Konten dari Pengguna

GEMAS: Efektifitas Gerakan Membaca untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan Mental

FARAHDILA UMAMI
Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman
23 Desember 2024 17:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari FARAHDILA UMAMI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan Mental (sumber: https://www.pexels.com/id-id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan Mental (sumber: https://www.pexels.com/id-id/)
ADVERTISEMENT
Kesehatan mental kini menjadi salah satu topik yang banyak dibicarakan di berbagai lapisan masyarakat. Hal ini merujuk pada kondisi kesejahteraan yang mencakup seluruh aspek fisik dan psikologis dalam perkembangan seseorang. Meningkatnya masalah kesehatan mental di Indonesia menjadi perhatian yang semakin mendesak, dengan prevalensi gangguan psikologis yang tercatat mencapai 6,1% menurut Riskesdas 2018. Sementara itu, tingkat minat baca yang rendah juga memperburuk situasi ini. Berdasarkan data dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2012, indeks minat membaca masyarakat Indonesia hanya mencapai 0,001. Artinya, dari setiap 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang memiliki minat baca. Penurunan minat baca ini berpotensi memperburuk masalah kesehatan mental, mengingat kebiasaan membaca dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa membaca memiliki manfaat terapeutik, seperti mengurangi gejala depresi dan stres, serta meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan. Dengan demikian tujuan penulisan ini adalah untuk menggali lebih dalam bagaimana kebiasaan membaca dapat menjadi sarana yang efektif dalam meningkatkan kualitas kesehatan mental di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penurunan minat baca pada anak sering kali disebabkan oleh kurangnya keterlibatan orang tua dalam membimbing mereka, baik di rumah maupun di sekolah. Banyak orang tua yang tidak memiliki perhatian atau keterampilan yang memadai untuk membangun budaya membaca sejak usia dini. Padahal, kerjasama antara orang tua dan guru sangatlah penting untuk menanamkan kebiasaan membaca dan mendukung perkembangan literasi anak. Tanpa bimbingan yang konsisten, anak-anak dapat kehilangan semangat untuk membaca, sehingga potensi literasi mereka tidak berkembang secara optimal.
Rendahnya minat baca juga berdampak signifikan pada kemampuan anak dalam menggunakan teknologi digital. Ketika anak-anak tidak terbiasa membaca, mereka cenderung mengalami kekurangan pengetahuan dan keterampilan untuk menilai informasi secara kritis di dunia maya. Ini membuat mereka lebih rentan terhadap konten negatif, seperti kekerasan, kebencian, atau eksploitasi. Selain itu, lemahnya kemampuan literasi dapat menyebabkan mereka lebih mudah terjebak dalam perilaku konsumtif, kecanduan media digital, dan isolasi sosial. Tanpa keterampilan membaca yang kuat, anak-anak akan mengalami kesulitan dalam memanfaatkan teknologi dengan cara yang produktif dan bijak, yang pada akhirnya menghambat perkembangan intelektual dan emosional mereka.
ADVERTISEMENT
Kesehatan mental dapat didefinisikan sebagai penyesuaian individu terhadap dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya dengan seefektif mungkin, kebahagiaan, tingkah laku sosial yang positif, serta kemampuan untuk menghadapi dan menerima kenyataan hidup yang dilaluinya. Kesehatan mental dianggap memiliki hubungan yang erat terhadap kesejahteraan mental individu. Yang dipandang menjadi suatu kondisi atau keadaan mental yang sehat. Oleh karena itu, individu memiliki peranan besar dalam menjaga kesehatan mentalnya sendiri.
Kesehatan mental yang baik adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan memuaskan. Di era globalisasi dan modernisasi sekarang, tanpa kesehatan mental yang baik, individu akan lebih mudah mengalami masalah seperti depresi, stres, kecemasan, bahkan gangguan mental yang lebih serius. Gangguan mental yang muncul pada usia muda saat ini menjadi tanda banyaknya individu yang belum bisa menjaga kesehatan mentalnya. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan masalah kesehatan mental juga muncul di semua kalangan usia. Semakin bertambahnya usia maka semakin rentan individu terkena masalah kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Gangguan kesehatan mental yang muncul pada individu ini memberikan dampak yang buruk bagi keberlangsungan hidup individu. Individu dengan kesehatan mental yang terganggu akan merasakan kesulitan dalam mengendalikan emosinya, bahkan dapat mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Dampak lainnya yang akan timbul adalah terkait psikologis individu, seperti stres berlebihan, kecemasan, depresi yang dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi produktivitas, dan menyebabkan ketidakmampuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Aktivitas membaca mampu memberi dampak dalam mendukung kesehatan mental, khususnya pada anak-anak, menurut jurnal “Literasi Sehat Menjaga Kesehatan Mental Anak di Era Digital” (Daulay, Mardianto & Nasution, 2023) menjelaskan cara dalam hal tersebut, diantaranya: Mengembangan kemampuan dalam berbahasa dan berkomunikasi, Mendukung rasa percaya diri, Mencegah efek negatif dari adanya teknologi digital, serta mengurangi resiko stres.
ADVERTISEMENT
Menurut Tarigan (2008) menjelaskan bahwa ada beberapa jenis membaca yang dikelompokkan menurut tujuan dan teknik, yaitu:
1. Membaca Ekstensif, yang bertujuan mendapat pemahan umum dari teks yang relatif panjang.
2. Membaca Intensif, tujuannya adalah untuk memahami teks secara mendalam, memahami detail informasi serta menganalisis isi dari bacaan.
3. Membaca Cepat, jenis ini memiliki dua teknik yaitu Scanning dan Skimming. Scanning adalah membaca untuk menemukan informasi spesifik seperti angka, nama, ataupun istilah ilmiah. Sedangkan Skimming adalah kegiatan membaca untuk memperoleh gambaran umum tanpa memperhatikan bagian detailnya.
4. Membaca Kritis, jenis ini dilakukan untuk tujuan evaluasi dan menganalisis isi bacaan secara objektif.
5. Membaca Kreatif, tujuannya adalah untuk mengembangkan ide maupun gagasan baru dari suatu bacaan.
ADVERTISEMENT
Membaca memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penguasaan ilmu pengetahuan, wawasan, serta keterampilan dalam berpikir. Di Dalam jurnal ini dijelaskan tentang pentingnya budaya membaca untuk mengembangkan kemampuan individu dan masyarakat secara umum (Friantary, 2019). Aktivitas membaca buku juga berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan mental seseorang, dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Ade, Christina, dkk membaca buku juga dapat meningkatkan rasa percaya diri pada diri seseorang, selain itu aktivitas membaca buku mampu melatih keterampilan seseorang dalam berpikir kritis. Aktivitas membaca juga memberikan efek tenang dan membantu dalam meredakan ketegangan stres.
Kesehatan mental adalah aspek penting dalam kehidupan, dan kebiasaan membaca dapat menjadi sarana efektif untuk mendukungnya. Mengacu pada berbagai penelitian, membaca memiliki manfaat terapeutik yang signifikan, seperti mengurangi stres, meningkatkan rasa percaya diri, dan mendukung kemampuan berpikir kritis. Namun, rendahnya minat baca di Indonesia, yang disebabkan oleh kurangnya keterlibatan orang tua serta budaya literasi yang belum terbangun dengan baik, memperburuk tantangan dalam meningkatkan kesehatan mental masyarakat.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menanamkan budaya membaca sejak dini. Dengan membaca, individu dapat mengembangkan keterampilan literasi, kemampuan evaluasi kritis terhadap informasi digital, dan kesejahteraan emosional yang lebih baik. Oleh karena itu, mendorong kebiasaan membaca adalah langkah strategis dalam membangun masyarakat yang lebih sehat secara mental dan berdaya saing di era modern.
Endang Siti Syarifah, Shofia Sambodo, Farahdila Umami, Ana Eka Prasetiana, Indiani Saputri, mahasiswa Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman