Konten dari Pengguna

Edukasi Air Bersih & Gizi: Upaya Kampung Cikoneng Jati Cegah Stunting

Iftita Rahmatika
Iftita Rahmatika, S.T., M.Eng., Ph.D., adalah dosen di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Bidang keahlian penelitian beliau meliputi komunitas mikroba dalam air dan air limbah serta resistensi antibiotik.
11 Februari 2025 12:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Iftita Rahmatika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bogor, 2024 – Stunting masih menjadi tantangan serius bagi kesehatan anak-anak di Indonesia, terutama di daerah pedesaan yang memiliki keterbatasan akses terhadap informasi gizi dan fasilitas sanitasi yang memadai. Gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis ini tidak hanya dipicu oleh asupan makanan yang tidak memadai, tetapi juga oleh buruknya kualitas air dan sanitasi.
ADVERTISEMENT
Di Kampung Cikoneng Jati, Desa Sukamakmur, Kabupaten Bogor, permasalahan ini menjadi perhatian utama, mengingat masih banyak warga yang bergantung pada air sungai yang tercemar limbah tinja, serta minimnya fasilitas sanitasi yang layak. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, pada tahun 2020, sebanyak 18,64% balita di Desa Sukamakmur mengalami stunting. Konsumsi air yang terkontaminasi bakteri E. coli menjadi salah satu faktor yang memperburuk kondisi gizi anak, karena infeksi berulang akibat paparan bakteri ini dapat menghambat penyerapan nutrisi, meningkatkan risiko malnutrisi hingga 50%. Oleh karena itu, peningkatan akses air bersih dan edukasi sanitasi menjadi langkah strategis dalam upaya pencegahan stunting.
Sebagai bentuk upaya konkret, program pengabdian masyarakat dilaksanakan di Kampung Cikoneng Jati dengan pendekatan berbasis penelitian dan edukasi. Program ini melibatkan survei kondisi sanitasi, pengujian kualitas air, serta sosialisasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Salah satu fokus utama adalah meningkatkan kesadaran ibu-ibu mengenai pentingnya gizi selama kehamilan, pemberian ASI eksklusif, serta kebersihan lingkungan rumah dalam mencegah stunting.
ADVERTISEMENT
Membangun Kesadaran Masyarakat melalui Sosialisasi
Sebagai bagian dari program ini, sosialisasi digelar pada 15 Desember 2024 di Balai Desa Kampung Cikoneng Jati. Acara ini dihadiri oleh 30 peserta, terdiri dari ibu-ibu, kader posyandu, serta perwakilan perangkat desa.
Kegiatan diawali dengan pemaparan hasil penelitian terkait kualitas air tanah dan dampaknya terhadap kesehatan, memberikan gambaran nyata tentang bagaimana air yang tercemar dapat berkontribusi terhadap stunting dan penyakit diare. Selain itu, peserta juga mendapatkan materi mengenai gizi seimbang, yang menyoroti pentingnya pola makan sehat untuk mencegah stunting sejak dini.
Suasana menjadi semakin interaktif saat tim peneliti melakukan demonstrasi praktik mencuci tangan dengan benar menggunakan 6 langkah cuci tangan standar WHO. Agar lebih menarik dan mudah dipahami, metode ini diperkenalkan dengan pendekatan kreatif menggunakan lagu edukatif, yang membuat anak-anak lebih antusias dalam mengikuti instruksi. Sesi tanya jawab interaktif yang diadakan di penghujung acara semakin meningkatkan keterlibatan peserta, di mana warga yang aktif bertanya diberikan hadiah edukatif.
ADVERTISEMENT
"Melalui program ini, kami ingin membangun pemahaman masyarakat bahwa sanitasi yang baik adalah investasi untuk masa depan anak-anak mereka" ujar Iftita Rahmatika, S.T., M.Eng., Ph.D., selaku ketua tim pengabdian masyarakat.
Dengan adanya program ini, diharapkan warga Kampung Cikoneng Jati semakin sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan dan praktik hidup sehat dalam upaya mencegah stunting dan penyakit berbasis sanitasi. Penyediaan akses air bersih, peningkatan infrastruktur sanitasi, serta edukasi kesehatan yang berkelanjutan menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Dokumentasi dengan perwakilan masyarakat Desa Cikoneng saat sosialisasi stunting, perilaku hidup bersih, dan sanitasi.