ini berkaitan dengan hormon stres yang berdampak terhadap sistem imun. Jadi, hubungan dengan orang lain juga berpengaruh, lho terhadap kesehatanmu!
Karena hygge dipandang sebagai gaya hidup, orang-orang Denmark bekerja sama untuk mewujudkan kenyamanan maksimal. Semua orang mengambil bagian, berkontribusi untuk membuat kebersamaan keluarga, saling membantu sehingga tak ada yang merasa mengerjakan pekerjaannya sendirian. Hayo, siapa yang sering malas-malasan ketika disuruh mama beres-beres? Padahal itu salah satu bentuk saling membantu untuk mewujudkan kebersamaan, lho! Hal inilah yang membuat orang Denmark pandai dalam kerja sama tim. Sehari-hari tercipta rasa sejahtera dengan adanya semangat kerja kelompok yang dibangun sejak dari lingkungan keluarga.
ADVERTISEMENT
Tips untuk ber-hygge
Mengutip dari buku The Danish Way of Parenting, terdapat beberapa tips untuk melakukan hygge:
1. Ambil sumpah hygge
Berjanjilah pada diri sendiri untuk meluangkan waktu secara maksimal dengan keluarga. Diskusikan cara untuk membuat acara tanpa konflik dan menyenangkan. Kumpul santai di rumah dengan bertukar cerita selagi menyantap cemilan, boleh jadi pilihan yang tepat nih.
2. Nikmati momen bersama
Menciptakan suasana nyaman tanpa pikiran negatif. Singkirkan pikiran buruk mengenai diri sendiri dan orang lain. Buatlah situasi yang riang dengan seluruh anggota keluarga dan nikmati waktu bersama.
3. Buat segalanya sederhana
Seringkali begitu banyak mainan yang kita miliki (baik untuk anak-anak maupun orang dewasa) menyingkirkan hal-hal sederhana, seperti suara angin di pohon, hal lucu yang dilakukan oleh masing-masing anggota keluarga, dsb. Hygge mengapresiasi hal-hal kecil namun bermakna. Gunakanlah lebih sedikit mainan, TV, gawai, hingga tablet. Mainkan permainan tradisional sebagai gantinya, seperti congklak, kartu, dll.
ADVERTISEMENT
4. Stay connected
Akhir pekan tiba namun tugas terus berdatangan? Rehat sejenak, yuk! Alokasikan waktu untuk kebersamaan keluarga. Ketika semuanya sedang menghabiskan waktu bersama-sama, sampingkan urusan pribadi, keluarlah dan nikmati keseruannya!
5. Ungkapkan dan bagikan
Utarakan perasaanmu ketika berada di kondisi yang sulit. Jangan ragu untuk curhat dengan orang tua, teman-teman yang kamu sayangi dan percaya, sehingga tekanan yang kamu alami akan berkurang. Selain itu, dengan berbagi cerita dapat mempererat ikatanmu dengan orang-orang terdekat, lho!
6. Rayakan kebersamaan bersama orang-orang terdekatmu
Piknik sekeluarga di taman belakang rumah? Tidak jadi masalah! Hygge bisa dilakukan dengan siapapun dan kapanpun, satu atau dua orang, tak melulu dengan keluarga besar. Kamu bisa mengaturnya kapan serta mendiskusikan apa saja yang akan dilakukan.
ADVERTISEMENT
Dari pemaparan diatas, nampaknya seru sekali, ya konsep hygge ini? Dengan kegiatan sederhana sekalipun, hygge menghadirkan suasana hangat dan penuh cinta. Hygge adalah kebersamaan yang spesial, menikmati momen bersama keluarga, menjaganya tetap sederhana, membangun suasana positif, dan berkontribusi untuk menikmatinya. Jadi, inilah rahasia orang Denmark untuk menjadi bahagia. Bagaimana, kamu tertarik mencobanya?
Referensi
Helliwell F, John. Et al. 2021. World Happiness Report 2021. Happiness Research Institute. https://worldhappiness.report/ed/2021/ diakses pada 14 Desember 2021.
Gibbs, P., & Peterson, A. (Eds.). (2019). Higher Education and Hope. doi:10.1007/978-3-030-13566-9
Augustine, Sally. 2017. Hygge Is Here—and That’s a Good Thing. Sumber asli:
https://www.psychologytoday.com/intl/blog/people-places-and-things/201703/hygge-is-here-and-s-good-thing diakses pada 13 Desember 2021.
Alexander, J. J. (2018). The Danish Way of Parenting. Penerbit B First.
ADVERTISEMENT
Cohen, S., Doyle, W. J., Turner, R., Alper, C. M., & Skoner, D. P. (2003). Sociability and Susceptibility to the Common Cold. Psychological Science, 14(5), 389–395. doi:10.1111/1467-9280.01452
Kim, Jean. 2019. The Hygge Hype: What Can We Learn from Danish Living. Sumber Asli: https://www.psychologytoday.com/intl/blog/culture-shrink/201909/the-hygge-hype-what-can-we-learn-danish-living diakses pada 13 Desember 2021.