Konten dari Pengguna

Mewujudkan Visi 2030: Peran Proyek Al-Kharsaah dalam Diversifikasi Ekonomi Qatar

Farah Farouk Alwyni
Mahasiswa Pasca Sarjana Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Stratejik dan Global
22 Desember 2024 10:17 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farah Farouk Alwyni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dilansir dari: https://eng.yidaiyilu.gov.cn/p/293200.html
zoom-in-whitePerbesar
Dilansir dari: https://eng.yidaiyilu.gov.cn/p/293200.html
ADVERTISEMENT
Qatar adalah sebuah semenanjung kecil yang gersang, terletak di bagian utara Jazirah Arab dan berbatasan dengan Uni Emirat Arab serta Arab Saudi di sebelah selatan. Ekonomi Qatar saat ini sangat bergantung pada ekspor gas alam cair (LNG), menjadikannya salah satu eksportir terbesar di dunia. Ketergantungan ini menjadi tantangan besar di tengah transisi global menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Seiring dengan pergeseran global menuju pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil, Qatar menghadapi tantangan besar untuk menjaga stabilitas ekonominya. Oleh karena itu, penting bagi negara ini untuk mengadopsi langkah-langkah strategis guna mendiversifikasi sumber ekonominya dan beralih ke sumber energi terbarukan.
ADVERTISEMENT
Qatar memiliki keuntungan alam berupa lebih dari 4.380 jam paparan sinar matahari setiap tahunnya. Ini memberi negara tersebut potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan, terutama tenaga surya. Juli adalah bulan dengan paparan sinar matahari tertinggi, mencapai rata-rata 417 jam, sementara Februari memiliki paparan terendah, yakni 312 jam. Dengan kondisi iklim yang sangat mendukung ini, Qatar memiliki peluang besar untuk memanfaatkan energi surya sebagai alternatif bagi bahan bakar fosil. Dengan demikian, peralihan ke energi terbarukan menjadi sebuah langkah strategis untuk masa depan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Sejalan dengan rencana ambisius negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC), Qatar telah merancang strategi untuk memperluas industri nonfosil dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan. Salah satu langkah utama dari strategi ini adalah pengembangan proyek energi terbarukan, terutama tenaga surya. Pada tahun 2008, Qatar meluncurkan Visi Nasional 2030 yang bertujuan untuk mengubah negara ini menjadi masyarakat maju yang mampu mencapai pembangunan berkelanjutan. Visi ini dibangun atas empat pilar utama yang saling terkait: Pengembangan Manusia yang berfokus pada pendidikan dan kesehatan, Pengembangan Sosial yang menekankan pelestarian budaya dan kohesi sosial, Pengembangan Ekonomi untuk mendorong ekonomi yang beragam dan kompetitif, dan Pengembangan Lingkungan untuk memastikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Pilar Pengembangan Lingkungan dalam Visi Nasional Qatar 2030 sangat menekankan pentingnya praktik pembangunan berkelanjutan untuk mengurangi dampak ekologis dari ekspansi ekonomi yang pesat. Perlindungan keanekaragaman hayati, penggunaan energi terbarukan, dan konservasi air menjadi prioritas utama, sambil mendorong kemitraan regional dan internasional untuk menghadapi tantangan lingkungan global. Visi ini mengharuskan negara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya bergantung pada ekspansi sektor energi fosil, tetapi juga berupaya untuk mengembangkan sektor nonfosil, seperti energi terbarukan, guna memastikan keberlanjutan jangka panjang.
Visi Nasional Qatar 2030 juga menyoroti peluang pertumbuhan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi sambil menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu strategi utama dalam mencapai tujuan tersebut adalah diversifikasi ekonomi, yang akan mengurangi ketergantungan Qatar pada sumber daya alam, khususnya gas alam cair (LNG). Langkah ini tidak hanya berfokus pada keberlanjutan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan sosial, dengan menjamin bahwa pertumbuhan ekonomi sejalan dengan keberlanjutan lingkungan dan kohesi sosial. Oleh karena itu, pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya menjadi salah satu kunci penting dalam mewujudkan Visi 2030.
ADVERTISEMENT
Salah satu inisiatif penting yang diambil Qatar untuk mencapai tujuan tersebut adalah pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Independen Al-Kharsaah. Al-Kharsaah adalah pembangkit listrik tenaga surya skala besar pertama di Qatar yang diresmikan pada 18 Oktober 2022. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi jejak lingkungan Qatar secara signifikan dengan menyediakan sumber energi bersih yang terbarukan. Al-Kharsaah dioperasikan oleh SPV Siraj, sebuah konsorsium yang terdiri dari TotalEnergies (Perancis) dan Marubeni (Jepang) yang memiliki 40% saham, serta Siraj Energy yang memiliki 60%. Siraj Energy sendiri merupakan perusahaan joint venture antara QatarEnergy dan Qatar Electricity & Water Co. (QEWC).
Pembangkit listrik tenaga surya Al-Kharsaah terletak sekitar 80 km barat ibu kota Doha, dengan luas area 1.000 hektar. Proyek ini mampu menghasilkan kapasitas hingga 800 megawatt (MW) energi listrik, yang mencakup sekitar 10% dari puncak kebutuhan listrik Qatar. Proyek ini dibangun dalam dua tahap, masing-masing berkapasitas 400 megawatt-puncak (MWp), dan diproyeksikan dapat menghasilkan hampir dua juta megawatt/jam (MWh) energi per tahun, cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik sekitar 55.000 rumah tangga di Qatar. Dengan kapasitas tersebut, Al-Kharsaah memiliki potensi besar untuk mengurangi ketergantungan Qatar pada energi fosil dan berkontribusi dalam pencapaian tujuan Visi Nasional 2030.
Dilansir dari: https://www.hitachienergy.com/news-and-events/press-releases/2022/10/hitachi-energy-helps-qatar-transition-toward-a-more-sustainable-energy-future
Al-Kharsaah menggunakan sekitar dua juta panel fotovoltaik bifacial yang dirancang untuk menangkap cahaya matahari baik dari sisi depan maupun pantulan dari permukaan di bawahnya, meningkatkan efisiensi produksi listrik. Panel ini juga dilengkapi dengan sistem pelacak matahari, yang memungkinkan panel mengikuti pergerakan matahari sepanjang hari untuk memaksimalkan penyerapan energi. Selain itu, terdapat sistem penyimpanan energi berbasis baterai yang memungkinkan penyimpanan listrik yang dihasilkan pada siang hari untuk digunakan ketika matahari tidak bersinar, seperti pada malam hari atau saat cuaca mendung. Ini memastikan bahwa energi yang dihasilkan tetap tersedia sepanjang waktu. Pembangkit ini juga dilengkapi dengan sistem pembersihan semi-otomatis yang membersihkan debu dan pasir dari panel setiap empat hari, menjaga efisiensi operasional pembangkit.
ADVERTISEMENT
Proyek Al-Kharsaah memberikan solusi energi bersih dan terbarukan yang berkelanjutan, mengurangi ketergantungan Qatar pada bahan bakar fosil. Pada tahap awal, Al-Kharsaah diproyeksikan dapat mengurangi emisi karbon hingga 26 juta ton selama masa operasionalnya. Ini berkontribusi pada upaya Qatar untuk mengurangi jejak karbon dan mencapai tujuan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 25% yang tercantum dalam Visi Nasional 2030.
Investasi dalam energi terbarukan seperti Al-Kharsaah juga membuka peluang ekonomi baru bagi Qatar. Pembangunan dan operasionalisasi pembangkit ini memerlukan tenaga kerja terampil, sehingga menciptakan lapangan pekerjaan di sektor teknik, konstruksi, dan manajemen energi. Keterlibatan perusahaan internasional seperti TotalEnergies dan Marubeni dalam konsorsium proyek ini juga mendorong transfer teknologi dan pengetahuan ke tenaga kerja lokal, meningkatkan kapasitas industri domestik, dan membantu pembangunan kapasitas teknologi yang lebih maju.
ADVERTISEMENT
Dalam jangka panjang, investasi dalam energi terbarukan seperti Al-Kharsaah dapat membantu mengurangi ketergantungan Qatar pada ekspor gas alam cair (LNG), sekaligus menstabilkan ekonomi negara di tengah fluktuasi harga energi global. Diversifikasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa Qatar tidak hanya bergantung pada sektor energi fosil, tetapi juga memiliki cadangan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk masa depan. Dengan demikian, proyek-proyek seperti Al-Kharsaah sangat mendukung tujuan diversifikasi ekonomi yang terkandung dalam Visi Nasional 2030.
Secara global, transisi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan menghadapi tantangan besar, termasuk kebutuhan investasi besar, infrastruktur yang memadai, dan resistensi terhadap perubahan. Namun, dengan komitmen kuat dan investasi strategis, Qatar dapat menjadi pelopor dalam transisi energi di kawasan Timur Tengah. Melalui proyek Al-Kharsaah, Qatar memberikan contoh bagi negara-negara lain dalam mengembangkan sumber energi berkelanjutan yang dapat mengurangi dampak perubahan iklim dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Proyek Al-Kharsaah Solar Power Plant bukan hanya sebuah langkah penting dalam mengurangi ketergantungan Qatar pada energi fosil, tetapi juga merupakan bagian integral dari upaya negara untuk mencapai visi jangka panjangnya, yaitu menjadi masyarakat yang lebih berkelanjutan dan beragam secara ekonomi. Dengan investasi dalam energi terbarukan, Qatar tidak hanya mendukung diversifikasi ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan dampak perubahan iklim global. Melalui langkah strategis seperti Al-Kharsaah, Qatar menunjukkan komitmennya untuk mencapai tujuan Visi Nasional 2030, menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan, serta menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menghadapi tantangan energi di masa depan.
Biodata Penulis:
Farah Farouk Alwyni
Mahasiswa Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia
ADVERTISEMENT
Referensi
Arab News. (2022). Saudi Arabia to raise $10 billion in green bonds. Arab News. https://www.arabnews.com/node/2183501/business-economy
Earthna. (n.d.). Economic diversification & sustainable transition. Earthna. https://www.earthna.qa/sites/default/files/inline-files/Economic%20Diversification%20%26%20Sustainable%20Transition%20Eng%20-English.pdf
Frontiers in Energy Research. (2024). Article on energy transition. Frontiers in Energy Research. https://www.frontiersin.org/journals/energy-research/articles/10.3389/fenrg.2024.1272993/full
Government Communications Office (GCO). (n.d.). Our story - Qatar National Vision 2030. Government Communications Office. https://www.gco.gov.qa/en/state-of-qatar/qatar-national-vision-2030/our-story/
Consulate General of Qatar in New York. (2023). HH the Amir inaugurates Al Kharsaah Solar Power Plant. Consulate General of Qatar in New York. https://ny.consulate.qa/en/media/news/detail/1444/03/22/hh-the-amir-inaugurates-al-kharsaa-solar-power-plant?utm_source=chatgpt.com
TotalEnergies. (n.d.). Al Kharsaah: Pioneering solar power plant in Qatar. TotalEnergies. https://totalenergies.com/projects/solar/al-kharsaah-pioneering-solar-power-plant-qatar
TotalEnergies. (2023). Total to develop Qatar's first large-scale 800 MWp solar plant. TotalEnergies. https://totalenergies.com/media/news/press-releases/total-develop-qatars-first-large-scale-800-mwp-solar-plant
Brunel University London. (2023). Full text of the research on energy transition in Qatar. Brunel University London. https://bura.brunel.ac.uk/bitstream/2438/26496/3/FullText.pdf
ADVERTISEMENT