news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ramadan Usai, Pandemi Tak Kunjung Usai

Farah Nur Fakhriyah
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Konten dari Pengguna
5 Juni 2020 5:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farah Nur Fakhriyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi: rilis.id
Bulan suci Ramadan adalah bulan penuh keberkahan untuk umat Islam yang selalu dinantikan setiap tahunnya. Namun, berbeda dengan bulan Ramadan biasanya, bulan Ramadan tahun ini umat Islam menjalankannya di rumah saja di tengah pandemi global covid-19.
ADVERTISEMENT
Ibadah yang biasa dilakukan di luar rumah, seperti buka bersama, tarawih berjamaah di masjid, itikaf di masjid, bahkan salat jumat pun tidak dilakukan secara berjamaah atau bersama-sama. Kendati demikian, umat Islam tetap antusias menyambut bulan penuh keberkahan ini.
Namun setelah bulan Ramadan pergi meninggalkan kita semua dan digantikan dengan bulan Syawal atau hari kemenangan umat Islam, yakni Hari Raya Idulfitri. Tidak sedikit pula umat Islam yang sedih karena tidak dapat mudik ke kampung halaman sesuai dengan imbauan dari pemerintah. Sehingga umat Islam hanya dapat bermaaf-maafan lewat video call.
Rasanya rutinitas selama masa pandemi covid-19 di bulan suci Ramadan sudah tak melekat pada diri umat muslim. Saat memasuki bulan Syawal dan masih dalam masa pandemi, kebiasaan-kebiasaan di bulan Ramadan sudah banyak ditinggalkan dan dilupakan.
ADVERTISEMENT
Banyak sekali kegiatan yang dapat dilaksanakan di tengah pandemi covid-19 yang tentunya dilakukan di rumah saja, karena dengan kita di rumah saja akan membantu memutuskan penyebaran covid-19. Kegiatan-kegiatan positif tentunya dapat menjadikan pribadi yang lebih baik dan kebiasaan baik.
Puasa Syawal 6 Hari
Meski bulan suci Ramadan telah dilewati, dan puasa Ramadan sudah kita jalankan selama sebulan penuh tetapi ada puasa yang dapat menggantikan rutinitas puasa Ramadan kita, yakni puasa Syawal selama enam hari. Sebagaimana puasa memiliki manfaat yang banyak untuk kesehatan maupun spiritual. Puasa tidak hanya menahan diri dari lapar dan haus saja, puasa juga mengajarkan kita untuk menahan hawa nafsu, meningkatkan kesabaran, serta meningkatkan semangat beribadah.
Puasa tentunya digemari oleh umat Islam, tetapi perlu diketahui terdapat beberapa hari yang diharamkan untuk berpuasa atau hari tasyrik, seperti di bulan Syawal, umat Islam tidak diperbolehkan puasa pada 1 Syawal atau saat hari raya idulfitri. Tetapi umat Islam disunahkan untuk berpuasa enam hari di bulan Syawal selain hari tasyrik tersebut.
ADVERTISEMENT
Puasa enam hari di bulan Syawal telah diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad Saw. yang mana beliau pernah bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa penuh di bulan Ramadan dan menyambungnya dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim)
Puasa tentunya didasari oleh niat yang sungguh-sungguh dari diri sendiri dan kemudian dapat mengajak orang lain di sekitarnya untuk berpuasa, yang mana niat puasa syawal adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Artinya, "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Swt.”
Melakukan Kegiatan Positif
Banyak sekali yang bingung dan bosan dengan rutinitas selama di rumah saja, melakukan kegiatan positif adalah pilihan yang tepat untuk mengisi waktu luang di tengah pandemi covid-19. Kegiatan yang dilakukan berbagai macam. Jika dikaitkan dengan spiritual, kita bisa melakukan kegiatan keagamaan meski di rumah saja seperti imbauan dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Kegiatan positif lain yang dapat dilakukan meski di rumah saja yakni berolahraga. Selain berpuasa seperti yang telah dilakukan di bulan Ramadan dan hendak melakukannya di bulan Syawal, olah raga juga dapat dilakukan untuk kebugaran dan kesehatan tubuh manusia. Olah raga yang dapat dilakukan di rumah adalah workout, senam, skipping, dan lain-lain. Dengan berolahraga, tubuh menjadi bugar dan meningkatkan imunitas tubuh. Sehingga virus apapun sulit untuk masuk dan berkembang di dalam tubuh, termasuk covid-19.
Selain ibadah dan berolahraga, kegiatan positif yang dapat dilakukan di tengah masa pandemi ini adalah bercocok tanam. Bercocok tanam memiliki banyak manfaat, untuk kesegaran dan keasrian halaman, tanaman juga dapat menyehatkan tubuh manusia. Dengan banyaknya tanaman yang tertanam juga merupakan upaya ramah terhadap lingkungan dan bumi yang kita pijaki. Terutama untuk umat muslim, sebagaimana Rasulullah Saw. juga mengajarkan kita untuk senantiasa bercocok tanam dan tanaman tersebut pun akan menjadi sedekah baginya.
ADVERTISEMENT
Selain hal-hal yang dijelaskan di atas, yang harus kita lakukan semasa pandemi covid-19 ini adalah menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan tempat tinggal. Menjaga kesehatan dapat dilakukan dengan menjaga pola makan, pola tidur, olah raga, dan lain-lain yang dapat menyehatkan. Menjaga kebersihan diri dan tempat tinggal yakni juga merupakan kegiatan positif yang dapat dilakukan di masa pandemi, karena ada hadist yang mengatakan bahwa "kebersihan adalah sebagian dari iman" sehingga jika ingin dikatakan beriman, seseorang harus menjaga kebersihan.
Selanjutnya yang dapat dilakukan saat masa pandemi ini adalah berdoa. Memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan salah satu cara utama kita sebagai umat beragama untuk meminta agar pandemi ini lekas berakhir dan kita dapat menjalankan rutinitas dengan bebas tanpa takut terpapar covid-19. Sehingga semua sektor yang lumpuh dapat berkembang kembali. Semoga pandemi cepat berakhir. Aamiin.
ADVERTISEMENT